Menko PMK Siap Wujudkan Yahukimo Sebagai Daerah Lumbung Pangan Papua Pegunungan
![Menko PMK Siap Wujudkan Yahukimo Sebagai Daerah Lumbung Pangan Papua Pegunungan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/cd3fdc4402f646f1301ae50f45323a07.jpg)
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama sejumlah deputi dari Kementerian Kesehatan, Pertanian dan BNPP Pusat didampingi Pj. Gubernur Papua Pegunungan, Nicolaus Kondomo melakukan
kunjungan kerja di Dekai, Ibukota kabupaten Yahukimo, Jumat (10/11)
Tiba di Bandara Nop Goliat Dekai, Kabupaten Yahukimo, sekitar pukul 10.30 WIT, rombongan disambut Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli didampingi Wakil Bupati, Esau Miran serta jajaran Muspida. Mereka langsung melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi dan menggelar rapat bersama Muspida setempat.
Rapat singkat itu membahas kondisi pasca longsor di distrik Anggruk dan Panggema serta keadaan distrik Amuma yang sempat viral dengan pemberitaan hoax mengenai kelaparan berujung meninggalnya puluhan orang.
Menko PMK, Muhadjir Efendi dalam kesempatan itu juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa bahan pangan dan uang tunai kepada Pemkab Yahukimo.
Kepada wartawan, Menko PMK, Muhadjir Efendi menjelaskan mengenai laporan adanya bencana kelaparan adalah tidak sesuai dan tidak seperti yang diberitakan.
"Artinya sekarang sudah diatasi oleh pemerintah daerah dan Pusat. Karena dari Kementerian Sosial juga sudah terjun langsung dan saat ini kami bersama tim BNPB. Mereka yang akan menangani soal rehabilitasi dan rekonstruksi masalah bencana longsor dan seterusnya. Nanti di bawah koordinasi BNPB," ujarnya.
Menko PMK, Muhadjir Efendi juga menyambut baik dan siap membantu mewujudan program pemkab yakni menjadikan Yahukimo sebagai lumbung pangan di wilayah Provinsi Papua Pegunungan. Apalagi, topografi Yahukimo yang relatiF sangat mendukung.
"Dan perlu Gudang pangan di Yahukimo, sehingga nanti kalau ada kejadian, kita bisa menyetok bahan pangan," kata Muhajir.
Tak hanya pangan, Menko PMK, Muhadjir Efendi dalam kesempatan itu juga menyatakan siap membantu soal infrastruktur. Di antaranya menaikan status kelas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang saat ini masih bertipe D.
"Saya rasa kalau dari fasilitas fisiknya RSUD sudah cukup, yang kurang mungkin tenaga medis dan juga peralatan kesehatan yang diperlukan. Karena di sini pasien yang harus cuci darah saja mesti rujuk ke Jayapura. Itu terlalu jauh. Mestinya di sini sudah harus ada juga CT Scan, Hemodialisa dan juga tenaga spesialisnya. Sekarang masih terbatas baru ada empat orang. Nanti akan saya bicarakan dengan Pemerintah Pusat dan Kementerian Teknis termasuk pengadaan diesel untuk RSUD," pungkasnya.
baca juga: Petugas Kesehatan di Distrik Amuma tidak Temukan Warga Sakit karena Kelaparan
Di tempat yang sama, Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli sangat mengapresiasi kehadiran Menko PMK, Muhadjir Efendi dan rombongan yang melihat langsung kondisi di daerahnya.
"Tentu dengan kehadiran pak Menko, Yahukimo akan mendapat perhatian lebih baik dari Pemerintah Pusat. Saya sudah jelaskan semua Yahukimo secara keseluruhan dalam angka, dan juga dalam bencana. Dan pak Menteri sudah mengerti sehingga akan kembali melapor kepada Presiden bahwa Yahukimo baik-baik saja," papar Didimus.
Tak lupa Didimus yang juga politisi NasDem Kabupaten Yahukimo itu memberi apresiasi kehadiran para Deputi dari BNPB, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian.
Menurutnya, ini akan menolong mewujudkan Yahukimo sebagai lumbung pangan dan juga tindaklanjut dari tanggap darurat bencana yang sudah turun pada rekonsiliasi. Sehingga, bisa ditangani bersama-sama.
Soal kondisi terakhir pasca bencana longsor di distrik Anggruk dan Panggema, Didimus Yahuli sudah menjelaskan juga pada Menteri PMK
bahwa tanggap darurat sudah selesai.
"Dan pasca bencana tetap jadi perhatian bersama pemerintah Pusat dan daerah. Seperti hari ini kami juga sudah terima dana dan bahan pangan untuk Anggruk dan Panggema. Saya sudah jelaskan pada pak Menteri PMK bahwa longsor di distrik Anggruk dan Panggema dampaknya tidak sama. Pak Menteri sudah mengerti," ujarnya.
"Sedangkan untuk Amuma kita sudah tutup dan tidak ada apa pun yang digemborkan dalam berita soal kelaparan dan kematian. Itu adalah tidak benar. Sehingga para penyebar berita bohong itu harus bertanggungjawab karena menipu banyak orang. Kita disini kerja konkrit, benar dan apa adanya," pungkas Didimus Yahuli. (N-1)
Terkini Lainnya
Kemenkes: 32 Provinsi Berisiko Tinggi terhadap Transmisi Polio
Minta Perludem Jangan Asal Bicara, PPP: Tidak Ada Jual Beli Suara
2 Pembunuh Personel Polres Yahukimo Bripda Oktavianus terus Diburu
Jokowi dan Internet di Papua Pegunungan
Rekapitulasi Suara Pemilu di Papua Pegunungan Dibayangi Faktor Keamanan
Sah! KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Menang di Papua Pegunungan
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Tebing Setinggi 10 Meter Longsor Tutupi Jalan Alternatif Tasikmalaya-Garut
Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sukabumi Terputus akibat Longsor
Jalur Karangasem-Denpasar di Sanghyang Ambu Alami Tanah Longsor dan Banjir Bandang
Tanah Longsor di Ende, NTT, Satu Keluarga Tewas Tertimbun saat Tidur
Rumah Warga di Mamasa Sulbar Ambruk dan Jatuh ke Jurang
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap