visitaaponce.com

Banjir Demak Renggut Hak Suara Sopir Truk dalam Pemilu

Banjir Demak Renggut Hak Suara Sopir Truk dalam Pemilu
Banjir di Demak.(Metro TV/Budi Hutomo)

KEMACETAN di jalan alternatif Welahan Demak di Desa Bangkung, Kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah, membuat para sopir truk kehilangan hak suara di pemilu pada 14 Februari 2024. Kemacetan itu diakibatkan oleh banjir dari jebolnya tanggul sungai Wulan.

Kemacetan panjang di jalur alternatif Welahan Demak akibat banjir kiriman dari jebolnya tanggul sungai Wulan. Kedalaman banjir antara 50 sampai 100 cm membuat para sopir harus memperlambat laju kendaraan. Bahkan kendaraan roda dua tidak bisa melintasi banjir.

Tidak sedikit dari pengendara sepeda motor yang harus mendorong kendaraannya karena memaksa lewat jalan banjir sehingga mogok. Kemacetan tersebut menyebabkan beberapa kendaraan pribadi ataupun truk tak bisa melintas, sehingga terjadi penumpukan kendaraan mencapai sekira sepuluhan kilometer.

Baca juga : Banjir Demak, Petugas TPS Pemilu 2024 Jadi Relawan

Kemacetan yang panjang itu menyebabkan para sopir truk harus rela kehilangan hak pilihnya. Hal itu menjadi keluhan utama para sopir yang terjebak macet. 

Misdi--salah satu sopir truk yang terjebak macet--mengatakan dirinya sudah sejak Sabtu sore terjebak macet di jalur pantura Demak karena Kudus kebanjiran dan dialihkan ke jalur alternatif. Nyatanya, di jalur alternatif juga terdampak banjir.

Misdi yang berangkat dari Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu (10/2/2024) dan akan kembali ke Bekasi pada Senin (12/2/2024) untuk menurunkan muatan sekaligus berencana pulang ke rumahnya untuk melakukan pencoblosan. Namun pada Rabu (14/2/2024) pagi masih terjebak di Demak.

Baca juga : Lima Hari Terendam Banjir, 3.000 Warga Ketanjung Demak Terisolasi

Menurutnya, sebagai warga Indonesia kurang afdol kalau tidak nyoblos. Apalagi ini pemilihan presiden.

Kekecewaan tak bisa menggunakan hak pilih juga dirasakan Diono, sopir truk pengangkut besi dari Surabaya ke Semarang. Seharusnya dijadwalkan hari ini ia bisa menggunakan hak pilihnya.

Diono mengatakan bahwa dirinya diberitahukan bahwa tempat pemungutan suara (TPS) di daerah rumahnya tutup pukul 13.00 WIB. Namun ia Rabu pagi masih terjebak macet di jalan alternatif Welahan Demak.

Baca juga : Hampir Dua Pekan Karangrejo Demak Kebanjiran, Warga belum Dapat Bantuan

Dampak dari kemacetan ini membuat para sopir harus keluar biaya operasional lebih banyak ketimbang biasanya. Lonjakan biaya untuk membeli solar dan makan atau konsumsi. 

Hingga hari ke-7 kondisi banjir sudah mulai berangsur surut tetapi jalur pantura Demak masih belum bisa dilewati. Maklum, kedalaman banjir di permukiman warga masih berkisar 1,5 meter. (Z-2)

Baca juga : Jalur Pantura Demak Semarang Rusak, Banyak Sepeda Motor Terjatuh

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat