Intimidasi dan Aksi Premanisme Warnai Kecurangan Rekapitulasi Pemilu 2024
![Intimidasi dan Aksi Premanisme Warnai Kecurangan Rekapitulasi Pemilu 2024](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/f16145e33ebab2f1da1ac4d8b3e2a7c1.jpg)
REKAPITULASI manual berjenjang hasil perolehan suara pemilu 2024 masih berlangsung di tingkat provinsi dan nasional. Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta memiliki sejumlah catatan kecurangan rekapitulasi Pemilu 2024.
Kaka menyebut data perolehan suara pada lima jenis surat suara, yakni suara Pilpres, suara DPR, DPD dan DPRD Provinsi serta Kabupaten/kota, tidak dapat diakes baik melalui laman KPU, khususnya model C hasil (tingkat TPS) dan model D hasil (tingkat Kecamatan).
“Padahal seharusnya data tersebut merupakan data dan informasi publik,” tegas Kaka, Minggu (10/3).
Baca juga : KPU Mulai Rekapitualsi Tingkat Nasional, Dimulai dari DI Yogyakarta
Secara umum, kata Kaka, para pihak yang berkepentingan tidak mendapatkan akses data model C dan model D tersebut secara online atau saat meminta secara langsung ke KPU.
“Dengan demikian maka data perolehan suara menjadi informasi yang tertutup sebagian akibat kondisi pada angka 1 dan 2 di atas,” ungkapnya.
Akibatnya, ditemukan modus kecurangan dilakukan dengan memanipulasi baik data C hasil dan atau dengan mengubah komposisi perolehan C hasil.
Baca juga : Pemantau Pemilu Curiga Pie Chart Sirekap Dihapus, Ada Apa?
“Sebagaimana yang terjadi,dan tidak terbatas hanya di, Brebes, Cirebon, Kota Bandung, Jakarta Utara, Subang, Purwakarta , Bekasi, dan Banten,” ujarnya.
Dalam melakukan modus manipulasi tersebut, Kaka mengatakan rekapitulasi diwarnai dengan intimidasi dan ancaman yang ditujukan kepada penyelenggara pemilu, peserta dan pemantau pemilu.
“Kami menemukan, sebagian dari upaya manipulasi tersebut, banyak yang tidak terkoreksi pada rekapitulasi lanjutan di tingkat kabupaten/kota, sehingga data perolehan suara yang dibawa dan dibacakan di tingkat selanjutnya mengandung data yang berbeda dengan data C hasil,” ucapnya.
Baca juga : KPU Jelaskan Alasan Diagram Perolehan Suara Lenyap dari Sirekap
Kaka menilai KPU dan Bawaslu serta penyelenggara pemilu di bawahnya tidak mampu untuk menyediakan data C hasil
pemilu baik secara online maupun offline yang dapat diakses oleh para pihak yang berkepentingan.
Kaka juga menegaskan manipulasi perolehan suara sangat marak terjadi di berbagai daerah, yang menjadikan semakin buruknya kualitas penyelenggaraan pemilu 2024.
Baca juga : KPU Umumkan 60 Petugas KPPS Meninggal, Beri Santuan Rp36 Juta per Korban
“Sikap intimidasi dan ancaman (premanisme) tidak seharusnya terjadi pada prose pemilu 2024, karena hal ini mencederai demokrasi pada pemilu 2024,” paparnya.
Kaka pun meminta kepada penyelenggara pemilu agar mencermati proses rekapitulasi perolehan suara pemilu 2024 di semua tingkatan dan melakukan perbaikan hasil pemilu sesuai dengan fakta perolehan suara yang sebenarnya.
“Kami juga Meminta kepada Bawaslu untuk mengawasi dan menindaklanjuti setiap laporan dugaan kecurangan sebagaimana amanat UU 7 tahun 2017 dan meminta kepada aparatur keamanan untuk memastikan agar proses rekapitulasi bebas dari intimidasi dan ancaman,” tandasnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
DKPP Soroti Relasi Kuasa Antara Hubungan Hasyim dan CAT
DKPP Dinilai Menunjukan Keberpihakan terhadap Perempuan
Kasus Asusila Ketua KPU, Komnas Perempuan Dorong Implementasi UU TPKS
Tunggu Salinan Putusan, Setneg akan Jalani Perintah DKPP Pecat Ketua KPU
Sebelum Dipecat, Hasyim Asy’ari Sengaja Lontarkan Candaan Soal Celana Dalam
Terbukti Lakukan Asusila Berujung Dipecat DKPP, Hasyim Asy’ari : Alhamdulillah
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
PKS Menyerahkan Pembentukan Koalisi Pilkada Jakarta Kepada Anies
Peta Koalisi Parpol di Pilpres dan Pilkada Diperkirakan Berbeda
Anies Maju Pilgub Jakarta, Suasana Politik Dinilai Serupa Pilpres 2024
Kader Barisan 8 Center Dipersiapkan Maju di Pilkada 2024
Putusan PN Jakpus Langgar UUD 1945
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap