visitaaponce.com

Bulog Surakarta Bakal Gelar Grebeg Pasar Atasi Lonjakan Harga Beras

Bulog Surakarta Bakal Gelar Grebeg Pasar Atasi Lonjakan Harga Beras
Gudang Bulog Surakarta(MI/Widjajadi)

BULOG Surakarta harus menambah jurus untuk mengatasi lonjakan harga beras yang sudah melebihi batas psikologi ibu-ibu rumah tangga, dengan cara menggelar Grebeg Pasar langsung ke konsumen di pasar-pasar di Kota Solo.

"Kami sudah memberitahukan kepada Kantor Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, untuk menekan harga beras, maka selain yang sudah kita lakukan pasok beras SPHP di kios-kios, maka akan kita tambah jurus dengan menjual beras SPHP kemasan 5 kilogram langsung ke konsumen di pasar," tegas Kepala Bulog Surakarta Andy Nugroho kepada Media Indonesia, Kamis sore (15/2).

Saat ini menurut Kepala Bidang Pelayanan dan Pengembangan Perdagangan Disdag Kota Solo, Training Hartanto, harga beras di seluruh pasar masih bertahan tinggi, dan menjadi kegelisahan konsumen.

Baca juga : Harga Beras, Gula, Telur Naik, Pj Gubernur Sulsel: Stok Aman

“Seperti beras premium C4 Super sudah mencapai Rp18 ribu, Rojolele Rp19 ribu dan medium IR 64 sudah Rp15 ribu. Beras premium kemasan 5 kg juga sudah Rp82 ribu dari Januari yang masih Rp 60 ribu," terang Training ketika dikonfirmasi.

Disdag Kota Solo sangat mendukung program tambah jurus Bulog Surakarta yang akan menggelar kegiatan Grebeg Pasar, untuk menekan harga agar tidak terjadi punic buying. Surat dari Bulog penguatan pasar tersebut sudah diterima Pemkot melalui Disdag Kota.

"Sudah kita teruskan kepada Kepala Disdag, sehingga kegiatan bisa cepat digelar di pasar," imbuh dia sembari mengatakan, pihaknya terus melakukan pantauan harga kebutuhan pokok lain di pasar bersama TPID Kota, guna penyikapan.

Baca juga : Harga Beras Melejit, Pemkot Bandung Segera Adakan Operasi Pasar

Kalangan ibu-ibu rumah tangga khawatir tren kenaikan harga kebutuhan pokok tidak akan surut hingga beberapa bulan ke depan, terlebih sudah menjelang Ramadan dan Lebaran.

"Saya sebetulnya lebih suka belanja beras di pasar ketimbang ritel. Tetapi dengan terus naik, mencoba membeli di ritel dan harus berebut, karena beras SPHP yang dibandrol Rp 10.900/kg di ritel jumlah terbatas," ujar Hartomo, warga Kepatihan yang baru saja membeli telur di Pasar Gede yang juga melonjak harganya.

Selain beras yang harganya sudah mencekik, telur juga menjadi komoditas yang    merangkak naik.Di Pasar Gede, harga telur pada tiga hari sebelumnya masih di Rp 26.000/kg, namun kini melonkak jadi Rp 27.000/kg.

Baca juga : Harga Beras Semakin Mahal, Warga Palu Berharap Pasar Murah

“Untuk telur dalam.beberapa hari terakhir ini terus naik turun. Tapi saat ini sedang naik, yang membuat omset penjualan jado berkurang, seiring pembeli juga mengurangi pembelian,” tutur Rani, pedagang telur Pasar Gede.

Sejumlah pedagang di Pasar Gede, Pasar Legi dan Pasar Nusukan sangat penasaran dengan kenaikan harga pada sepekan terakhir ini. 

"Kalau melihat situasi harga, mungkin masih akan bergerak naik. Apalagi menjelang Ramadan dan Lebaran ," ujar Sartono, pedagang beras Pasar Legi.

Baca juga : Beras SPHP Bulog di Bengkulu Langka Sejak Sepekan Terakhir

Yang jelas, timpal Didik, pedagang beras di telur di Pasar Nusukan, bajwa berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah saat Ramadan atau menjelang Lebaran, terjadi kenaikan harga di banyak komoditas pangan.   

“Seperti telur, daging, minyak, gula, hingga sayuran termasuk cabai, bawang dan sebagainya. Saya berharap ke depan harga-harga tersebut bisa kembali surut, sehingga lebih terjangkau masyarakat," ujar Yanti. (Z-5)

Baca juga : DKPP Klaten Nyatakan Kenaikan Harga Beras Merupakan Mekanisme Pasar

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat