visitaaponce.com

8 Tarian Aceh yang Sering Tampil di Pertunjukkan

8 Tarian Aceh yang Sering Tampil di Pertunjukkan
tari saman(goodnewsfromindonesia)

Tarian Aceh merupakan budaya Nusantara yang berhasil memikat wisatawan mancanegara. Bahkan, beberapa tarian asal Aceh kerap ditampilkan dalam acara bergengsi internasional. 

Di samping sejumlah tarian populer yang kerap ditampilkan dalam acara besar tersebut, Aceh masih memiliki banyak tarian tradisional lain yang tak kalah memikat. Dengan nilai seni yang tinggi, sejumlah tari asal Aceh ini sukses dikenal hingga ke berbagai daerah. 

Apa sajakah nama-nama tarian asal Aceh yang menjadi bukti kekayaan kota Serambi Mekah ini? Berikut informasinya, lengkap dengan filosofi dari masing-masing tarian adat tersebut.

Baca juga : 7 Pakaian Adat Aceh Beserta Ciri Khasnya

Tarian Aceh yang Menarik

Tari-tarian Aceh lahir dari sejumlah elemen kehidupan masyarakat. Dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, kepercayaan, hingga lingkungan alam. Masing-masing yang telah kami jabarkan di bawah ini memiliki keunikan yang menarik untuk diketahui, dan seru dijadikan sebagai hiburan.

1. Saman Gayo

Saman adalah tarian tradisional Aceh yang dikenal dengan gerakan tangan yang cepat dan energik. Gerakan tersebut dilakukan secara bersamaan dengan energi tinggi serta membutuhkan koordinasi yang sangat baik antar penari.

Baca juga : 10 Tarian Sulawesi Tengah, Gambarkan Keunikan yang Berbeda

Gerakan tarian diiringi dengan nyanyian dan pesan-pesan tertentu. Poin menarik lainnya yang menunjukkan keunikan tari ini adalah kostum yang dikenakan. Para penari akan mengenakan kemeja putih, celana panjang hitam, dan selendang warna-warni untuk menambah estetika gerakan.

Karena keunikan tersebut, tari Saman diakui sebagai warisan budaya yang menarik oleh UNESCO. Sehingga tidak hanya identitas semata, tetapi membanggakan bagi masyarakat Aceh.

2. Ratoh Jaroe

Baca juga : 5 Senjata Tradisional Lampung Populer yang Wajib Kamu Ketahui

Ratoh Jaroe adalah seni tari Aceh yang populer. Tarian ini memiliki banyak gerakan khas dengan tempo koreografi yang cukup cepat dan kompak. 

Penari secara khusus hanya menggunakan bagian tubuh atas, seperti tangan, lengan, dan kepala. Koreografi dilakukan dalam posisi duduk, sambil menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa Aceh diiringi dengan tempo dari dua penabuh. 

Keseragaman formasi dan ketepatan waktu menentukan kesuksesan tarian. Karenanya, para penari dituntut memiliki konsentrasi yang tinggi disertai latihan intensif.

Baca juga : Sanggar Kusuma Aji Klaten Gelar Ujian Tari Kenaikan Tingkat

Konsep koreografi tersebut membuatnya kerap dibilang kembaran dengan tari Saman. Bahkan, tidak sedikit orang tertukar ketika menyebut tarian tersebut. Padahal, keduanya memiliki banyak perbedaan. Ratoh Jaroe menggunakan bahasa Aceh, sedangkan Saman menggunakan bahasa Gayo.

Dari segi maknanya juga berbeda. Tari Ratoh Jaroe mencerminkan semangat perempuan Aceh yang tangguh dan memiliki tekad berani, sedangkan tari Saman membawa pelajaran tentang keagamaan, kepahlawanan, nilai edukasi dan budaya lainnya.

3. Rateb Meusekat

Baca juga : Pukau Tarian Nusantara dalam Gugur Gunung Tri Kala

Masyarakat luar juga sering salah menebak tari Saman dengan Rateb Meuseukat. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Tarian ini menggunakan bahasa Aceh, diiringi alat musik rapa’i atau gendang, serta dibawakan oleh perempuan berjumlah 6-12 orang penari.

Gerakan tari dimainkan dengan posisi duduk, yang juga menjadi ciri khas utama dari tarian ini.  Dulunya, tarian ini difungsikan sebagai media dakwah dengan gerakan yang bermakna pujian, serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Namun, kini hanya sebagai hiburan masyarakat saja. 

Selain fakta tadi, tari Rateb Meuseukat tergolong memiliki keunikan tersendiri dibanding tarian tradisional lainnya. 

Baca juga : Lestarikan Budaya Melalui Parade Budaya Merah Putih 

4. Rapai Geleng 

Berawal dari media dakwah, Rapai Geleng menjadi sebuah hiburan yang menarik. Sekilas, koreografi tari asal Kabupaten Aceh Barat Daya atau Selatan ini mirip dengan saman, tetapi Rapai Geleng menggunakan alat dan bahasa yang berbeda. Alat musik yang digunakan adalah rebana, sedangkan pesan disampaikan menggunakan bahasa Aceh. 

Rapai sendiri merupakan istilah untuk menyebut rasa syukur atas suatu keberhasilan, baik dalam bidang pekerjaan dan lain sebagainya. Selain ungkapan rasa gembira, tarian ini ramai dengan lantunan pujian-pujian kepada Allah. 

Baca juga : KMBANN dari SMP Labschool Kebayoran Siap Tampil di Rimini Fest Italia

Uniknya lagi, kesenian ini ditarikan oleh penari laki-laki. Pertunjukkan Rapai Geleng oleh perempuan juga semakin diminati. 

5. Likok Pulo

Likok Pulo berasal dari Aceh Besar, dengan likok yang berarti gerak tari, dan pulo artinya pulau. Mulanya, tarian ini muncul di masa penyiaran agama, di mana masyarakat Aceh saat itu memiliki sifat yang menyimpang dari Islam. 

Baca juga : Sejumlah Tradisi Unik di Nusantara dalam Menyambut Idul Fitri

Ulama saat itu mengajak mereka menarikan tarian ini beserta mengingat syair-syair yang islami. Lambat laun, dakwah dengan media tari ini berhasil membuat masyarakat setempat menjalankan perintah Allah.

Selain menyiarkan agama, tarian ini digelar pada saat menjelang masa panen tiba. Masyarakat akan duduk bersimpuh dan saling bahu-membahu. 

Adapun makna di balik simbol tersebut ialah agar masyarakat saling menjaga persatuan, utamanya dalam menghilangkan penyakit tercela masyarakat yang saat itu suka sekali mabuk, berjudi hingga melakukan hubungan seks secara bebas. Keunikan lain terletak dari gerakan-gerakannya yang menyimpan nasihat.

Baca juga : Rapai dan Kuah Beulangong Tandai Peluncuran Khazanah Piasan Nanggroe 2023

Di samping itu, biasanya tarian ini dibawakan oleh 10-12 penari dalam sekali pementasan. 

6. Laweut Aceh

Laweut adalah sejenis permainan yang sangat digemari masyarakat Aceh hingga menjadi sebuah tarian khas daerah Aceh.

Baca juga : Pengertian dan Jenis Pola Lantai dalam Seni Tari

Tarian ini kerap dimiripkan dengan tari Seudati karena memiliki gerakan menepuk tangan dan juga paha.  Bedanya, tarian ini dimainkan oleh kaum perempuan. Sedangkan Seudati biasanya dimainkan laki-laki, dengan gerakan yang dominan pada bagian dada.

Gerakan yang lincah nan lembut menjadikan Laweut sebagai bentuk simbolis dari karakteristik perempuan Aceh yang beragama, sopan, dan memiliki sifat kelembutan. Meski demikian, Laweut mengedepankan semangat yang berkobar-kobar.

7. Tarek Pukat

Baca juga : Ganjar Apresiasi Raja-Sultan se-Nusantara Deklarasikan Komitmen Kebangsaan

Kondisi alam yang dekat dengan laut melahirkan kebudayaan tari bernama Tarek Pukat. Tarian ini terinspirasi dari aktivitas para nelayan di Aceh saat menangkap ikan laut, yakni melepas dan menarik jala/pukat. 

Biasanya, tarian diawali dengan mengambil posisi duduk dan melibatkan gerakan tepukan dada dan paha, layaknya gerakan pada tari Aceh lain.

Tarian menjadi lebih menarik dengan menghadirkan tali Puket saat melakukan gerakan-gerakan rumit dan cepat secara bersamaan. Serta diakhiri dengan cara yang elegan dengan menyambungkan tali menjadi jaring bak jala nelayan.

Baca juga : Di FABN II Ganjar Satukan Raja se-Nusantara di Borobudur

Adapun makna di balik semua gerakan tarian adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya dan tradisi, khususnya bagi Aceh Pesisir yang menangkap ikan. Sekaligus menunjukkan sikap gotong-royong dan menjunjung kebersamaan tinggi antar saudara. 

8. Tari Guel

Terakhir, ada tarian berasal dari Tanah Gayo yang tak kalah terkenal dari Saman maupun Ratoh Jaroe. Gerakannya khas dan mengandung sejumlah filosofis bernuansa magis yang bakal membuat penonton terhipnotis dan terbawa suasana saat menyaksikannya.

Baca juga : Serunya Aksi 1.000 Penari Jaran Kepang di Temanggung

Tari Guel bukan sekadar tarian semata, melainkan gabungan antara seni sastra, seni tari, dan juga seni musik. Dulunya merupakan bagian dari upacara adat sebagai wujud persembahan mensyukuri kekayaan alam yang diberikan. 

Lambat laun, tarian ini berkembang menjadi pertunjukkan hiburan rakyat. Uniknya, tarian ini juga membedakan gerakan penari laki-laki dan perempuan. Satu lagi yang membuat terpukau, yaitu penggunaan kostum yang sangat berkarakter dan unik. 

Itulah tadi sejumlah tarian Aceh yang sering ditampilkan di berbagai acara. Semua memiliki karakter yang unik dan menarik untuk dikulik lebih dalam dengan cara mengunjungi langsung Tanah Aceh.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Esa tanjung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat