Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo Meradang Disebut Partisan
![Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo Meradang Disebut Partisan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/b8f41433e8293a5a45977f1a26021caf.jpg)
GURU Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Harkristuti Harkrisnowo meradang terkait pernyataan kritik terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai ulah partisan.
“Saya sangat terganggu dengan adanya tuduhan-tuduhan kepada kita semuanya yaitu bahwa gerakan-gerakan kita itu adalah gerakan yang sudah diokrestasi, buat saya itu menyinggung dan menyakitkan juga menunjukkan pemikiran yang dangkal," ujar Harkristuti dalam keterangan yang dikutip Kamis (8/2).
Harkristuti menyayangkan sikap istana yang menuding dengan pikiran dangkal itu. Sebab, tak mungkin ada aktor intelektual yang mampu memobilisasi sekian ratus guru besar perguruan tinggi dengan pemikiran dinamis mereka.
Baca juga : Dewan Guru Besar UI Minta Presiden Batalkan Statuta UI yang Baru, ini Alasannya
“Ini sangat mengerikan ketika kita dianggap berpolitik,” sambungnya.
Harkristuti menegaskan suara guru besar merupakan bentuk kepedulian, terhadap kondisi politik dan alam demokrasi Indonesia saat ini.
Senada, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Profesor Cecep Darmawan melihat pernyataan para profesor terhadap kondisi politik Indonesia hal yang wajar. Menurut dia, hal tersebut merupakan andil mereka mencerahkan masyarakat.
Baca juga : Guru Besar FKUI beri Lima Usulan Kegiatan saat PPKM sampai 2 Agustus
“Sebetulnya kita melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi sebetulnya ini, setidak-tidaknya dalam kategori pengabdian masyarakat. Bagaimana memberikan pencerahan kepada masyarakat soal demokrasi kita hari ini,” kata dia.
Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Profesor Arief Anshory Yusuf mengatakan sikap guru besar sangat diperlukan. Sebab, ada implikasi situasi politik dewasa ini jelas ada implikasinya terhadap ekonomi Indonesia.
“Karena kalau kualitas demokrasi kita menurun turus, pada akhirnya kekuasaan di segelintir kelompok kalau dalam buku ini disebut sebagai extractive political and economic institution, oligarki. Ini akan membuat kita menjadi negara gagal,” ungkap dia.
Baca juga : Giliran Rektor Unissula Semarang Mengaku Didatangi Tim Operasi Perguruan Tinggi
Jika demokrasi Indonesia menurun, kata dia, cita-cita menjadi negara maju sulit ditempuh. Apalagi, mewujudkan mimpi Indonesia Emas di tahun 2045.
“Sehingga harapan kita menjadi negara yang maju di tahun 2045, Indonesia Emas, itu mungkin akan membuat kita menjadi Indonesia gemas dan membuat kita cemas,” jelas dia. (Z-3)
Baca juga : Jangan Rusak Demokrasi untuk Kepentingan Politik Pragmatis
Terkini Lainnya
Ini Prof Rarastoeti Pratiwi, Guru Besar Baru UGM Angkat Keunggulan Ilmu Biokimia
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Orasi Pengukuhan Guru Besar UPH: Teknologi IoT Kurangi Konsumsi Energi hingga 25%
Hakim Dituntut untuk Lebih Aktif Temukan Kebenaran Materiil
Guru Besar UPI Dukung Digitalisasi Kurikulum & PembelajaranTeknik Otomotif untuk Sambut Era Industri 4.0
Guru Besar UPI Sebut Pembelajaran Work-Based Learning Kembangkan Skill Set Lulusan Pendidikan Kejuruan
Pengadu Ketua KPU ke DKPP bakal Hadiri Sidang Putusan Besok
UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Digital Universitas Asia 2024
UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Digital Universitas Asia 2024
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
9 Tahun Berlalu, Polisi Masih Cari Alat Bukti Kasus Kematian Akseyna
Atasi Krisis Air Perkotaan, Sekolah Ilmu Lingkungan UI Ciptakan Teknologi Pengolah Air Hujan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap