Jokowi Pemerintah Dukung Green Economy, Mahasiswa Harus Mempersiapkan Diri
PRESIDEN RI Joko Widodo menegaskan, bahwa pemerintah mendukung rencana transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau.
Menurutnya, dengan dunia yang saat ini menghadapi pelbagai tantangan dan perubahan yang begitu pesat.
Di mana, adanya tantangan perubahan iklim sehingga diperlukan inovasi baru dan keinginan untuk menyongsong perubahan tersebut.
Baca juga: Pedagang Pasar Masomba Rela Istirahat Jualan Demi Lihat Jokowi
Oleh karena itu, lanjut Jokowi, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) diminta mempersiapkan diri.
“Saya minta KMHDI mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologinya. Pelajari carbon trading (perdagangan karbon), pelajari carbon market (pasar karbon), pelajari climated entrepreneurship, pelajari waste recycling, dan pelajari battery technology sebagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim,” tegasnya saat membuka Mahasabha atau Kongres Nasional XIII KMHDI di auditorium Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (30/8).
Baca juga: Blusukan ke Pasar Masomba, Presiden Jokowi Bagi Kaus ke Warga
Jokowi menjelaskan, perubahan iklim yang terjadi saat ini hampir dirasakan semua negara di dunia, termasuk Indonesia.
Gelombang panas dan super el nino misalnya, terjadi di beberapa negara. Sehingga, perlu disikapi secara bijak.
“Saat ini semua negara di dunia berbondong-bondong masuk ke dalam transformasi ekonomi hijau, seperti pembiayaan dan pendanaan. Termasuk juga masuk ke dalam green energy (energi hijau) untuk mencegah dampak perubahan iklim,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menitip pesan kepada seluruh peserta mahasabha dan KMHDI untuk menyesosialisasikan jaga hutan, jaga air, jaga pengelolaan sampah terutama sampah plastik.
“Selain itu, mengurangi polusi. Karena polusi sudah menjadi masalah besar kita saat ini," sebutnya.
Jokowi menambahkan, bahwa dalam mendukung transformasi hijau, universitas atau perguruan tinggi juga harus berani menyongsongnya dengan membuat jurusan atau fakultas lain.
Pasalnya, saat ini di universitas masih mempertahankan fakultas ekonomi, fakultas tehnik, dan fakultas sosial politik.
“Dunia perubahannya sudah sangat cepat sekali, jadi kita semuanua harus memiliki inovasi dan keinginan untuk menyongsong perubahan-perubahan itu, termasuk di universitas,” pungkasnya. (Z-10)
Terkini Lainnya
Penanggulangan Kemiskinan Lewat Bansos tidak Patut Dibanggakan
Jajaran Kemenkumham Diminta Hindari Judi Online
PKS Dituntut Buktikan Presiden Jokowi Tawarkan Kaesang ke Banyak Parpol Jelang Pilkada Jakarta
PAN Bantah Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Banyak Partai
Viral Ambulans Disuruh Mengalah pada Rombongan Jokowi, Istana Minta Maaf
Nikmati Akhir Pekan, Presiden Jokowi Ajak Jan Ethes dan La Lembah ke Solo Safari
Kabupaten Bantaeng Dapat Bantuan 150 Unit Pompa
Peluang Kaesang Maju Pilkada, Jokowi: Tanya Ketua PSI
Surat Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari Belum Masuk Meja Presiden
PKB Usulkan Nagita Slavina Jadi Cawagub Bobby Nasution
Calon Kepala Daerah Butuh Kematangan Jiwa Raga
DPR Diyakini tidak Bahas RUU Perampasan Aset
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap