Tenun Bukit Batu, Busana Kehormatan Raja-Raja Siak
![Tenun Bukit Batu, Busana Kehormatan Raja-Raja Siak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/0a4f7b1e4807651a9cd07ccafcadbd7a.jpg)
TENUN bukit batu yang telah resmi diakui sebagai warisan budaya tak benda atau WBTb asli Riau oleh pemerintah merupakan busana adat terbaik pada masa Kerajaan Siak Sri Indrapura yang didirikan pada 1723 M lalu. Tenun bukit batu merupakan pakaian kehormatan bagi para ningrat, datuk-datuk, dan raja-raja Siak.
"Tenun Bukit Batu ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda sejak 2013 lalu. Saat ini untuk Riau total sudah sebanyak 64 warisan budaya yang diakui pemerintah," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zein kepada Media Indonesia, Minggu (16/7).
Ia menjelaskan, proses pengajuan warisan budaya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tergolong tidak mudah. Dibutuhkan waktu selama 3 tahun untuk kajian dan riset. Termasuk dalam proses pengajuan tenun bukit batu yang harus mendapatkan justifikasi minimal 50 tahun atau 2 generasi.
Baca juga: Kabar Gembira! Reog Ponorogo akan Disidangkan Untuk Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO
"Jadi tenun itu beda dengan songket. Beda pada namanya, penyebutan cara membuatnya. Tenun bukit batu sudah turun temurun dikerjakan oleh masyarakat di Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis," jelasnya.
Kain tenun bukit batu merupakan kegiatan turun temurun dari zaman Kerajaan Siak yang meliputi wilayah Kampung Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Dulunya setiap rumah di daerah Desa Bukit Batu, Bengkalis memiliki alat tenun tradisional atau bukan mesin untuk produksi kain tenun khas Bukit Batu. Proses pembuatan atau produksi 1 kain memakan waktu lebih kurang 3 hingga 5 hari. Adapun untuk penjualan kain tenun Bukit Batu cukup banyak. Bahkan penjualannya menembus jauh hingga ke negeri jiran, Malaysia dan Singapura. Saat ini, tenun bukit batu yang bisa dijual mencapai harga Rp1,5 juta dapat dijumpai di kawasan wisata Kampung atau Desa Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Baca juga: Lewati Hari Tasrikh, Tombak dan Keris Peninggalan Sunan Kudus Disucikan
"Harapan kita tenun bukit batu tetap dilindungi. Kita berharap peran proaktif yang lebih dari pemerintah daerah kabupaten dan kota," ungkapnya.
Menurut pejabat yang akrab disapa Atuk Yose itu, kondisi cukup prihatin terjadi lantaran minimnya perhatian dari pemerintah kabupaten dan kota terkait warisan budaya. Apabila tidak ada aksi dari pemerintah provinsi untuk berinisiatif melakukan kajian, lalu mengumpulkan, dan mengajukan warisan budaya itu maka warisan budaya itu bisa saja punah di Riau.
"Jadi kedepan itu telah terbit aturan PP bahwa pengajuan warisan budaya tidak bisa lagi dari provinsi tetapi daerah kabupaten dan kota. Padahal kondisinya di kabupaten dan kota itu tidak ada perhatian bahkan anggaran untuk kebudayaan," ungkap Yose.
Karena itu, lanjutnya, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat agar pemerintah provinsi tetap dilibatkan terkait warisan budaya.
"Jadi tenun bukit batu ini salah satu dari keberagaman tenun-tenun lainnya dari setiap daerah di Riau. Terdapat banyak tenun lainnya khas Riau selain tenun bukit batu yang penting menjadi perhatian sebagai warisan budaya," pungkasnya.(RK/Z-7)
Terkini Lainnya
Gelar Sunatan Massal Sebagai Bentuk Bhakti Sosial dan Pemberdayaan Komunitas
Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan Selama 8 Hari untuk Cegah Karhutla di Riau
HANI 2024, PJ Gubernur Riau Terima Penghargaan dari BNN
448 Haji Indragiri Hilir Kloter BTH-04 Pulang Melalui Jalur Laut
Polres Meranti Cari Pelaku yang Buang Bayi Perempuan
Sumatra Black Out, PLN Klaim 100 Persen Listrik Pelanggan di Riau Telah Pulih
Berkolaborasi dengan BRGM, Nestle Lakukan Rehabilitasi Mangrove di Siak
Wilmar Dukung Lansekap Siak Hijau, Dampingi 1.500 Petani Swadaya Raih ISPO
Anomali Coffee Rilis Menu dari Nanas Siak
Harimau Terkam Anak 2 Tahun yang Sedang Tertidur di Siak Riau
Tinjau Lokasi Banjir, Kapolres Siak Turun Langsung Evakuasi Warga
Anak Gajah Sumatra Mati di Taman Hutan Raya Riau
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap