visitaaponce.com

Ditawari Tiket Cawapres, Imam Masjid Istiqlal Salat Istikharah Dulu

Ditawari Tiket Cawapres, Imam Masjid Istiqlal: Salat Istikharah Dulu
Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengaku belum mengambil keputusan soal tawaran tiket menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Gan(MI/M Zen)

IMAM Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengaku belum mengambil keputusan soal tawaran tiket menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia menyebut masih akan melaksanakan salat istikharah sebelum memutuskan terjun dalam kontestasi Pemilu 2024.

"Kalau saya biasa mengambil keputusan yang penting, (salat) istikharah dulu. Saya belum istikharah," aku Nasaruddin saat ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).

Menurut Nasaruddin, keputusan menerima atau menolak tawaran tiket calon wakil presiden pendamping Ganjar tergantung dari hasil salat istikharah.

Baca juga: PKS tidak Ributkan Cawapres Anies Baswedan

Nama Nasaruddin belakangan santer dikabarkan masuk dalam radar bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar. Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, berpendapat tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama berpotensi menjadi rebutan untuk disandingkan dengan calon presiden yang telah diusung partai politik.

Nasaruddin sendiri tampak mendampingi Ganjar yang telah diusung PDI Perjuangan sebagai calon presiden dalam acara halalbihalal di Manado pada Kamis (18/5). Di hari yang sama, Nasaruddin sebenarnya diundang dalam acara halalbihalal yang dihadiri Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Masjid Istiqlal. Namun, Nasaruddin tidak menghadirinya.

Baca juga: Survei Simulasi: Ganjar-Erick Unggul Head to Head dengan Prabowo-Khofifah

Saat disinggung soal potensi tokoh agama ikut dalam kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, Nasaruddin menganggap hal itu sebagai bagian dari hak asasi. Kendati demikian, tokoh agama diminta tidak mengeksploitasi ayat-ayat agama untuk kepentingan sesaat yang subjektif.

"Mari kita hati-hati dalam melibatkan kitab suci. Karena kitab suci itu akan elegan sampai akhir zaman, bukan untuk kepentingan sesaat," pungkasnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat