Masa Tenang Jelang Pemilu, BEM PTMA-I Zona 3 Serukan Junjung Prinsip Demokrasi Bersih dan Berkeadilan
![Masa Tenang Jelang Pemilu, BEM PTMA-I Zona 3 Serukan Junjung Prinsip Demokrasi Bersih dan Berkeadilan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/1d102370ecdcdd3c009b49d8ab9b45c2.jpeg)
MENGHADAPI dinamika Politik yang terjadi saat ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (BEM PTMA-I) Zona 3, yang mencakup 26 kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, memberikan catatan kepada penguasa saat ini, termasuk Presiden Jokowi, agar bersikap netral dalam pemilu 2024.
Catatan ini juga ditujukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), juga para menteri dan pejabat kepala daerah yang masih aktif.
Proses jalannya pesta demokrasi tahun ini diduga diwarnai berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintah dan penyelenggara, yang secara terang-terangan melanggar etika dalam kontestasi pemilu 2024.
Baca juga : Institut STIAMI dan KPUD Jakarta Pusat Kolaborasi Deklarasi Dorong Pemilu Demokratis
BEM PTMA-I Zona 3 merespons hal tersebut dengan menyayangkan pelanggaran yang melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) hingga Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang telah divonis melanggar etika berat oleh Mahkamah Kehormatan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (MKMK) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Andi Roansyah, Presidium Nasional BEM PTMA-I Zona 3, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya jumlah pelanggaran yang terjadi dalam pemilu kali ini.
Menurut Andi, pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat menggerus fondasi kebangsaan dan menjadi ancaman serius terhadap demokrasi di masa depan.
Baca juga : Muhammadiyah Minta Seruan Civitas Academica Direspons Positif
Andi menilai situasi saat ini menunjukkan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara telah kehilangan adab dan etika, yang berpotensi mengancam masa depan demokrasi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sesuai dengan cita-cita yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, BEM PTMA-I Zona 3 memberikan beberapa poin ultimatum kepada rezim, sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan publik pada proses demokrasi dan memastikan keberlangsungan demokrasi yang sehat dan berintegritas.
1. Mendesak Presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan untuk memprioritaskan kepenting bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, sesuai dengan amanah konstitusi dan sumpah jabatan sebagai presiden.
Baca juga : Forum Rektor Muhammadiyah dan Aisyiyah Siap Kawal Pemilu dan Tegakkan Asas Luber Jurdil
2. Mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk mengawal jalannya proses demokrasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 februari 2024 dengan sungguh sungguh serta berintegritas.
3. Menuntut para elit politik yang tengah berkontestasi dalam Pemilu 2024 untuk kembali kepada nilai-nilai moral kebangsaan yang bersumber dari ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
4. Memastikan Presiden dan para elit politik untuk mengembalikan kehidupan demokrasi yang menjunjung adab dan etika kebangsaan yang bukan hanya bertujuan untuk memperoleh kekuasaan semata, melainkan untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia, demi berjalannya proses imtegrasi bangsa yang adil dan beradab.
Baca juga : Muhammadiyah: Pemilu Tidak Boleh Halalkan Segala Cara untuk Raih Kekuasaan
Mahasiswa BEM PTMA-I Zona 3 memberikan peringatan dan ajakan moral kepada seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali, untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi yang bersih dan berkeadilan, menjunjung tinggi azas LUBER & Jurdil serta kepatuhan pada aturan yang telah ditetapkan.
Harapan mereka kepada seluruh pihak, baik mahasiswa maupun masyarakat umum, dapat turut mengawasi jalannya proses demokrasi pada tanggal 14 Februari 2024 nanti.
Namun, apabila terjadi pelanggaran atau ketidakadilan dalam proses tersebut, aliansi Mahasiswa BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah Zona III (DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten) ungkap akan turun ke jalan untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan.
Baca juga : Munculnya Petisi dari Civitas Kampus Harus Disyukuri dalam Demokrasi
Tidak sampai di situ, mereka juga berkomitmen senantiasa menjaga integritas dan keberlangsungan demokrasi di Indonesia. (H-2)
Terkini Lainnya
Pemprov Beberkan Alasan Penerima KJMU Dicabut, Disdik : Judi Online Salah Satunya
Muhadjir: Pinjol Bisa Dimanfaatkan untuk Pembiayaan UKT dengan Pengawasan Ketat
Mahasiswa Gunakan Pinjol untuk Biaya Kuliah, Muhadjir: Kampus Bisa Bantu Subsidi Bunga
Pemerintah tak Merevisi Permendikbud 2/2024, Sebut Perguruan Tinggi Tax Spender
Melalui Program MSIB, Mahasiswa Diperkaya lewat Beragam Program Pembelajaran
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Terus Berkhidmat Bagi Bangsa dan Negara
Anwar Abbas Sebut Irman Gusman Kantongi Dukungan Muhammadiyah
Muhammadiyah Sodorkan Nama Irman Gusman di Kancah Politik Nasional
Muhammadiyah Mengaku Ikut Jadi Korban atas Serangan Siber ke PDN
PBNU Banjir Hujatan Terima Izin Kelola Tambang
PBNU Siap Kelola Tambang dengan Halal, Muhammadiyah belum Beri Kepastian
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap