visitaaponce.com

Penyair Riau Raih Lomba Cipta Puisi Kopi

Penyair Riau Raih Lomba Cipta Puisi Kopi 
(Muhammad Ade Putra)

PENYAIR asal Kampar, Riau, Muhammad Ade Putra, berhasil meraih juara pertama pada Lomba Cipta Puisi 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Media Indonesia

Pengumuman pemenang tersebut disampaikan pada penutupan Festival PeSoNa Kopi Agroforestry 2022 yang berlangsung secara hybrid, gabungan antara daring dan luring, di Gedung Manggala Wanabakti, KLHK, Jakarta, Kamis (27/1). 

Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Bambang Supriyanto, Direktur Utama Media Indonesia Firdaus Dayat, dan sejumlah pejabat teras lainnya. 

Ade Putra, kini duduk sebagai mahasiswa semester empat di Universitas Gadjah Mada, menyajikan puisi berjudul Kopi Gayo: Saudara Sedarah Petani. Puisinya memiliki kedekatan tema dan kejernihan bahasa. 

Juara kedua diraih oleh Maharani Dwi Kusuma Ningrum, mahasiswi Universitas Brawijaya, dengan puisi berjudul Dibalik Seteguk Kopi. Sementara untuk juara ketiga, digenggam oleh Tegar Ryadi, mahasiswa Universitas Andalas, dengan puisinya berjudul Di Sini Kami Menanam, Di Sana Ia Tumbuh

Masing-masing pemenang berhak mendapatkan uang tunai total Rp7 juta. Terdiri dari juara pertama senilai Rp3,5 juta, juara kedua senilai Rp2,5 juta, dan juara ketiga senilai Rp1 juta. Plus sertifikat bagi masing-masing pemenang. 

Kejernihan bahasa 

Pada Lomba Cipta Puisi bertema Menyeruput Kopi dari Hutan Kita: Petani, Kopi, dan Konservasi itu, Tim Lomba Cipta Puisi menerima kiriman karya peserta pada 15 Desember 2021 sampai 15 Januari 2022. 

Jumlah peserta yang mengirimkan karya mencapai 1437 orang. Dari jumlah tersebut dilakukan penyaringan awal sehingga menjadi lebih kurang 720 peserta. Penyaringan berikutnya dilakukan secara lebih ketat sehingga menghasilkan 47 peserta. 

Pengkurasian dan penjurian berdasarkan kedekatan tema lomba, kejernihan bahasa, metafora, dan keaslian karya peserta. Atas kesepakatan bersama Tim Dewan Juri memutuskan tiga puisi terbaik dari tiga peserta berbeda. 

Dewan juri terdiri atas penyair, kulturolog, dan pengasuh Sajak Kofe Iwan Jaconiah dan Kepala Sub Direktorat Penanganan Konflik, Direktorat PKTHA, Direktorat Jenderal PSKL - KLHK Bresman Marpaung. Adapun tim kuratornya, yaitu Produser Metro TV Renggi Putrima dan Redaktur Medcom.ID Wandi Yusuf. 

“Kami memilih tiga pemenang sebab ketiganya mampu mengusung pesan-pesan yang sangat mendalam. Ada tentang sejarah, kehidupan petani, dan perhutanan sosial. Saya kira, karya-karya mereka sangat menarik,” nilai Bresman yang juga adalah seorang penyair ternama asal Sumatra Utara, itu. 

Sementara di tempat terpisah, Ade Putra sempat mengaku belum pernah berkunjung ke Gayo Lues, Aceh. Namun, daya imajinasi dan penafsirannya tentang kopi begitu genius. “Saya belum pernah ke Tanah Gayo. Saya lakukan riset kecil-kecil sehingga lahirlah puisi Kopi Gayo: Saudara Sedarah Petani,” akunya. 

Lomba Cipta Puisi KLHK - Media Indonesia merupakan sebuah kolaborasi. Diharapkan ke depannya dapat menjadi wadah bagi para penulis, penyair, dan mahasiswa untuk bersama-sama bergandeng tangan. Tetap dan terus ikut menggaungkan kopi Nusantara melalui puisi ke panggung dunia. 

Kini, Ade Putra, Maharani, dan Tegar membuktikan diri. Mereka adalah para ‘pemimpi’ masa depan. Mereka bertiga pun siap mengarungi perpuisian nasional. Menjadikan tema kopi sebagai bagian penting dalam proses kreativitas. Menuangkan ide cemerlang dan menembus batas gelombang imajinasi. (SK-1) 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat