Petani CSA Lombok Tengah Diminta Replikasi Penerapan di Luar Lokasi Program
![Petani CSA Lombok Tengah Diminta Replikasi Penerapan di Luar Lokasi Program](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/7bd7e12ba9b3e82da45cc2684356174c.jpg)
PETANI penerima manfaat program SIMURP di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) didorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan replikasi penerapan teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) di luar lokasi Program SIMURP.
Tujuan replikasi penerapan agar petani non-CSA dapat mengetahui dan membuktikan keandalan pertanian CSA.
Upaya tersebut dikemukakan anggota Tim SIMURP dari Pusat Penyuluhan BPPSDMP Kementan, Muhammad Takdir Mulyadi, pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Lombok Tengah, belum lama ini.
Baca juga: Gandeng Baznas, Kementan Kembangkan Klaster Komoditas Petani Milenial
Kepala Balai Pelatihan dan Perkebunan (Bapeltanbun) Pemprov NTB, Hendro Yulistio, Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Lombok Tengah dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Lajut menyambut baik upaya BPPSDMP Kementan mendorong petani CSA yang tersebar pada 144 kelompok tani [Poktan] di enam wilayah kerja BPP melakukan replikasi pada petani Non CSA di Lombok Tengah.
Teknologi CSA diusung Kementan bersama Program SIMURP berupaya mendorong petani menerapkan budi daya padi ramah lingkungan, memanfaatkan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah, meningkatkan produktivitas pertanian, pemberdayaan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) dan Kelompok Wanita Tani (KWT).
Upaya dan komitmen tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan terus melakukan berbagai inovasi, untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian serta pertanian berkelanjutan melalui pola sistem pertanian yang ramah lingkungan.
Baca juga: Kendati El Nino, Produktivitas Demplot CSA Purbalingga Justru Naik 26%
"Juga terus berupaya agar pembangunan pertanian nasional memberikan nilai tambah bagi produk pertanian, sekaligus meningkatkan efisiensi sehingga perbaikan ekonomi dan peningkatan produksi dan produktivitas dapat diwujudkan," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyams,i mengatakan bahwa Program SIMURP berada di garis terdepan menangkal El Nino melalui budidaya padi ramah lingkungan yang selaras dengan Program Kementan, Gerakan Tani Pro Organik disingkat Genta Organik.
“Program SIMURP juga membangun pemupukan berimbang dan menggaungkan program pestisida nabati, untuk mengurangi pestisida kimia, apalagi saat ini harga pupuk kimia terus melambung," katanya.
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Dedi Nursyamsi menambahkan tujuan CSA SIMURP adalah peningkatan Intensitas Pertanaman [IP], meningkatkan produktivitas dan pendapatan sektor pertanian dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Baca juga: Stabilkan Harga, Kementan Dukung Gerakan Pangan Murah di Palembang
Kegiatan Monev SIMURP 2023 di BPP Lajut, Kecamatan Praya Tengah dihadiri Kepala Bapeltabun Pemprov NTB, Hendro Yulistiono; Kabid Penyuluhan Dinastannak Pemkab Lombok Tengah; Koordinator BPP Lajut; Tim SIMURP provinsi dan kabupaten; dan para penyuluh setempat.
Tim SIMURP Pusat, Muhammad Takdir Mulyadi mengatakan Bapeltabun NTB selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Program SIMURP di NTB bersama penyuluh Bapeltabun diharapkan menjadi leader dalam upaya replikasi CSA di NTB.
"SIMURP sudah mendapat apresiasi dari Bank Dunia terkait peningkatan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas padi," kata Takdir Mulyadi.
Dia mengingatkan agar dilakukan pengawalan pada kegiatan Demplot yang sudah dilaksanakan dan diharapkan teknologi CSA yang sudah diterapkan bisa direplikasikan ke luar kelompok SIMURP. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Miliki Agrowisata, UMSU akan Menjadi Percontohan Kampus Hijau di Indonesia
PosIND Goes Green Bantu Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Limbah Fesyen Hantui Dunia, Busana Daur Ulang Semakin Diminati
Runner Up Miss Universe Indonesia Vina Sitorus Sosialisasikan Urban Farming
Tuah Rotan Hasilkan Cuan
Jangan Gunakan Kantong Plastik untuk Bungkus Daging Kurban
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap