4.681 Warga Kaki Gunung Lewotobi Tercatat Bermukim di Lokasi Pengungsian
![4.681 Warga Kaki Gunung Lewotobi Tercatat Bermukim di Lokasi Pengungsian](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/36a55e7e87b6cf47b9e87040cd0f23e5.jpg)
WARGA yang bemukim di desa-desa di kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur terus berdatangan ke lokasi pengungsian. Sampai Senin (8/1) pagi, Dinas Kominfo Flores Timur mencatat total pengungsi mencapai 4.681 orang.
Mereka ditampung 22 lokasi mulai dari tenda pengungsian, fasilitas umum, rumah warga serta gedung Kelompok Bermain (Kober), SD, SMP dan SMA.
"Sebanyak 2.423 orang ditampung di tenda pengungsian, 1.587 orang di rumah warga, 204 di gedung sekolah dan 624 orang di fasilitas umum," kata Kadis Kominfo Flores Timur Hery Lamawuran.
Baca juga: 1.318 Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Terserang Penyakit
Untuk pengungsi yang ditampung di gedung sekolah, tersebar di tiga kecamatan yaitu Wulanggitang, Titehena, dan Demon Pagung, sedangkan tenda pengungsian dan rumah warga tersebar di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura. Untuk relawan mencapai 500 orang berasal dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat.
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotobi mencatat pada Senin pagi, kawah gunung tertutup kabut. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 800-1.000 meter di puncak kawah.
Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi, PVMBG Imbau Warga Tidak Lepas Masker
Tercatat pula tiga gempa dangkal dengan amplitudo 14.8-29.6 mm, durasi 8-10 detik, serta tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 7.4-37 mm (dominan 29.6 mm).
Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Doris Rihi mengatakan, sesuai laporan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Lewotobi Perempuan yang bersebelahan dengan Gunung Lewotobi Laki-Laki berstatus waspada.
"Kami minta masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Perempuan dan pengunjung wisatawan agar tidak beraktivitas atau berada dalam radius dua kilometer dari pusat kawah," ujarnya. Hal ini bertujuan agar
masyarakat menghindari potensi bahaya gas beracun yang berasal dari lubang tembusan gas. (Z-10)
Terkini Lainnya
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus 5 Kali dalam 9 Jam
Gunung Ibu Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter
Bandara Frans Seda Maumere Ditutup Akibat Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Gunung Semeru Erupsi, Abu Vulkanik Terlempar Setinggi 900 Meter
Kilatan Petir Abu Vukanik Muncul Saat Erupsi Gunung Ibu
Gunung Kanlaon di Filipina Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Km
Erupsi Gunung Lewotolok Jangkau 500 Meter di Luar Kawah
Pascapandemi, Nilai Investasi di DPSP Labuan Bajo Capai Rp1 Triliun
Piutang PDAM Wae Mbeliling Tembus Rp2 Milliar, ini Rinciannya
Sepuluh Siswa SMK di Lembata Ikuti Program Magang ke Jepang
Duel Maut di Lembata, Polisi Tahan Pelaku
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap