visitaaponce.com

Kehadiran Timnas Argentina Beri Dampak Positif bagi Indonesia

Kehadiran Timnas Argentina Beri Dampak Positif bagi Indonesia
Twit Federasi Sepak Bola Argentina terkait lawan di laga FIFA March Day.(Twitter/@Argentina Twit )

AKTIVIS perempuan dan penggemar bola, Edriana, menilai pertandingan Timnas Argentina vs Indonesia yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), 19 Juni 2023 mendatang bakal menarik perhatian.

Pasalnya bukan hanya hadirnya timnas Argentina yang telah mengoleksi tiga gelar juara Piala Dunia 2022, juga bersama dengan kedatangan pemain top dunia seperti Lionel Messi, Angel Di Maria dan kiper Emiliano Martinez.

Kedatangan mereka ke Indonesia tidak hanya membawa value negaranya yang telah juara di Piala Dunia 2022. Namun, nilai pemainnya secara individu juga membawa pengaruh positif untuk Indonesia.

Baca juga: Argentina Konfirmasi Lionel Messi akan Melawan Timnas Indonesia

Popularitas yang mereka miliki, menurut Edriana, dampaknya sangat besar karena sepak bola tidak hanya sekadar olahraga, tetapi juga ada nilai-nilai yang baik untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 Dari kompetisi sepak bola ada pelajaran terkait kebangsaan, sportivitas, dan persatuan yang bisa dipelajari.

“Dari sisi value, di dalam sepak bola ada sportivitas dan persatuan. Mengakui pelanggaran, kekalahan, dan mengapresiasi yang menang," kata Edriana.

Hapuskan Sekat Primordial

"Selain itu, tidak lagi bicara sekat, suku, daerah, ideologi, dan agama kecuali dukungan terhadap timnas atau klub," katanya.

"Di atas semua itu, ada value tentang kerja keras, pantang menyerah, kerjasama tim dan pentingnya sebuah strategi serta kepatuhan kepada garis komando pelatih agar bisa fokus mengatur ritme pertandingan”, jelas Edriana.

Baca juga: War Tiket Indonesia vs Argentina Dibuka Mulai 5 Juni, Ini Harga dan Cara Belinya

Sepak bola itu juga tidak jauh-jauh dari perjuangan dan mimpi. Menurut Edriana, nilai tersebut tidak hanya diinginkan oleh negara, tetapi juga pelatih dan atlet. Indonesia sudah membuktikan dengan juara di multiajang SEA Games 2023 setelah puasa gelar selama 32 tahun.

Namun, tambah dia, kita harus bangga dengan Indra Sjafri, lewat tangan dinginnya pelatih Timnas Indonesia ini sukses membuktikan bahwa mimpi telah menjadi kenyataan dengan membawa pulang medali emas cabang sepak bola.

Indra Sjafri awalnya dikenal banyak orang saat berhasil membawa Timnas Indonesia juara U-19 AFF 2013. Pria kelahiran Painan, Sumatera Barat, pada 2 Februari 1963 ini dulunya mantan pemain sepakbola  PSP Padang pada tahun 1980-an.

Setelah pensiun sebagai pemain, Indra juga pernah menangani PSP Padang sebagai pelatih, hingga dipercaya sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Baca juga: PSSI: FIFA Matchday untuk Dongkrak Mentalitas Timnas Indonesia

Selain itu, besarnya dampak dari pertandingan sepak bola kepada penggemar dan juga masyarakat sekitar, menurut Edriana, pengelolaan sepak bola Indonesia ke depannya bisa lebih baik lagi.

Beri Dampak pada perekonomian

Sehingga, dampak sepak bola tidak hanya untuk dunia olahraga, tetapi juga ke bidang lainnya, misalnya, pedagang suvenir, kuliner, jasa, dan UMKM lainnya. 

“Penonton bola itu ada ribuan. Jika mereka datang ke stadion berapa banyak UMKM yang terbantu, jasa parkir, jualan suvenir timnas dan klub. Dampak yang dibawa oleh penonton semakin baik terhadap perputaran uang di level UMKM,” ungkap Edriana.

Baca juga: Nasabah BRI bisa Amankan Tiket Indonesia Vs Argentina Lebih Dulu

Makanya, sepak Bola di daerah, kata Edriana, juga perlu diperhatikan karena selain minimnya sorotan kamera, dukungan dari pemerintah daerah juga penting agar tidak ada lagi atlet-atlet yang mengeluh sulit mencari tempat untuk latihan dan gaji yang telat dibayar.

Ia berharap pengeloaan sepak bola di kampung halamannya, Sumatera Barat juga semakin baik lagi.

"Ini tidak hanya mengharumkan nama daerah di tingkat nasional atau mancanegara, tetapi juga kesempatan baik yang diperoleh oleh atlet-atlet asal Sumbar karena telah menjadi pemain bola profesional," jelasnya.

“Banyak anak-anak muda di Sumbar yang punya kemampuan yang baik dalam bermain sepak bola. Namun, tidak adanya karier yang jelas atau tidak bisa hidup dari atlet menjadikan mereka memilih karier lain," katanya.

"Di sini lah peran pemerintah daerah membina bibit-bibit muda pemain sepak bola agar berprestasi dan percaya dengan mimpinya,” tutup Edriana. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat