Sirekap Bermasalah, Saksi PDIP Jebres Tolak Teken Rekapitulasi Suara
![Sirekap Bermasalah, Saksi PDIP Jebres Tolak Teken Rekapitulasi Suara](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/373f9c39dbc901a5ce76f699d362f49a.jpg)
PAC PDI Perjuangan Jebres menganggap Sirekap lebih berkuasa. Hal ini ditegaskannya usai rekapitulasi suara hasil Pemilu 2024 di Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), yang berakhir Kamis malam (29/2).
"Dari yang terjadi membuktikan bahwa penghitungan manual dalam pemilu 2024 tak lagi berlaku secara absolut. Sebab Sirekap yang sejak awal sudah bermasalah justru menjadi patokan atau acuan dalam pemilu kali ini," kata Ketua PAC PDIP Jebres, Honda Hendarto, Kamis malam (29/2).
Menurut dia, dengan ada fakta-fakta bahwa rekapitulasi penghitungan disetir Sirekap, para saksi PAC PDIP Jebres tidak bersedia menandatangani Berita Acara Rekapitulasi. Dia memaparkan sesuai dengan peraturan KPU, hasil pemilu ditentukan oleh hasil rekapitulasi manual secara berjenjang.
Baca juga : Rudy Nilai PDIP Kalah di Solo karena Bansos dan Politik Uang
"Artinya, perhitungan yang dilakukan manual. Dan jika ada masalah akan dikembalikan pada bukti-bukti manual," ujar Honda.
Namun, lanjut dia, pada kenyataan justru sebaliknya. Ini karena dalam rekap di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) itu tidak ada rekap manual. Semua disimpan di aplikasi yang hanya bisa diakses penyelenggara Pemilu.
Lebih jauh dia menegaskan bahwa DPP PDI Perjuangan mengeluarkan instruksi untuk tidak menandatangani berita acara rekapitulasi di berbagai tingkatan. Ternyata, sergah Honda, tanpa ada instruksi, di lapangan banyak temuan dan fakta yang diketahui langsung para saksi. "Ini merupakan hal yang wajar jika kami belum bersedia menandatangani berita acara," ketus dia.
Baca juga : Bawaslu Jateng Telusuri ASN yang Diperintah Pilih Capres Ganjar Pranowo
Menurutnya, tidak tanda tangan bukan berarti menolak. Namun, PDIP belum bisa menerima karena ada hal-hal yang dicatat dan dilaporkan ke level lebih tinggi untuk diselesaikan.
Honda menampik keengganan menandatangani berita acara tersebut karena jagoan PDI Perjuangan di Pilpres kalah suara. Soalnya, kalah menang dalam pertandingan seperti pemilu sangat biasa.
"Seperti yang kami sampaikan bahwa kami juga membuat beberapa catatan yang nanti akan kami sampaikan ke DPC agar dibawa dalam pleno di tingkat kota, karena masalahnya enggak mungkin diselesaikan di PPK," imbuh dia sekali lagi. Yang jelas, beberapa catatan mereka di antaranya mengenai pemilih DPTb yang mencurigakan di sejumlah TPS hingga data pengguna hak pilih dalam DPT yang rancu.
Baca juga : Tanpa Salinan di Kelurahan, PDIP Solo Curigai Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024
Dia mencermati jika masalah tersebut tidak kelar, dikhawatirkan suara yang dihitung tidak sesuai fakta. Jadi bukan soal hasil akhir. "Ini lebih pada pemaknaan demokrasi yang oleh KPU sendiri menjadi jargon bahwa satu suara menentukan masa depan bangsa," tegas dia.
Terpisah Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono, mengatakan Sirekap tetap sebagai alat bantu. "Saksi peserta pemilu tetap bisa mengawal hasil rekap manual dari yang paling bawah per TPS, per kelurahan, per kecamatan, kota, provinsi, sampai RI," kata dia.
Menurut dia, Sirekap bahkan punya ruang gugatan perselisihan hasil di MK ketika data tidak sesuai dengan yang dipegang oleh saksi peserta Pemilu. "Perang data akhirnya menjadi langkah prosedural yang dilegalkan regulasi dalam pertempuran mengawal perolehan suara peserta pemilu di Mahkamah Konstitusi," sergah Budi. (Z-2)
Terkini Lainnya
Bawaslu Lembata Awasi Tes CAT Calon PPK
KPU Klaten Gelar Sosialisasi Calon Perseorangan di Pilkada 2024
181 Anggota KPPS, PPS, dan PPK Meninggal Selama Proses Pemilu 2024
Bawaslu Garut Temukan Indikasi Perbedaan Hasil Suara di Kecamatan Cibatu
Usai Pencoblosan 6 Petugas Pemilu di Brebes Meninggal Dunia
Elite PDIP Nilai Andika Lebih Tepat Maju di Pilgub Jawa Tengah
KPK Ogah Jelaskan Kaitan Buku Hasto PDIP dengan Kasus Harun Masiku
KPK Sebut Gugatan Kubu Hasto Pengaruhi Kasus Harun Masiku
PDIP Pertimbangkan Kaesang Pangarep di Pilkada Jateng
Andika Perkasa Diprioritaskan PDIP Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
Puan Respons PKS yang Ingin Anies Harus Bersama Sohibul di Pilkada Jakarta
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap