Rudy Nilai PDIP Kalah di Solo karena Bansos dan Politik Uang
PARTAI Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Solo, Jawa Tengah, rontok dalam Pemilu 2024, baik Pilpres maupun Pileg. Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut bahwa hal itu terjadi karena masifnya kekuatan bansos, bantuan langsung tunai (BLT), dan money politics (politik uang).
"Ini sangat memengaruhi hasil Pileg PDIP Solo, meski masih menang," ungkap Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kepada wartawan terkait hasil Pileg 2024. Menurut dia, kursi DPRD Solo di Pileg 2024 tidak sesuai target sebanyak 35 kursi.
Sejauh ini belum 100% data belum masuk di input data PDIP Kota Solo. Namun diyakini PDIP masih tetap menang Pileg 2019 untuk Kota Solo. Perkiraannya, kursi PDIP akan berkurang 5.
Baca juga : FX Rudy Ingatkan Jokowi soal Bagi-Bagi Bansos di Jateng
Hasil Pileg tersebut, lanjut Rudy, diraih tanpa istilah money politics. PDIP Solo selama ini lebih pada pelayanan membantu kepentingan masyarakat umum.
"Kami (caleg PDIP) tidak memberikan bantuan sembako orang per orang. Kursi 30 orang, kurang lima kursi wajar bagi saya. Karena kader saya mengandalkan militansi. Itu perintah saya tidak boleh ada money politics," imbuh pendahulu Gibran Rakabuming Raka dalam memimpin Kota Solo.
Dia mengatakan, pemilu tanpa politik uang juga berlaku bagi anaknya Rheo Fernandez yang menjadi caleg DPRD Solo. Soalnya, sekali lagi, kata dia, politik uang bukan tradisi PDIP, yang menganut gotong royong dan melayani.
Baca juga : Bawaslu Jateng Telusuri ASN yang Diperintah Pilih Capres Ganjar Pranowo
Pada bagian lain, ia menyoroti kemungkinan turunnya jumlah perolehan kursi DPRD Solo karena ada bansos, BLT, dan money politics. "Politik uang kencang sekali. Dan saya melarang tidak ikuti. Jika disukai rakyat, kamu dipilih. Sampaikan door to door yang kamu lakukan jika terpilih jadi wakil rakyat. Saya juga tidak kurang-kurang menggembleng anak saya," sergah dia.
Tokoh sepuh PDIP ini menambahkan jika pilkada sama dengan pilpres dengan banyak gelontoran BLT, bansos, dan money politics, lebih baik tidak usah pemilu. "Lah ngapain saya berjuang keras mendidik kader supaya jujur, disiplin akhirnya kalahnya dengan sembako dan money politics. Nanti pilkada, aparat bergerak semua sama saja," kata dia dengan wajah kurang cerah. (Z-2)
Baca juga : DPRD Jateng Minta Warga Jadi Pemilih yang Jujur dan Sehat dalam Pilkada
Terkini Lainnya
Terbawa Banjir Rob, Ikan Hiu Muncul di Perkampungan Warga di Demak
Prakiraan Cuaca Jawa Tengah: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Mayat Perempuan tanpa Busana dalam Indekos Gegerkan Pati
PDIP Respons Survei Unggulkan Kaesang di Pilkada Jateng
Bangkai Sapi Ditemukan di Bawah Jembatan Semarang
LSI: Kaesang Unggul di Jawa Tengah karena Faktor Jokowi
Mayat Perempuan tanpa Busana dalam Indekos Gegerkan Pati
Bangkai Sapi Ditemukan di Bawah Jembatan Semarang
Survei LSI terkait Pilgub Jateng, Kaesang Ungguli Ahmad Luthfi
Calon Gubernur Jawa Tengah belum Ada yang Kuat, Raffi Ahmad?
Dana Desa untuk Judi Online, Kades di Brebes Ditahan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap