visitaaponce.com

Polri Kerahkan Tim SSDM ke Sumbar untuk Bantu Pemulihan Korban Banjir Bandang

Polri Kerahkan Tim SSDM ke Sumbar untuk Bantu Pemulihan Korban Banjir Bandang
Anggota tim konseling Polri berkomunikasi dengan para penyintas bencana banjir lahar dingin di Sumatra Barat.(MI/HO)

POLRI, melalui Staf Sumber Daya Manusia (SSDM), mengerahkan tim kemanusiaan untuk membantu pemulihan korban banjir lahar dingin di Sumatra Barat (Sumbar). Selain itu, Polri juga menyalurkan bantuan untuk meringankan penderitaan para korban terdampak bencana alam ini.

Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bantuan tersebut berupa Tim Trauma Healing, layanan kesehatan dan obat-obatan, serta air bersih dari kendaraan taktis Water Treatment.

“Tim kemanusiaan dari SSDM Polri langsung kami kerahkan untuk membantu tim SDM Polda Sumatra Barat yang sudah sejak awal hadir membantu masyarakat terdampak. Bantuan yang diberikan antara lain layanan trauma healing kepada masyarakat, terutama anak-anak dan perempuan bertujuan untuk mengatasi trauma akibat bencana banjir lahar dingin,” ujar Dedi.

Baca juga : Update Korban Banjir Bandang dan Longsor Sumbar, 40 Meninggal, 13 Masih Hilang

Terkait trauma healing, Dedi menuturkan terapinya berupa pemberian motivasi, pendampingan psikologi pada penyintas dan keluarga pascabencana banjir lahar dingin. Tim juga melalukan terapi mendengar cerita dan luapan ungkapan hati para korban.

"Untuk mengetahui alur dari kejadian agar dapat dimanipulasi pola pikir penyintas terhadap kejadian traumatis, terapi pemaparan untuk mengurangi kecemasan dan penyesuaian penyintas terhadap lingkungan sosial, dan terapi CBT (cognitive behavioral therapy) untuk mengevaluasi bentuk pikiran negatif mengganti dengan pikiran yang lebih baik," jelas mantan Kadiv Humas Polri ini.

Dedi menyebut tim trauma healing bersifat gabungan mulai dari level Mabes Polri, Polda Sumbar, hingga Polres Tanah Datar. Dia berharap korban selamat dapat segera pulih psikisnya dan melanjutkan kehidupan seperti sediakala.

Baca juga : 3.000 Nasi Bungkus Dibagikan Dinsos Agam untuk Korban dan Relawan Banjir Lahar Dingin

"Kami mengerahkan konselor-konselor dan psikolog terbaik untuk memulihkan trauma mereka atas bencana yang mereka alami, termasuk para korban yang kehilangan sanak dan saudaranya, orang-orang terdekatnya," ungkap Dedi.

Adapun jumlah personel yang diterjunkan dalam penanganan bencana ini terdiri dari 1 tim yang terdiri dari 5 personel tim trauma healing biro Psikologi SSDM Polri, 15 personel Polwan Polda Sumbar, 25 personel Polresta Bukittinggi, 15 personel Polres Padang Panjang, 15 personel Polres Tanah Datar, dan 7 personel Staf Bag Psikologi Polda Sumbar.

Banjir lahar dingin melanda wilayah kabupaten Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman sejak Sabtu (11/5). Bencana alam ini mengakibatkan 67 orang tewas,  19 orang luka berat, 39 orang luka ringan, dan 20 orang berstatus hilang.

Pemerintah provinsi Sumatra Barat menetapkan masa tanggap darurat banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi selama 14 hari. Masa tanggap darurat itu dimulai sejak 12 Mei hingga 25 Mei mendatang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab yang memicu terjadinya bencana banjir bandang, banjir lahar hujan dan longsor di sejumlah wilayah di Sumbar adalah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat. (RO/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat