Penipuan Online Berkedok Kerja Paruh Waktu Dilaporkan ke Bareskrim Polri, Kerugian Rp35,4 Miliar
![Penipuan Online Berkedok Kerja Paruh Waktu Dilaporkan ke Bareskrim Polri, Kerugian Rp35,4 Miliar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/ed8728dde91a57b6990f272979c86583.jpg)
SEKELOMPOK orang yang mengaku korban penipuan online berkedok kerja part time atau paruh waktu mendatangi Gedung Bareskrim Polri. Mereka melaporkan kasus penipuan di salah satu platform e-commerce.
"Saya mewakili semua dari seluruh korban yang ada di Indonesia, total sampai saat ini jumlah kerugiannya adalah Rp35,4 miliar dan kami jumlah korban sampai saat ini hampir tembus di 1.000 korban," kata Tria Mulyantina, perwakilan korban di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, (20/7).
Ribuan korban telah menyatu di sebuah paguyuban yang dibentuk di sejumlah media sosial, seperti Instagram, Facebook, TikTok. Menurut Tria, hingga saat ini paguyuban terus berkoordinasi sebab korban setiap hari bertambah.
Baca juga: Polisi: 2 Tersangka Utama Net89 Diketahui Berada di Kamboja
"Jadi korban-korban yang berjatuhan di seluruh Indonesia, bahkan ada korban WNI yang berada di luar negeri (LN) seperti Korea, Jepang dan Australia," ungkap Tria.
Modus Operandi
Tria membeberkan modus operandi pelaku menawarkan kerja paruh waktu dengan tugas menaikkan rating penjualan di salah satu e-commerce. Para korban diberikan komisi setelah menyelesaikan tugas.
Baca juga: Polisi Sita Hasil Kejahatan Rp2 Triliun dari Kasus Robot Trading Net89
Mulanya, kata dia, para korban benar-benar menerima kiriman uang ke rekening masing-masing dari rekening atas nama sebuah perusahaan. Kemudian, para korban diminta masuk ke dalam sebuah grup perkumpulan yang disebut ada pekerja lain dalam grup tersebut.
"Namun, setelah kami selidiki bahwa itu mereka sindikat juga," ungkap Tria.
Tria menyebut dalam menyelesaikan tugas, para korban diminta top up sesuai table yang disediakan. Seperti Rp100 ribu, Rp200 ribu dan Rp500 ribu. Para korban yang top up Rp100 ribu akan mendapat komisi 10 persen yakni menjadi Rp110 ribu. Para korban diiming-imingi semakin besar nilai top up, komisi yang didapat juga besar.
"Lalu, itu (uang) benar-benar kembali kepada korban dan masuk ke rekening korban di-withdraw istilahnya," ujar Tria.
Menurut dia, rata-rata korban percaya karena uang yang di- top up bisa kembali ke rekening. Apalagi, pelaku memberikan sebuah surat mengatasnamakan otoritas jasa keuangan (OJK).
"Namun, di sini yang perlu diedukasi kepada korban kepada masyarakat luas bahwa OJK itu hanya sebagai pemantau tidak pernah memberi tugas kepada perusahaan yang melakukan transaksi keuangan, di situlah minimnya pengetahuan masyarakat atau korban-korban di sini," tuturnya.
Tria melanjutkan lama-kelamaan uang yang disetorkan tidak kembali ke rekening korban, hingga para korban disebut merugi Rp35,4 miliar. Salah satu korban disebut seorang artis film televisi (FTV). Dia tak menyebut nilai kerugiannya, namun dikatakan bisa membeli kendaraan.
Laporan penipuan yang terjadi sejak 2021 ini disebut telah dilayangkan di polda dan polres. Laporan di Mabes Polri diterima dengan model pengaduan masyarakat (dumas). Tria berharap dengan kedatangan di Bareskrim Polri dapat menjadi atensi untuk diusut hingga tuntas, khususnya menangkap pelaku.
"Butuh effort kenapa kita sampai di Mabes ini, kita butuh bantuan daripada teman-teman kepolisian untuk bisa mengusut. Namun, beberapa korban sudah melakukan tracking, investigasi, tracking rekening, namun semua yang kita lakukan bahkan mohon maaf ada korban yang dia seorang hacker namun hanya sebatas melacak di mana posisi si IT atau FPN pelaku," ungkap Tria.
(Z-9)
Terkini Lainnya
10 Tips Menghindari Penipuan Online dan Scam
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Waspada, Teknik Phising Tingkat Lanjut Bisa Lewati Otentikasi Dua Faktor
9 Modus Penipuan dan Tips Menghindarinya
Hindari Penipuan Online, Gerakan Hindari Tipu-Tipu Diluncurkan
Di Mabes TNI, Presiden Jokowi Soroti Kejahatan Siber yang Terus Meningkat
Penipu dengan Modus Like Video sudah Kirim 15 Rekening Penampungan ke Kamboja
Modus Baru TPPO Sasar Anak Muda dari Kelas Menengah yang Paham Digital
The Beekeepers, Kala Peternak Lebah Memburu Komplotan Penjahat Siber
3 Tersangka Penipuan Online Modus Kerja Part Time Ditangkap
155 WNI jadi Korban TPPO di Filipina, Libatkan Oknum Polisi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap