Panen Padi Melimpah di Kabupaten Demak, Harga Gabah Turun
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Demak yang terus mengawal jalannya pertanian di wilayah mereka dengn baik.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyampaikan bahwa sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, sektor pertanian beras harus menjadi fokus utama dalam memenuhi kebutuhan pangan di wilayah.
"Alhamdulillah ini berjalan sesuai dengan arahan pak Mentan, untuk fokus memantau perkembangan tanaman pertanian padi di wilayah," kata Suwandi dikutip dari keterangan yang diterima pada Minggu (10/3).
Baca juga : Pengamat Minta Bapanas Dorong Bulog Maksimalkan Serap Gabah Petani
Suwandi memaparkan, di Kabupaten Demak, pemerintah setempat sudah berhasil mengawal dan memastikan pertanian padi berjalan dengan baik.
"Di Demak, para petani berhasil memanen padi di lahan puluhan ribu hektare atau sekitar 560.000 ton gabah kering. Meski sedikit terkendala panen di awal masa panen karena banjir," jelas Suwandi.
Ia menambahkan, saat musibah terkena banjir di Demak, Grobogan dan Kudus beberapa waktu lalu sesuai petunjuk bapak menteri sudah dikirim combine harvester 10 unit di Demak, 10 unit di Grobogan dan 5 unit di Kudus dikelola sebagai brigade panen.
Baca juga : Produksi Beras 2021 Lampaui Konsumsi, Panen Januari-April 2022 14,6 Juta Ton Beras
Ia menilai, progres masa panen yang sedang dilakukan oleh para petani di Kabupaten Demak, akan membantu menekan tingginya harga beras daerah tersebut.
"Ini tentu akan menstabilisasi harga beras di wilayah dan juga membantu kebutuhan pangan secara nasional," papar dia.
Secara nasional, sambungnya, pada Maret-April ini panen raya sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan potensi hasil 8,5 juta ton beras.
Baca juga : Januari – April 2022, BPS Sebut Produksi Padi akan Meningkat 7,7%
"Ini menjadi momentum baik untuk diserap dan sebagian dijadikan stok, langkah antisipasi telah dilakukan penanganan panen dan pasca panen di saat musim hujan dan gerakkan setelah dipanen untuk segera diolah tanah dan ditanami lagi guna mengejar air," harap Suwandi.
Sementara itu, Bupati Demak Eisti'anah mengungkapkan bahwa luas lahan tanaman padi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang dipanen mencapai 19.710 hektar. Angka tersebut setara 40,39% dari total lahan tanaman padi seluas 48.791 hektar hingga bulan Maret ini.
"Dari 40,39% luas lahan yang dipanen jumlah produksinya berkisar 151.000 ton gabah kering panen," imbuhnya.
Baca juga : Pemkab Demak Prediksi Panen Padi Dua Bulan Terakhir Tetap Melimpah
Ia memperkirakan semua lahan tanaman padi di Kabupaten Demak selesai dipanen pada bulan April 2024. Jika semua lahan tanaman padi seluas 48.791 hektar pada musim tanam pertama ini dipanen, maka total produksinya berkisar 560.000 ton gabah kering panen.
Dampak banjir yang terjadi pada bulan Februari 2024, kata dia, memang sangat berdampak karena tercatat 3.280 hektar tanaman padi siap panen mengalami puso.
"Padahal, ada yang mau dipanen dalam waktu sepekan, namun tergenang banjir," beber bupati.
Baca juga : Kementan Apresiasi Panen Raya Padi di Lahan Rawa Banyuasin, Sumsel
Meskipun demikian, Eisti'anah optimistis bahwa total produksi beras di Kabupaten Demak pada tahun 2024 tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Demak. Karena selama ini, Kabupaten Demak selalu surplus beras.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan menambahkan bahwa musim panen tanaman padi diperkirakan akan berakhir pada April 2024.
Hal itu, kata dia, disebabkan karena terdapat beberapa kecamatan yang tanamannya mundur dari jadwal, dari rencana November 2023, mundur menjadi Desember 2023 dan ada yang baru mulai Januari 2024.
"Mudah-mudahan saat dipanen tidak ada serangan hama, sehingga petani tidak mengalami kerugian karena harga jual gabahnya saat ini juga mulai turun," terangnya.
Ia bergarap harga jual gabah kering panen tidak turun lagi, karena pekan ini harga jual sudah turun dari sebelumnya mencapai Rp8.400 per kilogram (kg) kini menjadi Rp7.000 an per kg. (Z-10)
Terkini Lainnya
Banjir Rob di Demak Semakin Tinggi, Lalu Lintas di Jalur Pantura Tersendat
Sejumlah Tanggul Sungai Kritis, Banjir Besar Mengancam Kabupaten Demak
Banjir Rob Kembali Rendam Daerah di Pantura Jawa Tengah Kamis 5 November 2024
Banjir Rob Rendam Jalur Pantura Semarang-Demak dan Jebolkan Tanggul di Pekalongan
Awas, Durasi Rob di Pantura Lebih Panjang
Banjir Rob Lumpuhkan Aktivitas Warga di Pantai Utara Jawa Tengah
Menko Pangan Minta Bulog Serap Beras hingga 3 Juta Ton sampai April 2025
Badan Pangan Nasional Pastikan Bulog Serap Gabah dan Beras sesuai Ketentuan
DPR Minta Bulog Percepat Penyerapan Gabah Sesuai HPP Rp6.500 Perkilogram
Petani Harap Bulog Beli Gabah di Cianjur Sesuai dengan HPP
Lindungi Petani dengan Serap Gabah Sesuai HPP
Bulog Targetkan Serap 1,4 Juta Ton Beras di Musim Panen Raya Pertama
Mendorong Keamanan Lingkungan sebagai Pilar Stabilitas Nasional
Cara Berpikir Manusia VS Artificial Intelligence: Apa Implikasi Perbedaannya?
Israel Negara Kepala Batu!
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap