visitaaponce.com

BENDUNG karet (Bompes) Sungai Jajar di Dukuh Dero, Desa Jatirogo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak rusak. Akibatnya air baku PDAM Demak tercemar air laut hingga terasa asin. Bupati Demak Eisti'anah minta maaf atas kondisi ini.

Pemantauan Media Indonesia, Jumat (1/9), warga Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak resah air minum bersumber dari PDAM serasa asin. Bahkan ratusan hektare sawah dikhawatirkan tidak dapat lagi ditanami karena air irigasi berasal dari Sungai Jajar tercemar air laut akibat bendung karet di sungai itu rusak.

Bendung karet Sungai Jajar terletak di Dukuh Dero, Desa Jatirogo, Kecamatan Bonang, Demak sudah cukup lama mengalami kerusakan, sehingga air laut mencemari sungai itu. Sedangkan sebagai air baku PDAM bendung itu dapat menyediakan kebutuhan air warga hingga 425 liter per detik atau 13,4  juta meter kubik per tahun, hingga melayani 40 ribu pelanggan.

Baca juga: Atasi Kekeringan Cadangan Air Bersih Semarang Kian Menipis

Selain itu bendung karet Sungai Jajar ini menyediakan kebutuhan irigasi untuk 500 hektare sawah di Kecamatan Bonang, Demak. "Air laut mencemari sungai itu karena bendung karet rusak, selain air PDAM terasa asin juga dikhawatirkan sawah tidak dapat ditanami lagi," ujar Trimanto,55, warga Bonang, Demak.

Sekretaris Daerah (Sekda) Demak Ahmad Sugiyarto mengungkapkan bendung karet Sungai Jajar tersebut sudah beberapa bulan lalu alami kerusakan. Sepuluh tahun lalu, bendungan ini sudah diperbaiki, sehingga memerlukan perbaikan ulang.

Baca juga: Nelayan Pesisir Barat Lampung Rasakan Dampak Kepedulian PAN

Menanggapi kerusakan itu, Bupati Demak Eisti'anah mengatakan masalah kerusakan itu sudah cukup lama dilaporkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana karena kewenangannya ada di sana. Namun saat ini perbaikan belum rampung hingga air laut ikut masuk ke bendungan.

"Saya minta maaf kepada warga dan PDAM, karena akibat kerusakan tersebut selain kebutuhan air bersih warga terganggu. Saluran air irigasi juga tercemar air laut," kata Eisti'anah.

Laporan dan usulan perbaikan kerusakan bendung karet itu, kata Eisti'anah, sudah diusulkan perbaikan sebelum kemarau panjang terjadi beberapa bulan lalu. Hal ini diharapkan segera diperbaiki hingga tidak menggangu kebutuhan air bersih bagi warga.

Perbaikan diperlukan cepat, karena cukup vital bagi warga di Kecamatan Bonang memberikan peningkatan ekonomi 21 ribu warga  wilayah itu."kita terus koordinasikan dengan BBWS," imbuhnya.

Ketua DPRD Demak Fahrudin Bisri Slamet meminta penanganan cepat permasalahan ini, karena dampak kerusakan bendung karet tersebut cukup luas menyangkut kehidupan warga baik pengguna air PDAM maupun areal persawahan. "Mohon segera dikoordinasikan dan ditangani segera," imbuhnya. (Z-3)