Simona Halep Bisa Bertanding Lagi Usai Skorsing Dipangkas CAS
![Simona Halep Bisa Bertanding Lagi Usai Skorsing Dipangkas CAS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/81b4de9b5f8e8729e41f74c096ed27c8.jpg)
MANTAN petenis nomor satu dunia Simona Halep bisa kembali melanjutkan karier tenisnya usai skorsing empat tahun karena doping dipangkas menjadi hanya sembilan bulan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), Selasa (5/3).
Petenis berusia 32 tahun, yang diskors pada September lalu oleh Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) setelah melakukan dua pelanggaran doping pada tahun lalu bisa kembali bertanding setelah terakhir kali merumput di ajang Amerika Serikat (AS) Terbuka 2022.
"Lewat proses yang panjang dan lama ini, saya selalu optimistis kebenaran akan terungkap karena saya adalah atlet yang bersih," ungkap Halep dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca juga : Simona Halep Hadapi Tuduhan Doping Lagi
"Kepercayaan saya pada proses diuji pada tudingan yang tidak benar terhadap saya serta oleh sumber daya yang digunakan untuk melawan saya. Namun, pada akhirnya, kebenaran menang meski hal itu butuh waktu lebih lama dari yang saya harapkan."
"Saya tidak sabar untuk kembali bertanding lagi," lanjutnya.
Peraih dua gelar Grand Slam itu mengajukan banding ke CAS pada Februari dengan pembelaan hasil positif doping terhadap dirinya merupakan hasil dari produk yang terkontaminasi serta anomali pada paspor biologinya merupakan hasil dari operasi yang dijalaninya.
Baca juga : Halep Diskors 4 Tahun karena Doping
"Panel CAS secara bulat memutuskan bahwa skorsing selama 4 tahun yang dijatuhkan pengadilan independen ITF dipangkas menjadi sembilan bulan sejak 7 Oktober 2022 yang berarti telah berakhir pada 6 Juli 2023," ungkap CAS dalam pernyataan resmi.
Halep sudah tidak bertanding sejak 7 Oktober 2022, tanggal hukuman karena hasil positif Roxadustat dalam darahnya kala AS Terbuka.
Roxadustat adalah obat yang digunakan untuk mengobati anemia. Namun, Badan Antidoping Dunia memasukkan zat itu sebagai doping darah karena meningkatkan hemoglobin dan produksi sel darah merah.
Juara Prancis Terbuka 2018 dan Wimbledon 2019 itu kemudian mengalami masalah kedua, kali ini, anomali pada data paspor biologinya, yang bisa menunjukkan seorang atlet menggunakan doping. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Novak Djokovic Dipastikan Ikut Olimpiade untuk Kelima Kalinya
Emma Raducanu Raih Kemenangan di Nottingham Terbuka
Raducanu Dalam Kondisi Fit untuk Berlaga di Nottingham Terbuka
Iga Swiatek Catat Rekor Kemenangan Tercepat di Prancis Terbuka 2024
Petenis Aldila Sutjiadi Dapat Dukungan Penuh untuk Tampil di Grand Slam
Skorsing Dua Tahun Ditangguhkan CAS, Gabigol Bisa Bermain Lagi
Gabigol Diskors 2 Tahun karena Menghindar Tes Doping
Didier Deschamps Masih Buka Peluang Bagi Paul Pogba di Timnas Prancis
Simona Halep akan Lakukan Comeback di Miami Terbuka
Pelari CJ Ujah Diskors 22 Bulan karena Doping
Medali Perak Olimpiade Tokyo 2020 Inggris di Nomor Estafet 4x100 Meter Putra Dicabut
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap