visitaaponce.com

KPAI Dampingi Anak yang Selamat dari Kasus Pembunuhan Berantai

KPAI Dampingi Anak yang Selamat dari Kasus Pembunuhan Berantai
Ilustrasi seorang anak saat menutup matanya.(Antara)

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bekasi Kota mendampingi Neng Ayu, korban yang selamat dari pembunuhan berantai dengan cara diracun oleh Wowon Erawan alias Aki Cs.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan sebelumnya penyidik Polres Bekasi Kota telah berkoordinasi dengan pihak keluarga.

Berdasarkan hasil koordinasi, Neng Ayu akan dirawat, didampingi dan ditangani secara khusus oleh KPAI Bekasi Kota. Langkah itu bertujuan menghilangkan trauma yang dialami oleh korban. 

"Pendampingan oleh KPAI Bekasi Kota untuk menghilangkan traumatis dan menghilangkan memori yang bersifat negatif," kata Trunoyudo, Selasa (24/1).

Baca juga: Polisi Bongkar Makam Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Sebelumnya, polisi membeberkan runutan kematian sembilan korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh tersangka Wowon Erawan, Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin.

Korban atas nama Siti dan Farida diduga menjadi sosok pembuka dari rangkaian aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon Cs. Keduanya merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW).

Dugaan ini didasari karena ada momen di mana Wowon menyuruh Noneng, yang merupakan mertuanya, untuk mendorong Siti ke laut di Surabaya.

Jasad Siti yang kemudian ditemukan oleh warga lantas dimakamkan di Garut. Sementara, korban Farida dikuburkan di dalam lubang di sebuah rumah di Cianjur.

Baca juga: Ilmu Supranatural Jadi Alasan Wowon Cs Incar Nyawa Anak

Selanjutnya adalah korban Noneng. Berdasarkan pengakuan tersangka Duloh, dirinya yang menjadi eksekutor pembunuhan Noneng. "Jadi sebelum dibunuh si Duloh, si Noneng itu diantar oleh Wowon ke rumah Duloh," imbuh Trunoyudo.

Setelah Noneng meregang nyawa, barulah Wowon menghabisi nyawa istrinya Wiwin. Diketahui, Wiwin juga merupakan anak dari Noneng. "Pada malam yang sama, Wiwin diantar oleh si Wowon ke rumah Duloh, lalu dieksekusi juga," jelasnya.

Adapun jasad Noneng dan Wiwin ini dikuburkan dalam sebuah lubang yang sama yang ada di area rumah di daerah Cianjur. Berlanjut pada aksi pembunuhan terhadap Halimah, yang dilakukan oleh Duloh. 

Saat pembunuhan terjadi, Halimah masih berstatus sebagai istri Wowon. Seusai dibunuh, Halimah dikembalikan ke keluarganya dan dimakamkan di kampung halamannya di Cililin. Saat itu, tersangka berdalih Haliman meninggal karena sakit.

Baca juga: Polisi Cek Kejiwaan Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur

"Dikembalikan oleh Tersangka Solihin alias Duloh ke keluarga. Bilangnya kalau Halimah meninggal karena sakit, padahal dibunuh Duloh," ungkap Trunoyudo.

Setelahnya, Wowon menikah dengan Maemunah yang merupakan anak dari Halimah. Dari pernikahan tersebut, keduanya memiliki dua anak, yakni Bayu dan Neng Ayu.

Bayu dibunuh oleh Duloh di Cianjur dan kemudian dikuburkan dalam sebuah lubang di samping rumah Wowon. Selanjutnya, rangkaian aksi pembunuhan berpindah ke Bantar Gebang, Kota Bekasi. Di sini, tiga orang dibunuh dengan cara diracun dan dicekik.

Diketahui, ketiga korban ialah Maemunah, Ridwan Abdul Muiz dan Riswandi. Namun, ada satu korban atas nama Neng Ayu di lokasi tersebut dan dia berhasil selamat.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat