visitaaponce.com

Tiafoe Berharap Jadi Teladan Bagi Petenis Kulit Hitam Muda

Tiafoe Berharap Jadi Teladan Bagi Petenis Kulit Hitam Muda
Petenis AS Frances Tiafoe(AFP/KENA BETANCUR)

FRANCES Tiafoe mengaku dirinya bisa menjadi inspirasi bagi generasi baru petenis berkulit hitam setelah dia tinggal dua langkah lagi untuk menjadi petenis kulit hitam pertama dalam tempo 54 tahun yang menjadi juara di Amerika Serikat (AS) Terbuka.

Petenis berusia 24 tahun itu sukses tampil mengejutkan di AS Terbuka tahun ini setelah berhasil menyingkirkan Rafael Nadal sebelum kemudian menundukkan unggulan kesembilan asal Rusia Andrey Rublev di perempat final, Rabu (7/9).

Tiafoe membukukan kemenangan 7-6 (7/3), 7-6 (7/0), dan 6-4 atas Rublev untuk membuka peluang menjadi petenis kulit hitam pertama yang menjadi turnamen Grand Slam sejak Arthur Ashe pada 1968.

Baca juga: Tiafoe Melaju ke Semifinal AS Terbuka

Tiafoe berharap penampilannya di New York membekas dalam sejarah tenis AS.

"Setiap kali saya menang, saya ingin menjadi inspirasi bagi orang-orang yang merasa segalanya tidak mungkin," ujar Tiafoe.

"Saya akan sangat senang jika karena Frances Tiafoe banyak orang kulit berwarna bermain tenis."

"Itu adalah tujuan saya. Itulah mengapa saya bekerja keras di sini," lanjutnya.

Tiafoe diperkenalkan dengan tenis di usia muda, setelah ayahnya, yang melarikan diri ke AS untuk menghindar dari perang saudara di Sierra Leone pada awal 1990-an, mendapatkan kerja sebagai perawat fasilitas latihan tenis di Maryland.

"Saya bermain tenis selama berjam-jam dan menonton pertandingan. Tenis menjadi kehidupan saya," kenang Tiafoe.

"Saat menonton televisi, saya hanya menonton Tennis Channel. Saya jatuh cinta dengan olahraga ini," imbuhnya.

Sebelum AS Terbuka tahun ini, prestasi terbaik Tiafoe di turnamen Grand Slam adalah mencapai perempat final Australia Terbuka 2019. (AFP/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat