visitaaponce.com

Petani Deli Serdang Tuai Produktivitas Pertanian dari Penerapan Demplot CSA

Petani Deli Serdang Tuai Produktivitas Pertanian dari Penerapan Demplot CSA 
BPS Deli Serdang melakukan Hitung Ubinan.(Ist)

Sejumlah petani di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), bergembira karena mendapati hasil ubinan sebesar 6,4 kg atau setara 10,2 ton/ha gabah kering panen (GK) yang dihitung Badan Pusat Statistik (BPS).

Produksi September 2023 meningkat 800 kg/ha dari hasil panen musim tanam April - September 2022 [Asep] 7,2 ton/ha, dengan jumlah anakan dalam sampel rata-rata 25 anakan dan 89 rumpun padi.

Capaian tersebut diperoleh Kelompok Tani (Poktan) Setia Budi di Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin di Deli Serdang setelah menerapkan Pertanian Cerdas Iklim atau Cllimate Smart Agriculture (CSA) pada Demplot Scalling Up menjadi bukti signifikan bahwa CSA meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca juga: Pertanian Cerdas Lingkungan Pertemukan Petani dengan Penyuluh dan Peneliti

Panen padi berlangsung pada Temu Lapang Petani/Farmer Field Day [FFD] Gerakan Tanam Padi Organik oleh Poktan Setia Budi. Demplot CSA menggunakan bibit unggul varietas Inpari 32, Jajar Legowo 4:1, seleksi benih dan seed treatment dengan trichoderma dan paini bacillus, Perangkat Uji Tanah Sawah [PUTS], pupuk organik, pestisida nabati dan menerapkan Alternate Wetting and Drying (AWD).

Teknologi CSA diusung Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) bagi lahan pertanian di daerah irigasi dan daerah rawa pada 24 kabupaten di 10 provinsi, di antaranya Deli Serdang di Sumut.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian cerdas iklim atau CSA proyek SIMURP memiliki dampak yang positif untuk pertanian. CSA SIMURP bisa meningkatkan produktivitas produksi tanaman dan juga pendapatan petani.

Baca juga: Agroeduwisata Jadi Sarana Kenalkan Dunia Pertanian kepada Anak Sejak Usia Dini

“SIMURP mengajarkan banyak hal kepada petani. Khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar dalam menghadapi perubahan iklim. Termasuk bagaimana cara mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman,” katanya.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan CSA bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas, mengajarkan budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim.

Pendekatan CSA Tekan Risiko Gagal Panen

Pendekatan CSA juga meminimalisir risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca [GRK], meningkatkan pendapatan petani, khususnya di Daerah Irigasi dan Daerah Rawa Proyek SIMURP.

"Dengan adanya SIMURP maka harus terjadi peningkatan ekonomi, peningkatkan penerapan inovasi dan adopsi teknologi yang efisien efektif, serta produksi telah dijamin oleh pasar," kata Dedi Nursyamsi.

Baca juga: Kementan Dampingi Petani CSA Deli Serdang Wujudkan Pertanian Rendah Karbon

Farmer Field Day dihadiri para petani Penerima Manfaat SIMURP; pejabat bidang penyuluhan dari Dinas Pertanian Pemkab Deli Serdang; tim PJ SIMURP Deli Serdang; BPS Deli Serdang; Kepala UPT Wilayah IV Deli Serdang; Koordinator BPP Beringin, penyuluh pendamping

Ketua Poktan Setia Budi, Suyatno mengaku sudah dua kali menerapkan seed treatment benih padi dengan paini bacillus dipadu penyemprotan pestisida nabati dua kali dalam satu minggu plus pupuk organik.

Peningkatan produktivitas mendorong petani setempat akan terus menerapkan paket teknologi CSA di setiap musim tanam pada lahan sawah masing-masing, meskipun kegiatan SIMURP akan segera berakhir.

Guna mendukung pertanian organik, Suyatno mengharapkan bantuan alat PUTS dan Unit Pengolah Pupuk Organik [UPPO] bagi setiap petani pelaksana CSA lantaran bahan baku kotoran hewan untuk pupuk organik padat kian sulit didapatkan. (S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat