visitaaponce.com

Dugaan Mahasiswi Unair Bunuh Diri Akan Dibuktikan dengan Uji Toksikologi

Dugaan Mahasiswi Unair Bunuh Diri Akan Dibuktikan dengan Uji Toksikologi
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unair ditemukan tewas dalam mobil, di kawasan proyek apartemen Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jatim, Minggu (5/11).(MI/Hery Susetyo)

MAHASISWI Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) berinisial BAC,21, ditemukan tewas dalam mobil, di kawasan proyek apartemen Desa Tambak Oso Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Minggu kemarin (5/11). Benarkah korban melakukan bunuh diri?

Untuk membuktikannya, polisi saat ini masih melakukan autopsi dan melakukan uji toksikologi untuk mengetahui kandungan racun di jenazah tubuh mahasiswi

Aparat Reskrim Polresta Sidoarjo saat ini masih melakukan penyelidikan, terkait penyebab kematian warga Kediri Jawa Timur itu. Menurut polisi, hasil autopsi tinggal menunggu hasilnya.

Baca juga : Polisi Lakukan Uji Toksikologi pada Mahasiswi Unair yang Ditemukan Tewas di Mobil

Selain itu polisi juga melakukan uji toksikologi, untuk mengetahui kadar racun di tubuh korban. Uji toksikologi dilakukan karena dari olah TKP, ditemukan selang dan tabung helium dekat jenasah. Selain itu juga tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Untuk memastikan apakah ada racun yang masuk ke organ tubuh korban, kami juga melakukan uji toksikologi," kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo, Senin (6/11).

Baca juga : Ada Tabung Gas Helium di Kamar Adik Emil Dardak

Profil Mahasiswi Kedokteran Unair

Korban BAC selain seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Unair, dia ternyata juga sudah menjadi asisten dosen di kampus tersebut. 

Polisi sudah meminta keterangan pada sejumlah orang di lingkungan kampus, terutama yang sering berkomunikasi dengan korban termasuk dosen pembimbing korban. 

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair Prof Murni Lamid terkejut dengan kabar duka yang terjadi pada mahasiswanya tersebut.
  
Murni mengatakan bahwa CA saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan, yaitu program co-asistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi.
  
"Saya cukup kaget dan deg-degan ini tadi. Saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali," ujarnya.
  
Menurut Murni, korban CA dikenal memiliki kepribadian yang baik dan mempunyai banyak teman serta sahabat.
  
CA juga berada di kelompok 41, yang pada Senin (6/11) akan menjalani program co-asistensi di divisi parasitologi.
  
"Saya dapat berita dari keluarganya bukan dari polisi. Katanya di rumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa-siapanya, cuma dua orang tante dan om, kemudian satu dosen dari kampus, sedangkan yang lainnya tidak ada" katanya.
  
Rencananya, jenazah CA dipulangkan ke kampung halamannya di Kediri untuk dimakamkan setelah autopsi rampung. (Ant/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat