Terpaksa Berhenti Sekolah, Petani Milenial asal Banjarnegara ini Kini Berpenghasilan di Atas UMR
![Terpaksa Berhenti Sekolah, Petani Milenial asal Banjarnegara ini Kini Berpenghasilan di Atas UMR](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/831c523c6cc3d1e7708e68120f31ea9a.jpeg)
TEGUH Fajar Sentosa, pemuda asal Banjarnegara, Jawa Tengah, harus meninggalkan bangku sekolah pada 2017 akibat keterbatasan biaya. Ia pun kemudian memutuskan untuk belajar bertani dengan menanam kentang dan wortel.
Siapa sangka, keputusannya itu justru berbalik memberikan kesejahteraan bagi dirinya. Ia bahkan berpenghasilan diatas upah mininum regional (UMR) dari kegiatannya bertani.
“Saya pertama kali terjun pada pertanian menggunakan modal seadanya, sekitar Rp700 ribu, tapi karena Allah memberikan kemudahan, saya dan keluarga bisa panen dan mendapatkan uang sekitar Rp15,5 juta,” ucap Fajar.
Baca juga : Pemkab Demak Prediksi Panen Padi Dua Bulan Terakhir Tetap Melimpah
Fajar menjelaskan hasil dari pertanian sebenarnya dapat jauh lebih besar dari gaji pekerja kantoran. Ketika bertanam kentang pada lahan seluas 0,25 hektar, dia dapat menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp40 juta dalam 4 bulan.
Fajar juga menerapkan pertanian berkelanjutan pada lahan yang ia garap dengan memanfaatkan lahan secara efisien, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
“Menekan ongkos produksi dan menjaga kesuburan tanah dapat menghasilkan panen yang melimpah tanpa merusak alam,” ujarnya
Baca juga : Tinjau Lahan Padi di Pekalongan, Presiden Jokowi: Kita Kejar Tanam, Tanam, Tanam
Upaya Fajar dalam mempelopori pertanian pun diganjar penghargaan sebagai Juara 1 Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Jawa Tengah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Fajar dinobatkan sebagai pelopor di bidang pangan.
"Kemenpora memberikan saya semangat untuk terus berkembang. Penghargaan ini saya jadikan sebagai sebuah tantangan, menjadi pemuda pelopor membutuhkan semangat juang yang besar untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” ungkap Fajar.
Fajar membuktikan bahwa pertanian adalah pekerjaan menjanjikan untuk para pemuda Indonesia, serta memiliki keistimewaan tersendiri.
“Pertanian itu tidak pernah luput dari pahala, ketika tanaman tumbuh dengan baik mendapat pahala, tanaman dimakan oleh hama mendapat pahala, dan ketika rugi pun mendapatkan pahala,” pungkasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Gaji di Bawah UMR tidak Wajib Ikut Iuran Tapera
Polemik Tapera, Ketum REI Dorong Penyatuan Iuran Rakyat Seperti Singapura
Tuntut Kenaikan UMP, Buruh Laksanakan Mogok Kerja Nasional
25 Provinsi Tetapkan Kenaikan UMP, Terendah Rp35 Ribu, Tertinggi Rp223 Ribu
Kenaikan UMP DKI Jakarta di Bawah Harapan Buruh
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap