visitaaponce.com

Polisi Cimahi Periksa Saksi terkait Keracunan Massal

Polisi Cimahi Periksa Saksi terkait Keracunan Massal
Ilustrasi.(DOK MI.)

KEPOLISIAN menyelidiki kasus keracunan massal saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, Jawa Barat, yang terjadi beberapa hari lalu. Beberapa saksi mulai dari panitia, penyedia katering, termasuk korban serta keluarga korban dimintai keterangan untuk bahan penyelidikan.

Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Aldi Subartono mengungkapkan, penyidik sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus keracunan yang menyebabkan ratusan korban. "Kita sudah memeriksa beberapa saksi termasuk panitia yang mengadakan kegiatan. Hasil pemeriksaan baru dapat menyimpulkan untuk langkah selanjutnya," kata Aldi, Selasa (25/7).

Sampel makanan yang disantap para korban juga telah diambil untuk diuji laboratorium dengan harapan bisa mengungkap penyebab keracunan. Terkait penetapan tersangka, ia melanjutkan, masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Satreskrim. "Satreskrim secara marathon memeriksa saksi-saksi dari panitia, katering, serta para korban yang sudah sembuh," ungkapnya.

Baca juga: Simalungun Kekurangan 6.900 Guru dan Tenaga Kesehatan

Aldi mengatakan, hasil pemeriksaan akan disimpulkan secara komprehensif untuk mengetahui penyebab utama. Pihaknya sudah mengecek ke seluruh rumah sakit tempat perawatan korban keracunan.

Hingga hari ketiga, ratusan korban keracunan massal akibat menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Cimahi masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Sebagian korban lain sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. "Data rawat inap 198 dan rawat jalan 138 orang," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini.

Baca juga: Seragam Siswa Kemahalan, Kepala SMAN 1 Tulungagung Dicopot

Korban yang masih memerlukan perawatan karena kondisi mereka belum membaik. Para pasien tersebut dirawat di Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mitra, Rumah Sakit Dustira, dan RS Kasih Bunda. "Kalau untuk yang ini (dirawat) masih perlu perawatan karena keadaan belum baik," terangnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat