Teknologi CSA dari Kementan DorongIndramayu Jadi Lumbung Pangan Nasional
![Teknologi CSA dari Kementan Dorong Indramayu Jadi Lumbung Pangan Nasional](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/ab7adf25800520c39f7d3c8b8e295b59.jpg)
KABUPATEN Indramayu berupaya menjadi lumbung pangan nasional di Provinsi Jawa Barat, dengan target produksi 2 juta ton gabah kering giling (GKG).
Pencapaian target diupayakan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).
Penerapan teknologi CSA dilakukan Kementan bersama SIMURP pada Demplot Scalling Up seluas 50 ha oleh kelompok tani [Poktan] Sumbertani di Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra, Indramayu.
Baca juga: Kementan: Produktivitas CSA Jabar Naik 1 Ton Per Hektare Gabah Kering Panen
Petani dari Poktan Sumbertani didampingi Penyuluh Pusat Kementan, Siti Nurjanah pada Selasa [29/8] menanam varietas padi Inpari 49 dengan potensi hasil 9,54 ton/ha, sementara lokasi lahan Non CSA sebagai pembanding menanam Inpari 32.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian CSA dari SIMURP memiliki dampak positif bagi pembangunan pertanian, untuk meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan serta pendapatan petani.
"SIMURP mengajarkan banyak hal kepada petani. Khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar dalam menghadapi perubahan iklim. Termasuk bagaimana mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman, juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” katanya.
Baca juga: Teknologi CSA Genjot Produktivitas Gabah Lebih Banyak
Menurut Mentan Syahrul, kehidupan di pedesaan akan menjadi baik dan kuat apabila penyuluh dapat memanfaatkan dan mengadopsi teknologi inovasi dari hasil penelitian.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyoroti dampak kegiatan CSA selain meningkatkan produktivitas, juga mampup menurunkan emisi Gas Rumah Kaca [GRK].
"Kehadiran SIMURP, diharapkan petani penerima manfaat SIMURP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien tanpa bergantung pada kondisi iklim," katanya.
Tidak hanya menyasar masalah teknis budidaya tanaman pangan, kata Dedi Nursyamsi, SIMURP juga diharapkan mampu mengembangkan kemampuan manajerial penyuluh dan pengelola di BPP.
Baca juga: Produktivitas Naik, Petani Karawang Apresiasi Dukungan CSA Kementan
Pada lahan Demplot Percontohan Scalling Up di Desa Sukra Wetan, Camat Sukra, Dadang Rusyanto menyatakan optimis produksi padi teknologi CSA, mampu mendukung target menjadikan Indramayu sebagai 'lumbung pangan nasional'.
"Melihat pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi di lapangan dengan teknologi CSA, kami optimistis produksi di Subang akan mampu memberikan kontribusi target menjadi lumbung pangan nasional," katanya.
Dukung Indramayu Jadi Lumbung Padi Nasional
Penyuluh Pusat Kementan, Siti Nurjanah menyatakan komitmen pemerintah mendukung target Indramayu menjadi lumbung pangan nasional, didukung teknologi CSA yang menerapkan budidaya padi ramah lingkungan.
"Budidaya padi ramah lingkungan dimaksud antara lain dengan pupuk organik melalui pemupukan berimbang, pestisida nabati dipadu pengairan Alternate Wetting and Drying disingkat dan sistem tanam Jajar Legowo 2:1," katanya yang hadir di lapangan bersama penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sukra.
Selain itu, kata Siti Nurjanah, teknologi CSA juga mampu menurunkan emisi Gas Rumah Kaca [GRK] sehingga akan disebarkan ke seluruh Kecamatan Sukra di Indramayu, Jawa Barat. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap