visitaaponce.com

Di Balik Dirty Vote, Sang Sutradara Dandhy Dwi Laksono

Di Balik Dirty Vote, Sang Sutradara Dandhy Dwi Laksono
Film dokumenter Dirty Vote(Dok. X Dandhy_Laksono)

FILM dokumenter 'Dirty Vote' mengungkap kecurangan pemilu resmi dirilis hari ini, Minggu (11/2). Dirty Vote disutradarai Dandhy Dwi Laksono. Film itu dibintangi oleh tiga ahli hukum tata negara yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.

Film berdurasi selama 1 jam 57 detik ini bisa diakses masyarakat via kanal Youtube resmi Dirty Vote. Sebelumnya, Dandhy juga menyita perhatian publik lewat karya film dokumenter Sexy Killers. Dalam film dokumenter Sexy Killers, Dandhy membingkai cerita tentang oligarki yang telah menggerogoti sistem demokrasi di Indonesia. 

Kali ini, lewat tangan dinginnya, Dandhy menghadirkan narasi kecurangan Pilpres 2024. Dalam Dirty Vote, 3 pakar tata negara mengungkap berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi. Mereka menganalisis dengan gamblang tentang penggunaan infrastruktur kekuasaan yang kuat. Kecurangan pemilu, tanpa malu-malu, dipertontonkan secara telanjang untuk mempertahankan status quo. 

Baca juga : 1 Juta Penonton dalam 8 Jam, 'Dirty Vote' Telanjangi Kecurangan Pilpres 2024

Siapa Dandhy Dwi Laksono?

Dandhy Dwi Laksono lahir di Lumajang, Jawa Timur pada 29 Juni 1976. Pria 47 tahun ini merupakan lulusan S1 Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran.

Dandhy sendiri memang lama berkarier sebagai jurnalis investigasi dan menuangkannya dalam bentuk tulisan hingga video dokumenter. 

Dandhy juga pernah menempuh pendidikan non formal di Ohio University Internship Program on Broadcast Journalist Covering Conflict, Amerika Serikat tahun 2007.

Baca juga : Dukungan Presiden Jokowi untuk Gibran Rusak Konsep Bernegara

Ia mengawali karier jurnalistik sejak tahun 1990. Dandhy menjadi penulis ataupun jurnalis di beberapa media cetak seperti tabloid Kapital dan majalah Warta Ekonomi. Kemudian ia beralih ke media radio seperti Pas FM dan Smart FM serta menjadi stringer di radio ABC Australia. 

Kemudian, kariernya berlanjut ke industri televisi menjadi produser hingga kepala seksi peliputan di stasiun televisi nasional. 

Karya Dandhy

Pengalaman Dandhy bekerja di berbagai platform media mulai dari media cetak, radio, hingga televisi menjadi bekal dirinya mengasah skill dalam membuat film khususnya genre dokumenter. 

Baca juga : Survei Pemuda ICMI: Ada Ancaman Disintegrasi jika Pemilu Curang

Sebelum Dirty Vote, nama Dandhy Dwi Laksono sudah lebih dulu populer ketika ia menyutradai film fenomenal Sexy Killers tentang oligarki yang telah menggerogoti sistem demokrasi di Indonesia. Selain Sexy Killers, film lain bernuansa politik dan sosial yang juga hasil garapan Dandhy antara lain Jakarta Unfair pada tahun 2017 silam. 

Sutradara Dandhy mengaku film Dirty Vote bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di masa tenang pemilu yang berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 11 Februari hingga 13 Februari 2024.

"Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tapi, hari ini, saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara," tulis Dandhy di akun instagram pribadinya. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat