3 Kabupaten di Hilir Bengawan Solo Siaga Banjir
TIGA wilayah kabupaten kawasan hilir sungai Bengawan Solo di Jatim, berstatus siaga bencana banjir, Kamis (7/3) sore. Ini menyusul peningkatan tinggi permukaan sungai akibat derasnya debit kiriman air dari kawasan hulu Bengawan.
Meningkatnya debit permukaan sungai Bengawan Solo dipicu tinggi curah hujan di kawasan hulu hingga hilir Bengawan. Ke-3 kabupaten yang berstatus siaga satu banjir itu adalah Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Kondisi tersebut, ribuan petani di tiga kawasan kabupaten tersebut resah.
Mereka kuatir tanaman padinya puso karena terendam banjir. Apalagi, sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo tersebut sedang ditanami tanaman pangan dengan jenis dan umur variatif.
Baca juga : Waspadai Banjir, Tanggul Bengawan Solo di Tuban Segera Dibangun
Terlebih, sebagian kawasan di bantaran bengawan Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, tanaman padi hampir memasuki masa berbulir.
“Semoga ga banjir lagi Mas. Ini padi menjelang masa berbulir,” kata Ramelan, petani di Desa Kedungarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, kemarin.
Meningkatnya permukaan sungai dengan cepat, kata dia, terjadi dalam beberapa hari terakhir. Ribuan petani sepanjang DAS Bengawan Solo di wilayah tersebut juga dihimbau waspada. Karena dimungkinkan, permukaan Bengawan makin meningkat.
Baca juga : 105 Unit Rumah Terendam Banjir dari Luapan Anak Sungai Bengawan Solo
Apalagi, hingga saat ini curah hujan di sejumlah kawasan di hilir masih tinggi. Berdasarkan data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengelolaan Sumberdaya Air (BPSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan, sekitar dua pekan terakhir trend permukaan sungai Bengawan Solo mengalami fluktuasi.
Ini seiring derasnya kiriman air dari kawasan hulu Bengawan sekitar Kabupaten Ngawi, dan sejumlah kawasan dari hulu di Jateng. Kondisi tersebut membuat permukaan sungai mengalami peningkatan signifikan.
Kondisi tersebut, mengakibatkan permukaan air sungai Bengawan Solo di Taman Bengawan Solo Kecamatan Bojonegoro sejak Rabu malam pukul 22.00 WIB, mengalami kenaikkan hingga berstatus siaga dua banjir atau berada pada posisi 13.06 meter diatas permukaan air laut (mdpl).
Baca juga : Tanggul Kali Plalangan Jebol, Jalan dan Sawah Terendam Banjir
Tren permukaan Bengawan Solo di kawasan tersebut juga terus naik hingga pada Kamis pukul 17.00 WIB makin naik hingga meningkat dekati siaga merah atau siaga tiga banjir pada level 13.61 mdpl.
"Kami minta warga sepanjang bantaran Bengawan Solo waspada," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny.
Ia juga himbauan kepada masyarakat sepanjang aliran Bengawan memantau pergerakan permukaan air Bengawan Solo. Hal ini mengingat saat ini permukaan air Bengawan juga naik signifikan dengan status siaga satu banjir.
Baca juga : Banjir Bengawan Solo Mengenangi 4 Kecamatan di Tuban
"Jika apabila kondisi air semakin naik agar segera melakukan evakuasi mandiri dan melaporkan ke BPBD Bojonegoro apabila memerlukan evakuasi," pungkasnya.
Kondisi yang sama, juga terjadi di kawasan Kabupaten Tuban, dan Lamongan. Pada kawasan ini status Bengawan Solo berada pada level siaga satu banjir. Pemkab Lamongan misalnya, sudah mengaktifkan Pos Komando (Posko) bagi warga yang tinggal di sejumlah kawasan di bantaran Bengawan.
"Permukaan air Bengawan ce sering stabil, namun tinggi dengan status siaga hijau. Kami minta warga bantaran juga waspada," kata Juru Bicara Pemkab Lamongan, Sugeng Widodo, terpisah.
Sugeng juga menambahkan, peringatan kewaspadaan juga telah disampaikan bagi pada tujuh Camat di sepanjang bantaran Bengawan Solo. Hal ini untuk mengantisipasi pergerakan permukaan air Bengawan.
"Tetap diminta Camat yang wilayahnya ada di bantaran Bengawan Solo untuk tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaannya, " tandasnya mengakhiri. (M Yakub/YK)
Terkini Lainnya
Bangkai Sapi Ditemukan di Bawah Jembatan Semarang
Warga Tangkap Ular Piton Sepanjang 6 Meter Dekati Keramba Ikan
Pemburu Ikan Kaget Temukan Buaya di Sungai Trenggalek
Liburan Sekolah, Pelajar Tewas Tenggelam di Palung Sungai
Nana Sudjana Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim di Jateng
ITB Bantu Sukseskan Program Citarum Harum
Peran Tagana Cegah Bencana Sosial di Tangsel Ditingkatkan
Pemerintah Kabupaten Kota Se-Kalteng Diminta Untuk Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Pemahamanan Siswa tentang Kesiapsiagaan Bencana Perlu Ditingkatkan
Dampak Gempa Garut: 151 Rumah Rusak, Kerugian Capai Rp 3 miliar
BNPB Luncurkan Peta Digital Siaga Bencana
Pemudik Diminta Berhati-Hati dengan Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap