Menengok SD Muhammadiyah 4 Sidoarjo, Ada Mata Pelajaran Tidur Siang
![Menengok SD Muhammadiyah 4 Sidoarjo, Ada Mata Pelajaran Tidur Siang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/96dbef6433d608fa43a4c63a12d3b0f7.jpg)
JAM dinding menunjukkan pukul 13.30 WIB. Puluhan siswa terlihat tidur berhimpitan di ruang kelas 1 B SD Muhammadiyah 4 Zam-Zam Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (4/12). Sementara lantunan murattal atau ayat-ayat suci Al-Qur'an samar-samar terdengar.
Itulah suasana yang terlihat di kelas 1 dan 2 sekolah tersebut. Mereka tidur beralaskan karpet dengan bantal yang masing-masing mereka bawa dari rumah.
Lucunya ada suara anak yang mendengkur. Dengkuran itu bersumber dari salah satu siswa bertubuh tambun. Sementara sejumlah siswa putri terlihat belum bisa tidur. Hanya mata yang terpejam, tetapi pikirannya ke mana-mana. Guru yang mendampingi terdengar menegur agar segera tidur.
Baca juga: Aksi Budaya Melarung Boneka Ade Armando
Memang hanya tidur ayam, karena waktunya hanya satu jam mulai pukul 13.00 hingga 14.00. Tidur-tidur ayam ialah tidur dalam waktu singkat dengan memutus tidur sebelum masuk ke fase tidur lelap.
Namun tidur sebentar tersebut ternyata bisa membuat siswa menjadi segar kembali. Siswa menjadi lebih konsentrasi menerima pelajaran di siang hari.
Baca juga: 2 Warga Riau Masih Terjebak Erupsi di Gunung Marapi
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Zam-Zam Sidoarjo Anas Fikri mengatakan, tidur siang itu dijadikan mata pelajaran di sekolahnya. Mata pelajaran tidur siang diterapkan mulai Juli tahun ajaran 2023-2024.
"Memang khusus kelas 1 dan 2 karena mereka masih adaptasi dari TK ke SD. Dulu mereka sekolah biasa pulang jam 11 tetapi sekarang fullday," kata Anas.
Keputusan jam tidur siang diambil, kata Anas, karena mengacu evaluasi raker sekolah tahun sebelumnya, yaitu banyak siswa lelah setelah jam 12 siang. Siswa tidak konsentrasi karena selain lelah juga mengantuk.
"Akhirnya kami membuat program tidur siang dan tanpa PR. Waktunya setelah makan siang dan salat zuhur, dan ini menjadi jam pelajaran favorit," kata Anas sambil tersenyum.
Anas mengakui, di minggu pertama program itu kurang efektif. Pasalnya banyak siswa yang tidak bisa tidur di kelas bareng-bareng. Namun seiring berjalan waktu, siswa sudah terbiasa tidur di kelas. Dan mereka menjadi lebih segar dan fokus.
Di sekolah ini ada 64 siswa kelas 1 yang terbagi dua kelas. Sementara untuk kelas 2 juga ada dua kelas masing-masing terisi 28 siswa.
Saat jam istirahat siang, pihak guru langsung meminggirkan bangku dan kursi. Ruang kelas diubah menjadi tempat tidur bersama untuk para siswa.
"Respons orangtua siswa sangat mendukung. Bahkan orangtua kelas 3 ke atas juga minta diadakan jam tidur. Namun, itu tidak bisa dilakukan karena siswa kelas 3 ke atas sudah adaptasi dengan full day," kata Anas.
Salah satu siswa kelas 1, Aisyah Naura mengaku senang dengan pelajaran tidur siang. Dia mengaku awalnya sulit tidur, tetapi kemudian sudah terbiasa. "Ada teman yang tidurnya suka ngorok," kata Aisyah sambil tertawa.
Bocah yang bercita-cita menjadi dokter ini mengaku bisa tidur, karena juga disetelkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an membuat suasana menjadi tenang, nyaman, dan mengantuk.
SD Muhammadiyah 4 Sidoarjo memang berbeda dengan sekolah lain. Konsepnya dibuat setengah alam dan berlokasi di pinggir sawah. Saat ini ada 213 siswa.
Setiap hari rata-rata ada delapan mata pelajaran di sekolah ini. Bahkan juga ada mata pelajaran berkebun (gardening) dan bersawah (farming) untuk siswa. Hasil panen seperti tomat, cabai, dan sayur mayur sudah biasa ditanam siswa. Hasilnya dikumpulkan dan dikemas apik. Hasil panen buah dan sayur biasanya akan dibeli oleh para orangtua siswa.
Selain itu, ada kolam ikan lele untuk melatih siswa beternak. Hasil panen juga akan dibeli para orangtua. (Z-2)
Terkini Lainnya
Peternak Sapi Perah Dorong Peningkatan Perekonomian Jawa Timur
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Pembunuhan Berencana Februari Diungkap, Perempuan Campur Seblak dengan Racun Tikus
Pilkada Jawa Timur, Sandiaga Akui Komunikasi Informal dengan NasDem
Terobos Perlintasan Jalur Ganda, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertabrak KA Sancaka
Pemburu Ikan Kaget Temukan Buaya di Sungai Trenggalek
Korupsi Jual Beli Nilai Rapor Demi Lulus PPDB Diduga Terjadi di SD Negeri Kota Depok
Renovasi SDN Roboh di Sawangan Depok Ditunda hingga 2025
Bus Rombongan Wisata Siswa SD Terguling di Jepara
Anak Usia di Bawah 6 Tahun Wajib Bawa Surat Rekomendasi Psikolog untuk PPDB SD
Pelajaran Bahasa Inggris kembali Wajib di SD, Bagaimana Kompetensi Guru?
34 Tim Sepak Bola Junior Ramaikan MilkLife Soccer Challenge
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap