visitaaponce.com

Debat Ketiga Diprediksi Kompetitif

Debat Ketiga Diprediksi Kompetitif
Para capres dan cawapres(AFP)

PAKAR Politik dan International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai elektabilitas paslon Prabowo-Gibran relatif sudah terkonsolidasi, meski pun dibutuhkan kerja ekstra keras untuk mencapai target menang satu putaran. Sedangkan dua paslon lainnya agar bisa tampil kompetitif, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD harus menciptakan banyak poin melalui debat ketiga ini.

"Agar bisa menciptakan poin politik, besar kemungkinan Anies dan Ganjar akan kembali menggunakan strategi komunikasi menyerang (offensive), sedangkan Prabowo akan cenderung defensif atau bertahan," ujarnya.

Tema debat selanjutnya tentang pertahanan, keamanan dan geopolitik memang cenderung merupakan bidang Prabowo. Selain sebagai Menhan, Prabowo adalah satu-satunya capres dari latar belakang militer di antara kandidat lain dari latar belakang sipil.

Baca juga: Cak Imin Protes Ada Dua Panelis Debat Ketiga dari Universitas Pertahanan

"Sehingga, jika capres 02 mampu mendominasi materi debat, maka capres 01 dan 03 bisa dibuat menjadi belimbing sayur yang siap dilumat oleh 02. Kendati demikian, hal itu justru membuat Anies dan Ganjar tidak punya beban. Bahkan, jika Anies dan Ganjar bisa mengimbangi Prabowo atau bahkan tampil lebih impresif, maka capres 01 dan 03 bisa mencuri poin dari ancaman dominasi 02," paparnya, Jumat (5/1).

Terlebih sambung dia paslon 01 Anies juga memiliki international exposure yang tinggi dan juga didampingi banyak purnawirawan Jenderal yang tidak satu gerbong dengan Jokowi dan Prabowo, termasuk Kapten Timnas Amin yang juga purnawirawan TNI AU. Sementara itu, di belakang Ganjar ada banyak tokoh seperti mantan Panglima TNI Andika Perkasa, mantan Gubernur Lemhannas, dan lainnya.

Baca juga: Jelang Debat Ketiga, Anies Dapat Bekal dari Eks Dubes hingga Ahli Intelijen

"Artinya, capres 01 dan 03 punya bekal dan tidak boleh dipandang sebelah mata oleh kubu 02," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan materi serangan 01 dan 03 tampaknya akan banyak diarahkan pada aspek netralitas dan independensi TNI- Polri, akuntabilitas anggaran pertahanan, hingga transparansi pengadaan alat utama sistem persenjataan. 

Merespon itu, kubu 02 telah mencoba menciptakan barikade dan strategi penyelamatan, termasuk dengan menunda pembelian pesawat Mirage dari Qatar yang diduga kubu 03 menyimpan potensi mark up anggaran pengadaan Alutsista. Perdebatan tentang anggaran pertahanan yang dianggap terlampaui tinggi di saat tidak ada ancaman militer eksternal langsung, tampaknya juga akan diperdebatkan.

" Sebagai Menhan, Prabowo tentu bisa menggunakan alasan doktrin militer Sivis Pacem Para Bellum sebagai argumen mengapa anggaran pertahanan tetap tinggi, namun penjelasan detail terkait prioritas pembangunan kapasitas pertahanan nasional tetaplah dibutuhkan"

Selain itu klaim tentang sikap politik luar negeri Indonesia terkait kemerdekaan Palestina, kutukan pada Israel, respon terhadap rivalitas dua super power (AS-China) di kawasan Indo-Pasifik, termasuk melemahnya soliditas ASEAN juga akan menjadi fokus perdebatan.

Karena itu, jika capres-cawapres ingin mendapatkan poin kuat dalam debat kali ini, maka penjelasan tentang strategi diplomasi ekonomi dan perdagangan harus menjadi mendapatkan perhatian khusus, agar kebijakan Polugri capres-cawapres nanti berdampak betul pada ekonomi dan kesejahteraan rakyat di dalam negeri, khususnya sektor UMKM nasional yang menyerap 90% lebih tenaga kerja kita.

"Yang terpenting, Capres harus bisa menjelaskan agar kebijakan politik luar negeri Indonesia harus betul-betul nyambung dengan kepentingan nasional di dalam negeri," tukasnya. (Sru/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat