visitaaponce.com

IPDN Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar

IPDN Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar
Rektor IPDN menyerahkan bantuan bagi korban banjir Sumatra Barat(MI/HO)

REKTOR IPDN Prof Hadi Prabowo terjun langsung mengunjungi korban bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat

Tidak hanya sendiri, Rektor hadir bersama 100 praja kampus Sumbar dan perwakilan pejabat IPDN lainnya. Sebelumnya, sesaat setelah bencana terjadi Rektor IPDN mengintruksikan Praja IPDN yang ada di Kampus Sumbar untuk membantu langsung di lokasi pengungsian, 50 praja diturunkan di Kabupaten Tanah Datar dan 50 orang lagi diturunkan di Kabupaten Agam. 

Sama seperti biasanya, praja yang diterjunkan ke lokasi bencana akan mendirikan tenda untuk membantu masyarakat di sana. 

Baca juga : Pesisir Selatan Anggarkan Rp28 Miliar untuk Perbaikan Jalan Jembatan

"Praja diturunkan untuk membantu pemerintah Sumatra Barat seperti membantu kebutuhan korban bencana di lokasi penampungan dan turut serta membersihkan sisa-sisa dampak bencana," tutur Hadi.

"Setelah mengetahui bencana yang terjadi, kami langsung melakukan rapat internal untuk menyusun rencana dalam mempersiapkan bantuan kepada masyarakat di sini. Alhamdulillah terkumpul dana sekitar Rp720.000.000 dari sumbangan para pimpinan IPDN dan seluruh civitas akademika di seluruh kampus IPDN. Uang tersebut kemudian dibagi untuk Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam dengan nominal masing-masing Rp360.000.000 yang kemudian dibelikan beberapa perlengkapan atau logistik yang diperlukan oleh para korban bencana," ujar Hadi. 

Bantuan kemanusiaan ini secara simbolis diserahkan oleh Rektor IPDN kepada Bupati Kabupaten Tanah Datar dan Bupati Kabupaten Agam untuk  kemudian didistribusikan kepada masyarakat terdampak bencana.

Baca juga : Banjir Sebabkan Petani Gagal Panen di Padang

Berdasarkan penuturannya, bantuan tersebut berupa sembako seperti beras 2 ton, minyak goreng 2 ton, gula 3 kuintal, mi instan, biskuit, susu, teh  dan lain-lain, juga bantuan berupa keperluan bayi, perlengkapan dapur, perlengkapan ibadah, alat kurve, obat-obatan, perlengkapan tidur, pakaian, dan perlengkapan sekolah. 

"Total ada 8 truk dan 2 mobil L 300 yang berisi bantuan logistik untuk masyarakat di sini," ujarnya. 

Sesampainya di Sumatra Barat, rombongan IPDN langsung bergerak ke posko Kabupaten Tanah Datar yang berlokasi di rumah dinas Bupati Tanah Datar. Di sana rombongan disambut Bupati Eka Putra, Sekda, Plh. Asisten I, Asisten 2 dan Asisten 3, dan Kalahar BPBD. 

Baca juga : Ditemukan, Korban Ke-25 akibat Banjir Longsor Pesisir Selatan

Lalu rombongan kembali pergi menuju lokasi kedua di Kabupaten Agam mengunjungi posko Bukot Batabuah yakni di SDN 08 Kubong Duo Kuto. Di tempat itu, Rektor IPDN dan rombongan didampingi Bupati Andri Warman,  Sekda, Kadinsos, Kalahar BPBD beserta Camat Canduang. 

Pada kesempatan itu, Rektor juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh praja dan civitas akademika IPDN yang proaktif dan sigap dalam memberikan bantuan kepada korban bencana banjir dan longsor ini. 

"Saya turut berbelasungkawa atas terjadinya bencana alam ini, semoga masyarakat Sumatera Barat khususnya yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar serta seluruh masyarakat terdampak bisa kembali bangkit dan melanjutkan hidup dengan penuh semangat", ujar Hadi saat meninjau posko di Kabupaten Tanah Datar.  

Baca juga : Anies Baswedan Kunjungi dan Serahkan Bantuan Sembako pada Korban Banjir Sumbar

Hal senada juga disampaikan Rektor saat meninjau posko bencana di Kab. Agam. 

"Seluruh keluarga besar IPDN Kemendagri baik di kampus pusat maupun daerah bergotong royong memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah ini, terkhusus masyarakat di Kabupaten Agam karena Kampus IPDN Sumbar  ada di Kabupaten Agam", ujarnya. 

Bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin ini telah memakan korban jiwa dan kerusakan. Di dua lokasi yang IPDN kunjungi, yakni Kabupaten Tanah Datar, korban meninggal dunia sebanyak 32 orang dengan total pengungsi sebanyak 3.030 jiwa dan rumah hanyut sebanyak 43 unit, kerusakan rumah berat sebanyak 47 unit dan masih banyak lagi. 

Sedangkan di Kabupaten Agam jumlah korban meninggal dunia sebanyak 24 orang dengan jumlah pengungsi sebanyak 252 orang dan kerugian berupa rumah hanyut sebanyak 17 unit, rumah rusak berat sebanyak 59 unit dan kerusakan sarana prasarana lainnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat