Bareskrim Pakai Data PPATK Ungkap Dugaan Pidana Petinggi ACT
![Bareskrim Pakai Data PPATK Ungkap Dugaan Pidana Petinggi ACT](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/4b5f2da50de5d38a3076e2730836a1b3.jpg)
BARESKRIM Polri berpedoman pada
Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait penyalahgunaan dana oleh Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar dan mantan Presiden ACT Ahyudin
"(Data PPATK) sebagai petunjuk. Nanti kalau terjadi kesesuaian antara perbuatan-perbuatan dengan alat bukti maka (data PPATK) dijadikan alat bukti. Jadi, ini baru petunjuk ketika dinaikan menjadi penyidikan maka akan dijadikan barang bukti," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (8/7)
Ia meminta masyarakat menunggu penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri melakukan penelusuran, pendalaman, dan penyelidikan. Ramadhan memastikan Polri akan menyampaikan hasil penyelidikan secara transparan.
Ramadhan belum bisa membeberkan sangkaan pasal yang bisa dijerat terhadap petinggi ACT itu. Sebab, masih dalam proses penyelidikan.
Menurutnya, penyelidikan dilakukan berbekal laporan informasi dari masyarakat. Penyidik disebut akan menaikkan status kasus ke tahap penyidikan apabila menemukan bukti awal.
"Kita akan proses menjadi penyidikan. Ini masih tahap penyelidikan belum penyidikan. Kita tunggu saja, nanti kita lihat teman-teman di Bareskrim bekerja, nanti jika ada perkembangannya kami sampaikan lagi," tandasnya.
Dua petinggi ACT Ibnu dan Ahyudin masih diperiksa di Bareskrim Polri. Ahyudin diperiksa sejak pukul 10.30 WIB. Sedangkan, Ibnu Khajar sekitar pukul 15.00 WIB.
ACT menjadi perbincangan usai pemberitaan dalam investigasi Majalah Tempo. Sejumlah petinggi ACT diduga menyelewengkan dana umat yang dikumpulkan yayasan tersebut.
Berdasarkan data intelijen PPATK, uang donasi yang disalurkan ACT tidak sesuai dengan jumlah yang digalang. Uang itu mengalir ke segala lini, termasuk dompet para petinggi. Bahkan, ditengarai mengalir ke kelompok teroris di Suriah, Al-Qaeda. (OL-8)
Terkini Lainnya
Polisi Periksa 3 Saksi Dalami Dugaan Kasus Penggelapan Uang Suami BCL
Dilaporkan Mantan Istri, Pihak Tiko Aryawardhana: Masalah Keluarga
Diduga Gelapkan Dana Rp6,9 Miliar, Polisi Audit Kerugian yang Menyeret Suami BCL
Suami BCL Dipolisikan terkait Dugaan Penggelapan Uang
Diduga Tertipu Bupati, Pengusaha Lapor ke Polisi
Polisi Ungkap Investasi Bodong Berkedok Koperasi di Sukabumi, Kerugian Hampir 1 M
17 Tahun Raih WTP, BMH Tegaskan Komitmen Transparansi Kelola Dana Umat
Wamenag Ingatkan Lembaga Pengelola Zakat tidak Berpolitik
JPU Nyatakan Berkas Perkara Tersangka Kasus Yayasan ACT Lengkap
Pelaku Penyelewengan Dana Umat di ACT Terancam 20 Tahun Penjara
Hari Ini, Presiden ACT Ibnu Khajar akan Diperiksa Terkait Penyelewengan Dana Umat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap