visitaaponce.com

Yuk Ketahui Perjalanan Perubahan Sistem Pemilu 2004

Yuk Ketahui Perjalanan Perubahan Sistem Pemilu 2004
Dalam demokrasi di Indonesia, pelaksanaan Pemilu 2004 penuh dengan sejarah. Simak beberapa di antaranya.(MI/Agung Wibowo)

SEBAGAI negara demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi pilar utama di Indonesia ketika memilih seorang pemimpin. Dalam pelaksanaannya, pemilu merupakan proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu.

Tahukah kamu? Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden hingga wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan. Indonesia telah melaksanakan beberapa kali Pemilu, dimulai sejak tahun 1955, 1971, 1977-1997, 1999, 2004, 2009, dan 2014.

Pelaksanaan Pemilu 2004 merupakan salah satu pemilu yang bersejarah dalam perjalanan pesta demokrasi Tanah Air. Apa saja sih fakta menarik dari Pemilu 2004? Simak penjelasannya.

Baca juga : Proporsional Terbuka, NasDem: MK Penjaga Konstitusi dan Demokrasi

1. Pergantian dari Sistem Tertutup ke Sistem Terbuka

Pada 2004, Indonesia mengadopsi sistem pemilu terbuka dengan daftar calon terbuka (open-list proportional representation), yang memungkinkan pemilih memilih kandidat dari partai tertentu.

2. Pemilihan Presiden Langsung

 Tahun 2004 juga menjadi tahun di mana pemilihan presiden langsung pertama kali diadakan. Sebelumnya, presiden dipilih Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

3. Partai Lebih Terlibat

Dalam sistem terbuka, partai politik memiliki peran lebih besar dalam menentukan urutan calon dari partai yang akan duduk di parlemen, sekaligus memberi pilihan kepada pemilih untuk memilih kandidat dari partai tersebut. Pada pemilu 2004, merupakan pemilu dengan jumlah partai politik terbanyak, 24 partai politik. 

Baca juga : Sistem Proposional Terbuka Suara Rakyat dalam Demokrasi

4. Peningkatan Partisipasi Pemilih

Sistem terbuka cenderung mendorong partisipasi pemilih yang lebih aktif karena pemilih dapat memilih kandidat spesifik yang mereka dukung.

5. Pemberian Hak kepada Pemilih

 Dengan sistem terbuka, pemilih memiliki lebih banyak kendali atas siapa yang mewakili mereka di parlemen, karena dapat memilih antara berbagai calon yang diajukan oleh partai.

6. Pemisahan Pemilihan Legislatif dan Presiden

Pada pemilu sebelumnya, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dilakukan bersamaan. Namun, perubahan ini memisahkan kedua pemilihan tersebut.

7. Perubahan dalam Penetapan Kursi

Sistem terbuka mempengaruhi cara kursi di parlemen diberikan. Kursi diberikan berdasarkan perolehan suara partai dan juga perolehan suara kandidat di dalam partai.

Perubahan-perubahan ini berdampak pada dinamika politik di Indonesia, memungkinkan pemilih untuk lebih berpartisipasi dan memilih secara lebih spesifik, serta memberikan partai politik peran yang lebih besar dalam mengajukan calon dan mengatur urutan mereka dalam daftar pemilihan. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat