visitaaponce.com

Harga Beras di Jateng Kembali Melonjak

Harga Beras di Jateng Kembali Melonjak
Ilustrasi--Stok beras di gudang Bulog.(MI/Rendy Ferdiansyah)

PASOKAN yang berkurang akibat banjir di Demak, Grobogan dan Kudus, menyebabkan harga beras di Jawa Tengah melonjak lagi. Bahkan untuk beras premium, harganya mencapai Rp17.500-Rp18.000 per kilogram, sedangkan kelas medium paling murah Rp16.000 per kilogram.

Pada Kamis (15/2), warga di berbagai daerah di Jawa Tengah dibuat kelimpungan akibat kenaikan harga beras yang semakin tidak terkendali. Penyebab melonjaknya harga beras di pasaran tersebut diduga karena berkurangnya pasokan sementara kebutuhan meningkat jelang Ramadan.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Grobogan, Demak, dan Kudus, dampak banjir yang melanda di tiga daerah itu adalah sebanyak 7.795 hektare sawah terendam dan diperkirakan sebagian besar mengalami gagal panen (puso). 

Baca juga : Belum Ada Panen, Harga Beras di Pantura Terus Bergerak Naik

"Di daerah ini saja ada  4.744 hektare sawah terendam," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Sunanto.

Dampak banjir yang terjadi sejak sepekan lalu, juga mengakibatkan ruas Jalan Pantura Demak-Kudus, Jalan Penghubung Demak-Grobogan, Kudus-Grobogan juga terendam hingga lalu lintas lumpuh, sehingga menghambat distribusi kebutuhan pokok antardaerah hingga hampir sepekan lamanya.

"Sudah lebih empat hari kami terjebak banjir tidak dapat melintas di Pantura Demak-Kudus. Kami khawatir beras yang diangkut dari Pati dengan tujuan Semarang membusuk," kata Wahyono, 40, sopir truk di Kudus.

Baca juga : Banjir Demak Masih Tinggi, Puluhan Ribu Warga Bertahan di Pengungsian

Sementara itu, di berbagai pasar tradisional di Pantura, seperti di Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, maupun Salatiga, harga beras kembali melonjak. Harga beras kelas premium Rp17.500-Rp18.000 per kilogram, beras kelas medium paling rendah Rp16.000 per kilogram dan beras kelas bawah Rp15.000 per kilogram.

Menurut Etik Marlina, 45, pedagang beras di Pasar Grosir Dargo, Kota Semarang meskipun masih tersedia, beras, baik kelas bawah, medium, maupun premium harganya kembali naik berkisar Rp500-Rp800 per kilogram, karena pasokan terus berkurang. 

"Saya biasanya mendapat pasokan hingga satu truk (8 ton) per hari, tapi akibat banjir sudah tiga hari kosong," ungkapnya.

Baca juga : Banjir Demak Renggut Hak Suara Sopir Truk dalam Pemilu

Selain pasokan berkurang, timpal Sudarmaji, 40, pedagang sembako di Salatiga, harga juga terus naik karena biaya transportasi juga meningkat akibat banjir hingga kendaraan angkutan barang harus memutar cukup jauh, sedangkan operasi pasar oleh Bulog atau Pemda seperti dilakukan beberapa waktu lalu saat harga tinggi hingga saat ini belum ada.

"Saya biasanya memasok hingga Wonosobo, Magelang dan Temanggung, tapi kini berhenti karena sulitnya mrnsapat beras petani, selain belum masa musim panen, juga banyak daerah pertanian dilanda banjir, mungkin harga beras sulit untuk turun hingga beberapa bulan ke depan," ujar Salamah, 60, pemasok beras di Bringin, Kabupaten Semarang. (Z-1)

Baca juga : Banjir Demak, Petugas TPS Pemilu 2024 Jadi Relawan

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat