visitaaponce.com

Penyuluh CSA Deli Serdang Lakukan Monitoring Gerakan Tani Pro Organik

Penyuluh CSA Deli Serdang Lakukan Monitoring Gerakan Tani Pro Organik
Hamparan sawah CSA dengan Genta Organik di Deli Serdang, Sumatra Utara.(Ist)

GERAKAN Tani Pro Organik (Genta Organik) yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi bagian penting Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) bagi pengembangan budi daya pertanian berwawasan iklim yang ramah lingkungan bagi pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Pengembangan teknologi CSA diterapkan Kementan melalui Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) pada 24 kabupaten di 10 provinsi, di antaranya Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), yakni Kecamatan Galang dan Pagar Merbau bagi petani Penerima Manfaat SIMURP.

Guna memastikan penerapan CSA dan Genta Organik berjalan optimal, Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] berupaya melakukan monitoring seperti dilakukan Koordinator BPP Jaharun, Rosianna Purba pada Kelompok Tani [Poktan] Harapan I di Desa Tanjung Garbus Kampung serta Poktan Sua Maju dan Harapan Maju di Desa Sukamandi Hilir, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang.

Baca juga: Petani CSA Lombok Tengah Diminta Replikasi Penerapan di Luar Lokasi Program

Upaya tersebut sejalan arahan Kementan bahwa Genta Organik terus mendorong pengembangan sistem produksi pertanian, yang bertumpu pada bahan-bahan alami yang terdapat di alam sekitar.

Kementan menegaskan bahwa Genta Organik juga meningkatkan peran dan fungsi penyuluh dan BPP melaksanakan program penyuluhan," katanya.

Menyikapi kelangkaan dan melambungnya harga pupuk, Kementan mendorong penyuluh agar aktif terlibat mendukung Genta Organik, sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya alam di sekitarnya, untuk membuat dan menggunakan pupuk organik secara masif.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menyoroti peran penyuluh pada BPP KostraTani harus mampu menjadi insan andal, tekun dan profesional.

Baca juga: Gandeng Baznas, Kementan Kembangkan Klaster Komoditas Petani Milenial

"Karakter penyuluh di era milenial harus inovatif, mampu beriniteraksi dengan media sosial, fleksibel, punya rasa ingin tahu yang tinggi dan peka terhadap perubahan," katanya.

Hal penting pula, kata Dedi Nursyamsi, penyuluh harus ´melek teknologi´ agar bisa membuka wawasan dan memberikan ilmunya pada petani. Penyuluh juga harus selalu update teknologi serta mampu mengoperasionalkan perangkat digital.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan) Bustanul Arifin Caya mengatakan CSA dari SIMURP sejalan dengan Program Genta Organik untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca juga: Kendati El Nino, Produktivitas Demplot CSA Purbalingga Justru Naik 26%

"Teknologi CSA mencakup penggunaan pupuk organik, varietas unggul tahan hama dan rendah emisi dan pestisida nabati sebagai upaya efisiensi penggunaan input," katanya.

Koordinator BPP Jaharun, Rosianna Purba dalam kegiatan monitoring CSA Genta Organik melakukan pendekatan personal pada anggota Poktan Harapan I di Desa Tanjung Garbus Kampung serta Poktan Sua Maju dan Harapan Maju di Desa Sukamandi Hilir, Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang.

Komunikasi personal dan pendekatan persuasif dilakukan Rosianna Purba secara person to person maupun beberapa petani agar kegiatan penyuluhan berjalan efektif dan efisien. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat