Kunjungi Media Grup, Dubes Turki Bagian Penguatan Hubungan Bilateral
![Kunjungi Media Grup, Dubes Turki: Bagian Penguatan Hubungan Bilateral](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/5c6748ddb7b3e1dee8a5f067dde1d7ae.jpg)
DUTA Besar Republik Turki untuk Indonesia Talip Küçükcan menyatakan hubungan Indonesia dan negaranya telah lama terjalin dengan baik. Sejumlah penguatan terus-menerus dirajut termasuk sejumlah capaian yang disepakati Presiden Jokowi dan Recep Tayyip Erdogan di sela pertemuan G20, di Bali.
Menurut dia Turki dan Indonesia memiliki banyak kesamaan seperti keberagaman penduduk dan agamanya. Jauh sebelum era modern, kerja sama antara Nusantara dan Turki saat ini telah berhubungan erat.
Ke depan, kata dia, kedua negara perlu mendorong saling mempromosikan kekayaan alam dan lainnya kepada rakyat masing-masing. "Kita perlu saling memperkenalkan budaya, pariwisata, studi dan lainnya seperti yang dimiliki Turki kepada masyarakat Indonesia. Begitu pula sebaliknya rakyat Turki perlu mengetahui Indonesia seutuhnya," ujarnya di Gedung MetroTV, Jakarta, Kamis (1/2).
Baca juga : Turki Apresiasi Masyarakat Indonesia atas Bantuan Kemanusian ASAR Humanity
Menurut dia Indonesia juga dapat mempelajari lebih jauh mengenai banyak hal di Turki atas sejumlah program. Misalnya pengenalan budaya dengan beasiswa dan pertukaran pelajar.
Turki, kata dia, telah menjadi negara keempat terbesar di dunia dalam peringkat kunjungan wisata terbanyak. Tahun lalu Turki didatangi lebih dari 55 juta pelancong.
Angka itu didorong beberapa strategi, salah satunya program bebas visa yang menjangkau puluhan negara, termasuk Indonesia. Menurut dia Indonesia bisa mendalami cara-cara yang dilakukan Turki menggaet wisatawan dengan tetap memastikan stabilitas keamanan dalam negeri.
Baca juga : Erdogan Batal Usir 10 Dubes dari Turki
Ia juga mengatakan Turki turut serta dalam banyak kegiatan kemanusiaan dan menjaga perdamaian dunia. Pemerintah Turki telah menampung banyak pengungsi dari berbagai negara yang dilanda konflik.
"Suriah misalnya, banyak penduduk negara itu yang kita tampung. Tidak cukup di situ, kita juga memberikan akses mendapatkan penduduk bagi para pengungsi itu secara gratis, juga akses kesehatan dan pekerjaan," ujarnya.
Saking banyaknya, lanjut seorang guru Besar Ilmu Sosiologi dan mantan politisi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu, terdapat kota yang separuh penduduknya merupakan pengungsi suriah. "Bahkan kampung halaman saya pun banyak ditinggali pengungsi," pungkasnya. (Cah/Z-7)
Terkini Lainnya
Preview Piala Eropa: Austria Vs Turki
Hadapi Ceko, Turki Butuh Hasil Imbang untuk Lolos 16 Besar Euro 2024
Potugal vs Turki, Portugal Melaju ke Babak 16 Besar Euro 2024 Usai Menang Telak atas Turki
Montella Minta Turki Bermain Sabar saat Hadapi Portugal di Euro 2024
Georgia dan Ceko Incar Kemenangan Pertama di Grup F Euro 2024
PBB: Mayoritas Penduduk Ingin Negara Tingkatkan Aksi Atasi Perubahan Iklim
Ashabul Kahfi Ajak Mendoakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina
Maarif Institute Ingin Teruskan Pemikiran Keislaman yang Progresif dan Mencerahkan
Jokowi Dukung Program Kemanusiaan Prabowo di Gaza, Termasuk Bangun Rumah Sakit
Ivan Gunawan Dapat Apresiasi dari Baznas
Menghidupkan Nilai Kemanusiaan dalam Sila Kedua Pancasila
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap