visitaaponce.com

Masyarakat Diminta Lontarkan Kritik Substantif Pada Bacapres, Bukan Perundungan

Masyarakat Diminta Lontarkan Kritik Substantif Pada Bacapres, Bukan Perundungan
Ilustrasi simulasi pasangan capres-cawapres(MI/Adam Dwi)

PENGAMAT politik sekaligus Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno mengimbau masyarakat untuk menghindari kritik berlebihan dan tindakan perundungan (bully) kepada bakal calon presiden (bacapres).

Dia menilai, perbuatan tersebut sangat kontraproduktif dan hanya melahirkan keributan yang tidak berkesudahan. Dia mengimbau agar kritikan kepada bacapres harus bersifat substansif. 

"Capek. Serangan vulgar semacam ini sudah banyak makan korban. Bukan hanya keributan, tapi banyak juga yang berurusan dengan pihak berwajib karena dianggap fitnah, hoaks, dan merusak nama baik," kata Adi saat dihubungi wartawan pada Selasa (2/4/2023). 

Baca juga : PAN Perjuangkan Erick Thohir Jadi Cawapres

Dia melanjutkan, bukan tidak mungkin serangan-serangan kepada bacapres tersebut membuat pendukung masing-masing tokoh tersinggung, dan berujung pelaporan kepada pihak berwajib. 

"Kalau mau mengkritik calon seperti Ganjar, seperti Anies, ataupun Prabowo, lebih pada substansi, seperti visi misi, soal statement-statement atau kebijakan politiknya yang pernah dilakukan selama menjadi pejabat publik," ujar Adi. 

Baca juga : Erick Thohir Dinilai Punya Potensi Besar Diusung sebagai Cawapres 

"Kalau ingin mengkritik Ganjar misalnya, kritik apa saja yang menjadi kelemahan Ganjar di jateng, kritik Anies apa yang menjadi kelemahan Anies di Jakarta. Atau Prabowo ketika jadi Menhan dan seterusnya," contohnya. 

Selain bersifat substantif, Adi meminta masyarakat memberikan kritikan yang terukur, mampu membangun demokrasi yang sehat, dan tidak memecah belah bangsa. 

"Saya kira pemilu 2024 harus menjadi momen di mana kampanye politik terutama oleh pendukungnya itu harus konstruktif. Bukan lagi terlampau berlebihan yang justru akan merusak suasana batin kebangsaan kita," pungkasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat