visitaaponce.com

Menengok SD Muhammadiyah 4 Sidoarjo, Ada Mata Pelajaran Tidur Siang

Menengok SD Muhammadiyah 4 Sidoarjo, Ada Mata Pelajaran Tidur Siang
Puluhan siswa terlihat tidur berhimpitan di ruang kelas 1 B SD Muhammadiyah 4 Zam-Zam Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.(MI/Heri Susetyo.)

JAM dinding menunjukkan pukul 13.30 WIB. Puluhan siswa terlihat tidur berhimpitan di ruang kelas 1 B SD Muhammadiyah 4 Zam-Zam Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (4/12). Sementara lantunan murattal atau ayat-ayat suci Al-Qur'an samar-samar terdengar. 

Itulah suasana yang terlihat di kelas 1 dan 2 sekolah tersebut. Mereka tidur beralaskan karpet dengan bantal yang masing-masing mereka bawa dari rumah. 

Lucunya ada suara anak yang mendengkur. Dengkuran itu bersumber dari salah satu siswa bertubuh tambun. Sementara sejumlah siswa putri terlihat belum bisa tidur. Hanya mata yang terpejam, tetapi pikirannya ke mana-mana. Guru yang mendampingi terdengar menegur agar segera tidur. 

Baca juga: Aksi Budaya Melarung Boneka Ade Armando

Memang hanya tidur ayam, karena waktunya hanya satu jam mulai pukul 13.00 hingga 14.00. Tidur-tidur ayam ialah tidur dalam waktu singkat dengan memutus tidur sebelum masuk ke fase tidur lelap. 

Namun tidur sebentar tersebut ternyata bisa membuat siswa menjadi segar kembali. Siswa menjadi lebih konsentrasi menerima pelajaran di siang hari. 

Baca juga: 2 Warga Riau Masih Terjebak Erupsi di Gunung Marapi

Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Zam-Zam Sidoarjo Anas Fikri mengatakan, tidur siang itu dijadikan mata pelajaran di sekolahnya. Mata pelajaran tidur siang diterapkan mulai Juli tahun ajaran 2023-2024.

"Memang khusus kelas 1 dan 2 karena mereka masih adaptasi dari TK ke SD. Dulu mereka sekolah biasa pulang jam 11 tetapi sekarang fullday," kata Anas. 

Keputusan jam tidur siang diambil, kata Anas, karena mengacu evaluasi raker sekolah tahun sebelumnya, yaitu banyak siswa lelah setelah jam 12 siang. Siswa tidak konsentrasi karena selain lelah juga mengantuk. 

"Akhirnya kami membuat program tidur siang dan tanpa PR. Waktunya setelah makan siang dan salat zuhur, dan ini menjadi jam pelajaran favorit," kata Anas sambil tersenyum. 

Anas mengakui, di minggu pertama program itu kurang efektif. Pasalnya banyak siswa yang tidak bisa tidur di kelas bareng-bareng. Namun seiring berjalan waktu, siswa sudah terbiasa tidur di kelas. Dan mereka menjadi lebih segar dan fokus. 

Di sekolah ini ada 64 siswa kelas 1 yang terbagi dua kelas. Sementara untuk kelas 2 juga ada dua kelas masing-masing terisi 28 siswa. 

Saat jam istirahat siang, pihak guru langsung meminggirkan bangku dan kursi. Ruang kelas diubah menjadi tempat tidur bersama untuk para siswa. 

"Respons orangtua siswa sangat mendukung. Bahkan orangtua kelas 3 ke atas juga minta diadakan jam tidur. Namun, itu tidak bisa dilakukan karena siswa kelas 3 ke atas sudah adaptasi dengan full day," kata Anas. 

Salah satu siswa kelas 1, Aisyah Naura mengaku senang dengan pelajaran tidur siang. Dia mengaku awalnya sulit tidur, tetapi kemudian sudah terbiasa.  "Ada teman yang tidurnya suka ngorok," kata Aisyah sambil tertawa. 

Bocah yang bercita-cita menjadi dokter ini mengaku bisa tidur, karena juga disetelkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an membuat suasana menjadi tenang, nyaman, dan mengantuk. 

SD Muhammadiyah 4 Sidoarjo memang berbeda dengan sekolah lain. Konsepnya dibuat setengah alam dan berlokasi di pinggir sawah. Saat ini ada 213 siswa. 

Setiap hari rata-rata ada delapan mata pelajaran di sekolah ini. Bahkan juga ada mata pelajaran berkebun (gardening) dan bersawah (farming) untuk siswa. Hasil panen seperti tomat, cabai, dan sayur mayur sudah biasa ditanam siswa. Hasilnya dikumpulkan dan dikemas apik. Hasil panen buah dan sayur biasanya akan dibeli oleh para orangtua siswa. 

Selain itu, ada kolam ikan lele untuk melatih siswa beternak. Hasil panen juga akan dibeli para orangtua. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat