visitaaponce.com

Pengertian Nasionalisme serta Makna, Tujuan, dan Contoh

Pengertian Nasionalisme serta Makna, Tujuan, dan Contoh
Apa yang dimaksud nasionalisme? Simak penjelasannya berikut.(Freepik)

NASIONALIME berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebuah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan. Arti lainnya dari nasionalisme adalah kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan.

Konsep Nasionalisme Menurut Para Pakar

John Breuilly

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Hak dan Kewajiban, Berikut Perbedaan dan Contohnya

Merupakan gerakan sosial dan politik yang bertujuan untuk membentuk negara yang merdeka dari kekuasaan asing dan memiliki kedaulatan atas wilayahnya.

Eric Hobsbawm

Baca juga: Pengertian Nilai Instrumental Pancasila dan Contoh

Merupakan gagasan abstrak tentang identitas nasional yang dibangun oleh sekelompok orang dengan menekankan aspek kultural, politik, dan sosial sebagai dasar identitas nasional.

Soekarno

Digunakan sebagai fondasi utama untuk menggabungkan perbedaan-perbedaan seperti etnis, agama, budaya, dan pandangan hidup, dengan fokus pada konsep kebangsaan dan negara.

Makna 

Secara etimologis, kata "nasionalisme" berasal dari penggabungan kata "nationalism" dan "nation" dalam bahasa Inggris. Secara semantik, kata "nation" berasal dari bahasa Latin "nation" yang berarti "saya lahir". Secara berkembang, "nation" mengacu pada kelompok manusia yang menjadi penduduk sah suatu negara.

Semangat kebangsaan adalah pandangan yang percaya bahwa loyalitas tertinggi harus diberikan kepada negara asal. Nasionalisme juga bisa menjadi pandangan atau gerakan yang sangat populer, tergantung pada pandangan etnis, budaya, agama, dan ideologi warga.

Prinsip

Semangat kebangsaan dalam suatu negara didasarkan pada enam prinsip utama nasionalisme:

1. Kesatuan

Ini menekankan kesatuan dalam aspek wilayah, bangsa, bahasa, ideologi politik, pemerintahan, ekonomi, pertahanan, dan budaya.

2. Kebebasan

Prinsip ini memberikan kebebasan beragama, berbicara, berpendapat secara lisan maupun tulisan, serta berkumpul dan berorganisasi.

3. Kesetaraan

Menekankan bahwa setiap warga memiliki kedudukan hukum, hak, dan kewajiban yang sama.

4. Kepribadian

Fokus pada identitas bangsa, termasuk harga diri, rasa bangga, dan cinta terhadap identitas yang tumbuh dari sejarah dan kebudayaan.

5. Demokrasi

Memandang bahwa setiap warga memiliki hak dan kewajiban yang sama. Kebangsaan bermakna hidup bersama dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara yang tumbuh dari bawah.

6. Prestasi

Merupakan tujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kebesaran bagi bangsa.

Jenis

1. Nasionalisme Kewarganegaraan

Nasionalisme kewarganegaraan, juga dikenal sebagai nasionalisme sipil, mengacu pada bentuk nasionalisme di mana legitimasi politik negara berasal dari partisipasi aktif warga negaranya melalui kehendak rakyat dan perwakilan politik.

2. Nasionalisme Etnis

Nasionalisme etnis adalah bentuk nasionalisme di mana keabsahan politik negara berakar pada budaya atau etnis yang dimiliki komunitasnya. Konsep ini diperkenalkan Johann Gottfried von Herder dan mencakup pemikiran mengenai Volk.

3. Nasionalisme Romantik

Nasionalisme romantik (juga dikenal sebagai nasionalisme organik atau nasionalisme identitas) merupakan bentuk kelanjutan dari nasionalisme etnis. Dalam jenis nasionalisme ini, negara dianggap memperoleh legitimasi politik secara alami (organik) dari bangsa atau ras yang tumbuh melalui semangat romantisme.

4. Nasionalisme Budaya

Nasionalisme Budaya adalah bentuk nasionalisme di mana legitimasi politik negara berasal dari kesamaan budaya yang dibagikan, bukan dari "atribut keturunan" seperti warna kulit atau ras. Contoh nyata dari bentuk ini adalah pandangan masyarakat Tionghoa yang memandang negara berdasarkan pada nilai-nilai budaya yang dihargai.

5. Nasionalisme Kenegaraan

Nasionalisme kenegaraan adalah variasi bentuk nasionalisme kewarganegaraan yang selalu dikombinasikan dengan nasionalisme etnis.

6. Nasionalisme Agama

Nasionalisme agama mengacu pada jenis nasionalisme di mana legitimasi politik negara berasal dari kesamaan agama. Namun, nasionalisme etnis sering kali dicampuradukkan dengan nasionalisme agama.

Tujuan

Nasionalisme memiliki tujuan yang jelas dan tidak muncul begitu saja. Di bawah ini adalah beberapa tujuannya:

  • Menjamin kemauan dan kekuatan untuk melindungi masyarakat nasional dari ancaman eksternal yang bisa membangkitkan semangat pengorbanan.
  • Mencegah kemunculan ekstremisme (tuntutan yang berlebihan) dari individu dan kelompok warga negara.

Sikap Nasionalisme dalam Tindakan

  1. Berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah dengan baik dan benar.
  2. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Mengajarkan atau mempelajari lagu-lagu wajib nasional.
  4. Menghormati segala perbedaan yang mungkin muncul, seperti dalam sikap, budaya, dan aspek lainnya.
  5. Memelihara citra positif Indonesia.
  6. Membantu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
  7. Melestarikan budaya-budaya Indonesia di arena internasional.
  8. Menanamkan sikap toleransi meskipun perbedaan suku, agama, ras, dan budaya ada.
  9. Menghindari sikap etnosentrisme, yaitu menganggap budayanya lebih tinggi daripada budaya lain.
  10. Menjauhi sikap chauvinisme, yaitu merasa bangsa sendiri lebih unggul daripada bangsa lain dan merendahkan bangsa lain.
  11. Menolak ideologi atheisme dan komunisme yang mungkin ada dalam lingkungan masyarakat.
  12. Melakukan upacara dengan tata tertib dan khidmat.

(Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat