Pertanian CSA Sukses, Kementan Koordinasi dengan Pemkab Deli Serdang
![Pertanian CSA Sukses, Kementan Koordinasi dengan Pemkab Deli Serdang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/dc2d928e157781e2b31ea269d588f306.jpg)
PENGEMBANGAN Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) mencapai kemajuan signifikan.
Acuan utamanya, varietas padi tahan kondisi iklim dan hemat air hingga 20% terbukti mampu mengurangi pemakaian air irigasi di persawahan meski diintai El Nino tanpa mengurangi hasil panen.
Realisasinya tampak pada produktivitas 10,2 ton/ha gabah kering panen (GKP) dari hasil hitung ubinan atau setara 6,4 kg gabah kering giling (GKG) pada lahan Demplot Scalling Up yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Setia Budi di Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Deli Serdang.
Baca juga: Penyuluh CSA Deli Serdang Lakukan Monitoring Gerakan Tani Pro Organik
Poktan Setia Budi merupakan salah satu penerima manfaat CSA dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Kabupaten Deli Serdang. Begitu pula Poktan yang menjadi Penerima Manfaat SIMURP di Kecamatan Galang dan Pagar Merbau.
Capaian tersebut, salah satu dari sejumlah bukti signifikan CSA SIMURP bagi pengembangan pertanian Deli Serdang, mengemuka kegiatan koordinasi Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Dinas Pertanian (Distan) Pemkab Deli Serdang.
Hadir Pj SIMURP dari Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) BPPSDMP Kementan dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Jaharun, Rusianna Purba yang membawahi wilayah kerja di Kecamatan Galang dan Pagar Merbau, Deli Serdang serta pejabat terkait dari Pemprov Sumut.
Kegiatan koordinasi sejalan arahan Presiden Jokowi bahwa pembangunan sektor pertanian harus didukung partisipasi aktif penyuluh selaku pendamping dan pengawal petani meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca juga: Stok Benih Padi Cukup, Kementan Petakan Kebutuhan
"Tidak bisa lagi kita biarkan petani ini berjalan sendiri. Harus ada yang mendampingi. Harus ada yang mengawal. Harus ada sebuah manajemen yang modern yang mendampingi mereka," kata Jokowi tiap kali jumpa petani dan penyuluh.
Perlu Pembenahan untuk Tingkatkan Produksi Pangan
Hal senada dikemukakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan Indonesia, sehingga dapat menjadi Lumbung Pangan Dunia pada 2033.
"Jika kita tidak bergerak cepat mencapai swasembada pangan, bisa saja kita mengalami krisis pangan. Untuk itu, kita harus berupaya terlepas dari ketergantungan pada negara lain dalam hal penyediaan pangan,” kata Mentan.
Sorotan serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan tentang manfaat teknologi CSA dari SIMURP untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim global seperti fenomena El Nino, yang saat ini melanda Indonesia.
Baca juga: Kementan Usul Anggaran Belanja Tambahan Rp5,83 Triliun Tahun Ini
"Menghadapi musim kemarau panjang atau El Nino yang diprediksi mulai Juli hingga September 2023, Kementan mengimbau dinas pertanian provinsi serta kabupaten dan kota memanfaatkan sumber air yang ada," katanya.
Program SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi lintas kementerian dan lembaga yang melibatkan Kementan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas], Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] dan Kementerian Dalam Negeri [Kemendagri] dengan target lokasi Daerah Aliran Sungai [DAS].
Sementara Kapusluh BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya bahwa teknologi CSA berupaya Pendekatan CSA juga meminimalisir risiko gagal panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), meningkatkan pendapatan petani, khususnya di daerah irigasi dan daerah rawa Proyek SIMURP.
"Dengan adanya SIMURP maka harus terjadi peningkatan ekonomi, peningkatkan penerapan inovasi dan adopsi teknologi yang efisien efektif, serta produksi telah dijamin oleh pasar," katanya. (S-4)
Terkini Lainnya
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap