visitaaponce.com

PSSI FIFA Matchday untuk Dongkrak Mentalitas Timnas Indonesia

PSSI: FIFA Matchday untuk Dongkrak Mentalitas Timnas Indonesia
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga.(ANTARA)

SETELAH euforia SEA Games, sejumlah agenda besar sudah menanti tim sepak bola Indonesia. Terdekat adalah FIFA Match Day menghadapi Palestina dan Argentina untuk timnas senior pada Juni. 

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan pihaknya saat ini masih dalam upaya pemulihan dari apa menimpa sepak bola nasional beberapa waktu yang lalu, salah satunya tragedi Kanjuruhan. Upaya pemulihan itu dilakukan dengan mulai membangun pondasi penguatan di level grassrote U-9 hingga mengincar peluang Indonesia tampil di Piala Dunia 2030.

"Kita saat ini mau bangun pondasi dulu, belum ke tahap menargetkan prestasi yang tinggi," ujar Arya dalam program Nunggu Sunset yang ditayangkan secara live, Senin (29/5).

Baca juga : Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia dan Argentina pada Laga FIFA Matchday Nanti Malam

Pihaknya sadar, dalam membentuk tim sepak bola Indonesia yang kuat, butuh kesempatan untuk mendongkrak mentalitas. Itulah tujuan PSSI mendatangkan Timnas Argentina ke Indonesia untuk bertarung dalam FIFA Matchday pada 19 Juni 2023 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Selain mendongkrak mentalitas, sambung Arya, ada kalanya Tim Sepak Bola Indonesia juga mencari nilai dan juga sekaligus membangun reputasi di dunia internasional.

"Bukan semata-mata mencari nilai. Ya, jangan sampai nanti pemain kita gugup. Misalnya, wah ini ada Lionel Messi. Ini kan perlu belajar," paparnya.

Baca juga : Ribuan Personel Amankan Laga Indonesia Vs Palestina di Surabaya

Menurutnya, laga-laga seperti ini diperlukan dan rencananya akan sering dilakukan setiap setahunnya. 

"Mungkin ke depan bisa mendatangkan Jerman, Inggris, Portugal yang betul-betul kuat untuk membangun reputasi juga bahwa Indonesia di level internasional diakui," pungkasnya. 

Arya mengatakan apa yang dilakukan Ketum PSSI saat ini sama dengan yang dilakukan saat Erick Thohir saat memimpin Inter Milan di masa-masa krisis. Walaupun tak mendapatkan trofi selama dipimpin Erick Thohir, Inter mampu bertahan hingga akhirnya bangkit setelah kedatangan Marotta bersama Suning Holding Group. 

Baca juga : PSSI Cek Kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo Jelang Laga Indonesia Vs Palestina 14 Juni

"Memang bukan di tangan dia juara. Tapi dia bangun pondasi, setelah itu Inter Milan bisa juara," pungkasnya.

Pengamat Sepak Bola Nasional, Eko Kristiyanto, optimistis PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir punya visi misi ke depan yang lebih tinggi, tak sekadar di level Asia Tenggara. Hal ini menurutnya tampak dari pernyataan Erick kepada Timnas U22 Indonesia untuk segera menghentikan euforia juara SEA Games 2023. 

"Kalau kita mau ngomongin Indonesia jago nih, tapi level Asia Tenggara aja terus diglorifikasi," paparnya. 

Eko menilai PSSI di tangan Erick Thohir terlihat memiliki strategi jangka panjang. Ia berharap agenda Erick untuk membenahi PSSI tidak terganggu dengan dorongan untuknya maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pad Pemilihan Umum 2024.

"Teori udah paham, implementasi berjalan dan hasilnya sudah terlihat. Ada VAR, wasit sepak bola putri dan lain sebagainya," paparnya. (Nov)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat