visitaaponce.com

Dewan Pertimbangan PPP Siap Luruskan Kampanye Negatif Serang Ganjar

Dewan Pertimbangan PPP: Siap Luruskan Kampanye Negatif Serang Ganjar
Ketua Dewan Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy (kiri) bersama Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (kedua kiri).(Ant)

KETUA Dewan Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy tidak khawatir dengan kemungkinan isu mengenai Ganjar Pranowo nonton film dewasa yang dijadikan sebagai alat kampanye negatif dalam Pilpres 2024 mendatang.

Dia menjelaskan isu yang muncul dari Podcast dengan Deddy Corbuzier tersebut sebenarnya dipotong tidak utuh. “Itu dipotong dari konteks utuhnya. Jadi, kita luruskan saja,” ungkap politikus yang biasa disapa Romi tersebut, Senin (6/11).

Baca jugaKampanye Negatif Bentuk Ketidakpercayaan Diri

Masyarakat, menurut Romi, juga bisa melihat keseharian Ganjar Pranowo. “Bahwa Ganjar memiliki basis keluarga Nahdlatul Ulama (NU). Istrinya, mertuanya juga Ketua NU Purbalingga,” kata mantan anggota Fraksi PPP DPR RI ini.

Dalam upaya memenangkan Ganjar-Mahfud MD, lanjut Romi, DPP PPP bakal memerintahkan para calon anggota legislatif (caleg) PPP, untuk ikut menyosialisasikan pasangan ini.

“Kami akan minta mereka tandem dalam alat peraga kampanye. Misalnya, di Madura foto caleg dengan Pak Mahfud sesuai kearifan lokal,” kata Romi.

Baca juga: Pengawasan Partisipatif Masyarakat Cegah Pelanggaran Kampanye Pemilu

Selain itu, lanjut Romi, juga ada pengurus DPP PPP yang masuk ke tim pemenangan Ganjar-Mahfud MD. “Ada pak Usman (Tokan) yang masuk ke tim inti pemenangan, dan juga sejumlah nama lainnya,” jelas Romi.

Isu Ganjar menonton film dewasa masih dipersoalkan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Wanita Perisai Megawaty. Menurutnya, dalam posisi Ganjar sebagai capres PDIP, ia menyarankan Ganjar meminta maaf kepada publik.

Megawaty mengungkapkan isu kontroversial itu harus tuntas. Karena itu, dirinya terus mempersoalkan isu tersebut sampai Ganjar benar-benar menjelaskan alasannya sekaligus meminta maaf kepada publik.

Hal itu penting untuk menjawab keraguan, minimal tanda tanya publik, terhadap kualitas mental dan moralitas. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat