visitaaponce.com

Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo belum Pulih

Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo belum Pulih
Wisatawan mengabadikan gambar Gunung Bromo dari Puncak Seruni Point di Probolinggo, Jawa timur, Selasa (19/9/2023).(Antara/Irfan Sumanjaya)

MESKI kebakaran di sekitar kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, sudah berhasil diatasi, namun belum sepenuhnya bisa mengembalikan jumlah kunjungan wisata di  kawasan tersebut.

"Kunjungan wisata belum sepenuhnya pulih, okupansi wisata sekitar 40%-60%," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS  Septi Eka Wardhani di Surabaya, Jumat (20/10).

Okupansi atau tingkat kedatangan wisatawan di kawasan Gunung Bromo dalam kurun waktu satu bulan terakhir berkisar 40%-60% dari total kuota yang disiapkan.

Baca juga : Kerugian Kebakaran Kawasan Wisata Bromo Capai Rp5,4 Miliar

Dengan jumlah kunjungan wisatawan berkisar antara 40%-60% dari total kuota yang disiapkan kurang lebih sebanyak 2.700 wisatawan per hari, jumlah itu masih terbilang rendah dibandingkan pada saat sebelum terjadi peristiwa kebakaran.

"Semoga ke depan bisa mengembalikan kondisi lagi, sebab penanganan sudah selesai dan tidak terjadi kebakaran lagi. Bahkan, perlahan mulai hijau kembali," ujarnya.

Baca juga : Okupansi Hotel Anjlok 80% Setelah Kebakaran di Bukit Teletubbies Bromo

Untuk akhir pekan jumlah kunjungan wisatawan di kawasan Gunung Bromo tercatat sudah membaik. Wisatawan yang datang ke Bromo cenderung lebih banyak. Hanya saja dia tidak merinci berapa banyak kunjungan tersebut.

"Tapi untuk hari biasa masih belum seperti biasanya, seperti sebelum terjadinya kebakaran hutan dan lahan," imbuhnya.

Saat ini di kawasan Gunung Bromo, area yang sebelumnya terdampak kebakaran khususnya di wilayah savana, sudah mulai ditumbuhi vegetasi. Namun, untuk vegetasi seperti pohon endemik, membutuhkan waktu lebih panjang dan langkah penanaman kembali.

"Kondisi savana pasca kebakaran sudah mulai ditumbuhi tunas, sudah mulai kelihatan hijau. Namun beberapa jenis pohon, seperti cemara gunung, dan lainnya, mungkin membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 3-5 tahun," ujarnya.

 

Kebakaran dipicu flare pengunjung

Blok Savana Watangan atau area Bukit Teletubbies di Gunung Bromo terbakar pada Rabu (6/9) sekitar Pukul 11.30 WIB. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa kebakaran itu disebabkan oleh kelalaian pengunjung yang menggunakan flare asap saat foto prewedding.

Salah satu dari lima flare asap meletus saat dinyalakan, sehingga mengeluarkan percikan api yang akhirnya membakar rumput kering di padang savana tersebut.

Seorang manajer wedding organizer telah ditetapkan sebagai tersangka, warga Kabupaten Lumajang. Selain lalai karena menyebabkan kebakaran, tersangka juga tidak memiliki Surat Izin Memasuki Kawasan KonservasI (Simaksi) saat memasuki kawasan TNBTS. Kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai lebih dari Rp5 miliar. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat