visitaaponce.com

Isu Jegal Anies, KPK Pihak Mengasumsikan Justru yang Menarik ke Arah Politis

Isu Jegal Anies, KPK: Pihak Mengasumsikan Justru yang Menarik ke Arah Politis
Anies Baswedan (kedua kiri) tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (7/9/2022).(Antara/Aprillio Akbar.)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons kembali tudingan bahwa ada upaya menjegal bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan melalui perkara di Lembaga Antikorupsi. Pihak yang mengasumsikan tersebut dinilai sebagai aktor yang menarik ke arah politis.

"Pihak-pihak yang berasumsi bahwa penanganan perkara adalah politis justru pihak tersebut sedang menarik dan mempengaruhi kerja penegakan hukum ke arah politis itu sendiri," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri saat dihubungi Medcom.id (25/6).

Ali menegaskan KPK ogah merespons lebih lanjut pernyataan-pernyataan yang bersifat asumsi. Ia menekankan proses penegakan hukum sejatinya diuji lewat alat bukti dan fakta.

Baca juga: KPK Bantah Ada Intervensi Politik Jelang Pemilu 2024

"Kerja penegakan hukum berdasarkan alat bukti dan fakta, bukan opini ataupun asumsi, yang nantinya diuji di persidangan yang dapat diikuti setiap prosesnya oleh masyarakat secara terbuka," tegas Ali.

KPK, kata Ali, menghargai asumsi yang berkembang di masyarakat sebagai bentuk kebebasan berpendapat. Namun, penanganan perkara di KPK tetap sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Baca juga: Dewas KPK Dinilai Sudah Tidak Bisa Lagi Diharapkan

"Apa pun opini yang berkembang di masyarakat, penanganan perkara di KPK tetap fokus berproses sesuai mekanisme dan prosedur hukum yang berlaku," ujar Ali.

Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana menyoroti penanganan kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E di KPK. Dia menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

Dalam pernyataannya, sejumlah pakar juga meyakini Anies bakal ditersangkakan melalui kasus itu. Menurutnya, KPK bakal dijadikan alat untuk menjegal lawan politik pemerintah.

Eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menuturkan penjegalan terhadap Anies Baswedan membuktikan boroknya KPK. Lembaga Antirasuah dinilai tak lagi sejalan dengan muruahnya.

"Dari yang sangat independen, menjadi sangat tidak independen. Dari yang tidak punya conflict of interest, jadi sarat conflict of interest," kata Saut Situmorang dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk ‘Anies akan Diambil KPK? Ini Skenarionya’, Minggu, 25 Juni 2023. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat