visitaaponce.com

Anies Baswedan Dicekal, UGM Hanya Beri Sewa Tempat, Panitia Diancam

Anies Baswedan Dicekal, UGM Hanya Beri Sewa Tempat, Panitia Diancam
Anies Baswedan.(MI/Ramdani)

HUMAS Universitas Gadjah Mada (UGM) Dina W Kariodimejo memberikan pernyataan soal isu pencekalan capres Anies Baswedan di acara kegiatan Studium Generale IDN Future di Auditorium Magister Manajemen pada Jumat (17/11/2023).

Menurutnya, acara tersebut tidak diadakan oleh kampus UGM. Penyelenggara, hanya menyewa tempat untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Dalam komunikasi melalui WA, Dina tidak menjawab ketika ada pertanyaan apakah benar Rektorat mengeluarkan larangan untuk menghadirkan Anies Baswedan. 

Baca juga : Anies Ditolak, Kewenangan Penuh dari Rektor

Namun, Dina hanya menyebutkan profil yang berkomunikasi dengan panitia dan kemudian meminta agar tidak meghadirkan Anies Baswedan dengan nama 'REKTORAT' adalah tidak jelas. 

"Siapanya ga jelas, jadi kami ga bisa menanggapi lebih lanjut," jelas Dinas.

Kronologi pencekalan Anies Baswedan di UGM

Ketua Panitia Penyelenggara Muhammad Kholid kepada wartawan menegaskan, cara yang digelar di Auditorium MM UGM tersebut jauh dari kampanye.

Baca juga : Capres Anies Baswedan Siap Mencoblos

Menurut dia, sebagai penyelenggara memang menyewa auditorium tersebut untuk kegiatan studium generale. "Sejak awal kami sudah menyantumkan siapa-siapa yang akan hadir sebagai pembicara maupun nara sumber serta jumlah peserta yang hadir. "Tidak ada keberatan, dan diizinkan," katanya.

Menurut dia, kegiatan tersebut sejak awal memang akan menghadirkan Anies Baswedan dalam kapasitasnya sebagai orang yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI.

Komunikasi yang kemudian melarang kehadiran Anies itu muncul pada hari Jumat siang sekitar pukul 15.27 WIB. Dalam komunikasi lawan bicara panitia yang disebut Pak Wija itu meminta panitia memastikan Anies tidak hadir.

Baca juga : Anies Baswedan: FIlm Dirty Vote Gambarkan Tanda Kecurangan di Pemilu 2024

Namun Muhammad Kholid tidak bisa menjelaskan dengan pasti siapa yang disebutnya Pak Wija itu.

Dikatakan, dalam kuliah umum (studium generale) tersebut mnghadirkan sejumlah pakar/pemerhati masalah perkotaan. Hal itu, ujarnya, sesuai dengan tema kuliah umum  Promoting Jakarta Kota Kolaborasi as a Pioneer of Global Sharing City .

Pembicara yang hadir baik secara langsung maupun daring antara lain Tri Mulyani dari Urban Planning and Development UGM juga Elisa Sutanudjaya dari Rujak Urban Studies, pakar Sosiologi Perkotaan Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Prof. Sulfikar Amir, dan pakar Tata Kota UGM, Dr Tri Mulyani Sunarharum.

Baca juga : Anies Baswedan Janji Bangun Ekosistem Pers yang Sehat

Jika tidak bisa dihadirkan secara fisik, Anies dijadwalkan akan menyampaikan pidato kuncinya secara daring. Namun hal itu juga gagal dilakukan dengan berbagai alasan. 

"Karena itu, pidato kunci atau keynote speech disampaikan oleh mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong yang juga secara daring.

Panitia Diancam

Muhammad Kholid yang pernah menjabat sebagai Ketua BEM KM UGM tahun 2022 itu menambahkan, dalam komunikasinya dengan rektorat UGM, muncul ancaman jika Anies tetap hadir, maka akan ada langkah penghentian paksa, karena rektorat sudah dihubungi oleh Polda DIY.

Saat screenshot WA yang diterima oleh panitia itu dikonfirmasikan ke Humas Polda DIY melalui komunikasi WA, pertanyaan itu sampai berita ini ditulis tidak dibaca oleh Kabid Humas Polda DIY maupun jajarannya dan tidak ada jawaban sama sekali. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat