Jaksa Ulik Pembelian Rumah Senilai Rp3,5 Miliar dalam Sidang Rafael Alun
ASET berupa rumah senilai Rp3,5 miliar milik mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo yang dibeil pada 2024 kini tengah didalami Jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini dilakukan dengan menghadirkan pihak swasta Safitri yang merupakan mantan pemilik aset tersebut.
"Kurang lebih (harga), makanya kemarin penyidik nanya ibu enggak boleh lupa, dan mesti ingat harga, saya bilang ya mungkin Rp3,5 miliar. Kurang lebih ya, saya lupa lho," kata Safitri di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 23 Oktober 2023.
Rumah itu ada di Jalan Mendawai I Nomor 92, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Safitri sejatinya kebanyakan lupa dengan keterangannya di tahap penyidikan, namun, jaksa mengingatkannya dengan membacakan berita acara pemeriksaan (BAP).
Baca juga: Jaksa akan Hadirkan Thio Ida dalam Persidangan Rafael Alun
Dalam keterangannya dalam BAP, Safitri mengaku rumah itu sejatinya ingin diubah menjadi butik. Namun, dia mengurungkan minat itu dan menjual aset tersebut.
Sebelum dijual, sertifikat hak milik rumah itu sedang digadaikan di salah satu bank. Rafael disebut menjadi pihak yang menghubungi Safitri langsung.
Baca juga: Pengacara Rafael Nilai Sewa Ruko Rp550 Juta Tak Terkait Gratifikasi
"Saya kemudian dihubungi langsung oleh laki-laki yang mengaku bernama Rafael Alun Trisambodo, menanyakan mengenai penjualan tanah dan bangunan tersebut," ucap Safitri dalam BAP yang dibacakan jaksa.
Dia kemudian bertemu dengan Rafael untuk membahas penjualan rumah tersebut. Keduanya sepakat aset itu dibeli dengan harga Rp3,5 miliar.
"Kemudian saya setelah deal harga, saya menunjuk notaris yang akan mengurus akta jual beli, saya menunjuk notaris Agus Hasyim Ahmad," ujar Safitri dalan BAP.
Istri Rafael, Ernie Meike Torondek disebut tidak terlibat dalam jual beli rumah tersebut. Menurut Safitri, pembayaran aset tersebut dilakukan dengan cara transfer.
"Seingat saudari di deal di harga Rp3,5 miliar. Menurut saya pembayaran dilakukan dengan cara transfer, karena saya tidak pernah menerima uang dalam bentuk tunai sebanyak itu," kata Safitri dalam BAP.
Rafael membayarkan sebagian uang itu ke bank. Sisanya langsung diserahkan ke Safitri sebagai pemilik rumah saat itu.
Ada tiga dakwaan dalam kasus Rafael. Tuduhan pertama terkait dengan penerimaan gratifikasi. Dua sisanya berkaitan dengan pencucian uang. Ernie Meike Torondek terlibat.
Dalam penerimaan gratifikasi, Rafael diduga melanggar Pasal 12 B jo Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Lalu, pada dakwaan kedua dia disangkakan melanggar Pasal 3 ayat (1) huruf a dan c Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Undang Undang RI Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Terakhir, dia disangkakan melanggar Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. (Z-10)
Terkini Lainnya
7 Aset Milik Istri Tak Dilaporkan Firli Bahuri
Ada Harta Firli tak Masuk LHKPN
Dugaan TPPU Panji Gumilang Diharapkan Selamatkan Aset Al-Zaytun
Sinergi dengan Kejaksaan dan BPN, Pertamina Berhasil Pulihkan Aset Tanah di Jawa Timur
Aldiracita Sekuritas Gandeng Value Partners Group Incar Investor Global
Uang Rp1 Triliun PT Taspen Diputar ke 3 Jenis Investasi Fiktif
KPK Isyaratkan segera Tahan Tersangka Kasus Korupsi APD Kemenkes
Pengusutan Perkara Lain Firli Bahuri Dianggap Upaya Penundaan Kasus yang Berjalan
Kasus Korupsi Rp3,7 Miliar, Kejati Sumut Tahan Dua Tersangka
Dua Mantan Pejabat Bank NTT jadi Tersangka Kasus Perbankan
Pegiat Antikorupsi: Koordinasi KPK dan Polri-Kejaksaan Agung Memang tidak Baik
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap