visitaaponce.com

Ketua DPRD Tapanuli Utara Tinjau Pengaspalan Daerah Rawan Longsor

Ketua DPRD Tapanuli Utara Tinjau Pengaspalan Daerah Rawan Longsor
Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Aripin Rudi Nababan meninjau pengaspalan di daerah rawan longsor.(MI/Januari Hutabarat.)

KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Aripin Rudi Nababan meninjau pengaspalan di daerah rawan longsor, tepatnya Desa Pertengahan Kecamatan Parmonangan, Rabu (1/11). Peninjauan pengaspalan jalan tersebut dilakukan untuk memastikan mutu dan dampak pembangunan jalan tersebut kepada masyarakat setempat.

Diakuinyan pembangunan jalan dimaksud akan menuntaskan keterisolasian. Padahal desa tersebut sudah berdiri sebelum Indonesian merdeka. Selain hilir Desa Pertengahan, masih ada tiga desa yang terisolasi.

Ketiga desa tersebut ialah Purba Dolok, Batu Harimo, dan Hajoran, Kecamatan Parmonangan. Warga yang bermukim di empat desa tersebut sedikitnya 1.200 keluarga.

Baca juga: Kelompok Perumahan Sumbang Inflasi Terbesar di Sumsel

"Karena daerah ini rawan longsor, masyarakat dan perangkat desa harus kompak menjaga fasilitas ini. Misalnya jika ada material yang jatuh serta menutup draniase jalan jangan tunggu pemerintah yang membersihkan, tetapi bersihkanlah sehingga aliran air atau draniase tidak tersumbat saat hujan turun," katanya.

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dihubungi Rabu (1/11) mengatakan, upaya pengaspalan jalan tersebut digapai dengan berbagai upaya berupa lobi-lobi anggaran kepada pemerintah pusat. Terkabulnya pengaspalan jalan tersebut melewati berbagai proses selain usulan dari pemerintah daerah dan aspirasi Sukur Nababan, anggota DPR Komisi V.

Petugas Kesehatan di Distrik Amuma tidak Temukan Warga Sakit karena Kelaparan

Panjang jalan yang diaspal tersebut mencapai 17 km dan besaran dana yang dialokasikan Rp22 miliar. Sumber dananya dari APBN atau dana Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2023.

Jonathan Silaban, 65, warga Desa Pertengahan Kecamatan Parmonangan, mengatakan pengaspalan jalan ini bagaikan mimpi. Soalnya, sudah banyak pemimpin yang berjanji akan membangun jalan ini tetapi tak kunjung direalisasikan. "Pembangunan tersebut tuntas setelah 2023," katanya.

Pembangunan jalan ini berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, selain akses menuju Parmonangan sebagai ibu kota kecamatan. Harga jual hasil pertanian juga naik karena akses jalan sudah lancar dan bersaing di pasar.

Sejak pembangunan jalan ini, banyak putra daerah yang kembali atau pulang ke tanah kelahiran masing-masing. Generasi muda dari keempat desa sebelumnya memilih mengadu nasib di tanah perantauan. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat