visitaaponce.com

Pemadam Sumatra Selatan Dapat Bantuan Nozzle Gambut Guna Atasi Karhutla

Pemadam Sumatra Selatan Dapat Bantuan Nozzle Gambut Guna Atasi Karhutla
Section Head Emergency & Insurance PT Kilang Pertamina International Refinery Unit II Dumai, Wiyono menunjukkan nozzle gambut.(MI/Dwi Apriani)

TIM pemadam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatra Selatan seperti tidak ada istirahatnya. Selama 24 jam dalam beberapa bulan terakhir, mereka berjibaku memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di berbagai titik.

Kebakaran lahan yang paling besar terjadi di di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan dan Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Ogan Komering Ilir (OKI). Parahnya, kebakaran lahan terjadi di lahan gambut sehingga sulit dipadamkan, apalagi di tengah musim kemarau dan fenomena El Nino ini.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatra, Ferdian Kristanto mengatakan ada 350 anggota tim Manggala Agni yang berada di Sumsel dan sudah ditempatkan di lokasi rawan karhutla. Bahkan ada bantuan kekuatan yang diambil dari Jambi.

Baca juga: Bukit Lanap di Lahat Sumsel Terbakar

"Pemadaman kita diprioritaskan pada kebakaran lahan yang asapnya masuk Palembang, dan itu berasal dari OKI. Kami fokuskan pemadaman karhutla di Desa Jungkal dan Padang Sugihan. Dua lokasi ini sangat utama karena ada kubah gambut didalamnya, dan sekarang sudah mulai terbakar," jelas Ferdian di Palembang, Sabtu (30/9).

Sudah sepekan terakhir mereka berupaya memadamkan api, namun masih menemukan sejumlah kendala. Kendala yang dihadapi cuaca yang sangat panas, angin yang sangat kencang sehingga membuat area terbakar meluas, akses lokasi yang terbakar sulit dicapai, dan sumber air yang sulit ditemukan.

Baca juga: Kualitas Udara Memburuk, Pemkot Palembang Undur Jam Masuk Sekolah

"Kendala utama adalah pada sumber air. Di wilayah OKI ini sudah 70 hari tanpa hujan, sehingga sumber air sudah sangat jauh. Karenanya selain upaya tim dari udara lewat waterbombing, kita terus maksimal melakukan pemadaman dari darat agar lebih efektif menjangkau kedalaman gambut yang terbakar," jelasnya.

Di dua lokasi terbakar itu, kata Ferdian, pihaknya menempatkan masing-masing tiga regu pemadam. Sementara regu pemadam yang lain standby di area rawan terbakar lainnya, termasuk di sekitar tol yang sudah beberapa kali terbakar selama masa kemarau tahun ini.

Ferdian menyebut dalam pemadaman karhutla itu, pihaknya dibantu TNI, Polri, BPBD, regu pemadam kebakaran perusahaan dan masyarakat setempat. Tak hanya itu, pihaknya juga mendapat bantuan berupa peralatan memadamkan api di lahan gambut, yakni nozzle gambut dari PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai.

"Bantuan ini tentuya membantu tim di lapangan, sebab kebakaran lahan sekarang bukan hanya terjadi diatas permukaan tanah, namun di dalam lahan gambut yang sangat sulit dipadamkan dan terus mengeluarkan asap. Asap inilah yang saat ini melanda Kota Palembang. Bantuan peralatan seperti ini menjadi kebutuhan di lapangan," jelasnya.

Nantinya puluhan unit nozzle gambut itu akan menjadi bekal petugas Manggala Agni di lapangan. "Peralatan ini akan kita bagikan untuk petugas di beberapa titik lahan yang terbakar. Kita berharap dengan adanya peralatan ini bisa membantu proses pemadaman karhutla," ucapnya.

Section Head Emergency & Insurance PT Kilang Pertamina International Refinery Unit II Dumai, Wiyono mengatakan, pihaknya memberikan 50 unit nozzle gambut untuk membantu Sumatra Selatan dalam memadamkan karhutla. Bantuan ini sebelumnya juga sudah diberikan kepada pemerintah di Riau untuk kepentingan yang sama.

"Nozzle gambut ini adalah inovasi yang kami ciptakan untuk membantu memadamkan kebakaran di lahan gambut. Kami menciptakan inovasi ini pascakebakaran lahan besar yang terjadi di 2015. Sehingga 2017 kami ciptakan, dan sekarang sudah dipatenkan," jelasnya.

Wiyono menjelaskan, nozzle gambut ini diyakini bisa menjadi solusi memadamkan karhutla di saat sulit mendapatkan air. Sebab nozzle gambut ini bukan peralatan mandiri, juga akan ada spin table yang bisa mencari sumber air di mana titik kebakaran lahan gambut itu terjadi.

"Jadi walaupun kita berdiri, kemudian dengan spin table itu bisa mendapat sumber air. Mungkin ini yang belum terpikirkan. Jadi tidak perlu dengan selang air yang panjang, cukup dengan satu selang saja, kita sudah bisa hadapi api yang menyala di lahan gambut," beber dia.

Wiyono mengatakan, RU II Dumai akan memperluas daerah yang diberikan bantuan nozzle gambut ini ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. "Ini adalah bentuk penugasan KLHK kepada kami, sehingga kami semakin bersemangat untuk menciptakan inovasi berupa alat yang bisa dipakai dalam memadamkan karhutla di lahan gambut," ucapnya.

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK RI, Sigit Reliantoro mengatakan pemadaman karhutla di lahan gambut menjadi perhatian utama yang dilakukan pemerintah saat ini. "Karena itu, Manggala Agni sudah maksimal memadamkan karhutla di lahan gambut yang terbakar. Sebab lahan gambut ini yang menyebabkan bencana kabut asap di Palembang. Apalagi saat ini ISPU di Palembang sudah sangat berbahaya," kata dia.

Sigit mengatakan dalam memadamkan karhutla tentunya petugas Manggala Agni di lapangan tidak bisa melakukan sendiri. Manggala Agni membutuhkan bantuan dari semua pihak. Termasuk bantuan peralatan yang diberikan Pertamina RU II Dumai tersebut. "Ada alat yang bisa memadamkan kebakaran lahan gambut yang cukup dalam, yakni inovasi dari RU II Dumai berupa nozzle gambut," kata dia.

Bantuan itu langsung diberikan kepada petugas di lapangan agar membantu proses pemadaman. "Kita semua harus saling membantu dalam pemadaman karhutla, apalagi ini bencana alam karena kekeringan dan cuaca panas yang menyebabkan karhutla makin meluas," jelas Sigit.

Selain bantuan peralatan, Sigit juga menyebut ada bantuan dari pihak lain berupa pengecekan kesehatan untuk masyarakat, dan penguatan semangat petugas di lapangan. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat