visitaaponce.com

Infrastruktur Pertanian Maksimalkan Hasil Produktivitas Padi di Sumsel

Infrastruktur Pertanian Maksimalkan Hasil Produktivitas Padi di Sumsel
Para petani di Banyuasin melakukan penggilingan padi pascapanen.(MI/Dwi Apriani)

PRODUKTIVITAS padi para petani di Sumatra Selatan terus didorong pemerintah daerah. Hal itu sebagai upaya memastikan pasokan beras hasil produksi petani aman demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dampak fenomena el nino cukup berpengaruh, karenanya dibutuhkan infrastruktur pertanian yang mumpuni dalam mendukung produktivitas padi tersebut. Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan, pihaknya terus berupaya agar produktivitas pertanian tetap maksimal meski di tengah musim kekeringan dampak fenomena el nino.

"Secara keseluruhan produktivitas pertanian di Sumsel cukup. Namun kita tetap mendorong agar para petani di Sumsel bisa terus meningkatkan produktivitasnya. Dari pemda juga tentunya membantu dalam memastikan infrastruktur pertanian," jelasnya, Sabtu (21/10).

Baca juga: 32.000 Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan, Bulog Sumsel Babel Klaim Stok Melimpah

Diakuinya, stok beras di Sumsel mencukupi dan aman berkat hal itu. Bahkan pihaknya terus berupaya memastikan masyarakat bisa mendapat beras yang berkualitas dengan harga terjangkau.

"Kami bekerjasama dengan seluruh stakeholder untuk memastikan kebutuhan beras bagi masyarakat Sumsel terpenuhi," jelasnya.

Baca juga: Tarik Minat Wisatawan, Jakarta Travel Fair Digelar di Palembang

Pengamat Pertanian yang juga Direktur Yayasan Depati dan aktivis lingkungan Sumsel, Ali Goik mengatakan, infrastruktur pertanian mempunyai peran penting dan menjadi kunci utama terkait menjaga stok pangan di Indonesia, khususnya padi atau beras.

"Infrastruktur sudah baik. Karena petani sudah jarang bekerja secara manual, mereka sudah menggunakan mobil alsintan. Di Muara Sugihan Banyuasin, beras dan jagung masih menjadi komoditi yang banyak ditanam petani. Jika dikelola dengan baik, akan menjadi lumbung pangan," jelasnya.

Menurut Ali, hingga saat ini pemerintah masih mampu menjaga kebutuhan pangan dalam negeri, meskipun Indonesia masih mengalami kekeringan atau musim el nino. "Pemerintah sangat mampu menjaga kebutuhan pangan dalam negeri jika dikelola dengan baik. Jika tidak dikelola dengan baik, hasilnya akan hancur," tambahnya.

Di Banyuasin, menurut Ali, lumbung pangan sebenarnya sudah cukup untuk Sumsel. Apalagi ditambah dengan daerah lain seperti Belitang, OKU Timur. "Hasil produksi padi akan melimpah ruah, belum lagi tambahan dari kabupaten lain seperti Muba, Palembang, perbatasan Palembang Gandus, dan lainnya," jelasnya.

Meski demikian, panen yang terjadi saat ini justru membuat petani kecewa karena harga gabah turun akibat impor beras. "Jadi, jangan menyalahkan fenomena alam el nino, padahal manajemen pengelolaan pangan yang harus diperbaiki. Kecuali petani selesai panen, baru masuk beras dari luar, tidak akan masalah. Ini malah sebaliknya, petani akhirnya menjerit," terang Ali.

Ia memberikan saran mengenai infrastruktur pertanian agar petani diberikan peningkatan kapasitas, seperti cara menanam yang baik. "Seperti di Sumbar, ada tanaman padi yang bisa panen tiga kali dalam setahun tanpa harus menanam," katanya.

Ali menekankan teknologi tersebut harus ditularkan ke seluruh petani di Indonesia, termasuk di Sumsel. "Jika hasil pangan disumbangkan ke daerah luar, itu akan lebih baik. Lucu jika Indonesia dijuluki Lumbung Pangan, tetapi masih harus membeli beras dari luar negeri," ungkap Ali.

Sementara itu, Pelaksana tugas Menteri Pertanian Arief Prasetyo mengatakan, persediaan beras diharapkan mencukupi hingga akhir tahun 2023. Kementan berencana untuk memasok sekitar 640 ribu ton beras mulai dari bulan Oktober hingga Desember.

"Stok beras InsyaAllah cukup, kemudian juga ada tugas dari Pak Presiden, sebanyak 640 ribu ton harus digelontorkan Oktober, November, Desember. Ada kemungkinan juga Desember apabila diperlukan lagi, akan diberi bantuan pangan untuk 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," pungkasnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat